PLAYER HIDDEN OUT SOUL CHAPTER II | VieyRaaMoimoi
FAN FICTION YAOI
WARNING : BOY X BOY, CHILD -14th, SAFE U
BRAIN, don’t like don’t read!Title :
Player Hidden Out Soul => chapter II
Author : VieyRaaMoimoi
Genre : Hurt,
School Life,
Romance, etc.
Leght : Chaptered
Main Cast : Chanyeol, Baekhyun, Do Kyung Soo (D.O), Su Ho, Sehun,
Tao, and Xiu Min
Main Pair : Baekyeol, YeolSoo, Xiuhun, HunBaek…
EXO Member’s milik orang tuanya dan Tuhan.. aku hanya
pinjam namanya saja
Disclaimer : Ini berdasarkan imajin alam sadarku. Tak ada niat dan
maksud plagiat. Jadi saya minta maaf jika reader berkata ada kesamaan dengan FF
lain, maaf itu hanya ketidaksengajaan semata.
Sorry banget yah jika kalian beranggapan
bahasa FFku berantakan #kayak di chapter I. Maklum ini adalah FF perdanaku.
Kalaupun FF ini jelek, maaf sudah membuat kalian capai** membacanya. Aku hanya
manusia, aku selalu berusaha memperbaikinya agar lebih bagus dan tatanan feel
agar kalian semangat mood baca FF ini
#awaspemaksaan-_- terima kasih ya kalian J
Dilarang menjiplak, mengcopy, mengedarkan tanpa
persetujuan dari saya selaku Author (penulis)
Summary
: “Chanyeol akan berkuda
bersama Baekhyun-nya. Berhasil atau tidak ya menembak Baekhyun. Demi
keselamatan Baekhyun atas ancaman dari Kyungsoo…”
HAPPY
READING YA FRIENDS…^-^
_P>H>O>S_
~*AUTHOR POV*~
Chu~
“…Chan..Chanyeol. Apa yang kau lakukan ba…barusan?” tanya
Baekhyun dengan pipinya makin merah jambu. Ciuman dari Chanyeol tanpa permisi
membuatnya malu dan tersontak. Chanyeol
masih diam dan wajahnya berubah sedikit. Pemarah.. (?)
“Chanyeol, mianhae jika aku jahil selama diperjalanan
atau mengintograsimu seperti ini.” Kata Baekhyun lagi. Chanyeol tetap diam.
Tapi sekarang Chanyeol menatap kosong wajah Baekhyun.
‘Ya tuhan…
bibirnya manis sekali…hahaha. Semoga dia tau maksudku seperti ini.’ Kata Chanyeol
dalam hati.
“Chanyeol, ayo kita berkuda. Kau kan yang mengajakku,”
Kata Baekhyun lagi dengan polosnya, berusaha melupakan kejadian beberapa waktu
yang lalu.
“Ne.” jawab singkat Chanyeol sambil tersenyum pada namja
malaikat itu. Baekhyun mengikuti langkah Chanyeol.
_P>H>O>S_
“Hymei… lembutlah sedikit pada malaikat ini…” ujar
Chanyeol mengusap kepala kuda kesayangannya itu. Ia tengah bersama Baekhyun,
masih dilapangan kuda
“Sudahlah Chanyeol, seperti ini juga tidak apa-apa. Yang
penting dia tidak menjatuhkanku kan?”
“Memang, tapi aku tidak suka jika Hymei membuatmu tidak
nyaman…”
“Kau terlalu sensitif Chanyeol, Hymei sudah lumayan
lembut…”
“Masih lumayan, belum sangat.”
“Kalau menunggu sangat, mau sampai kapan.”
“Ya kapan-kapan.”
“Nanti kalau terlalu lembut Hymei mana bisa jalan
Chanyeol.”
“Biar saja, demi malaikat.”
Baekhyun mulai pasrah meladeni Chanyeol. “Ne…Ne…Ne..”
Chanyeol tertawa bangga. “Akhirnya… lucu juga wajahmu
saat pasrah berdebat melawanku.”
“Cukup Chanyeol, aku lelah membahasnya.”
“Lelah apa takut kalah?”
“Lelah saja…”
“Yang benar?”
“Ne Chanyeol, dan sangat.” Baekhyun turun dari Hymei.
“Mau kemana cantik?”
“Cari makanan.”
“Hey, tak sopannya kau cari makan sendiri tanpa aku. Jika
ada kelompok namja mesum seperti kemarin bagaimana? Apa kau bisa melawannya?”
Baekhyun kembali ke arah Chanyeol lagi. Seperti masih
ketakutan. “Ayolah…”
_P>H>O>S_
Chanyeol dan Baekhyun makan disebuah kedai kimchi nabe’ .
Baekhyun merasakan getaran paranoid. Ada sesuatu yang membuatnya makin
ketakutan saat disela-sela makannya, Chanyeol terus menatapinya dengan sedikit
tersenyum.
“Chanyeol, waeyo melihatku terus?” tanya Baekhyun.
Chanyeol tetap menatapinya dengan tersenyum.
“Chanyeol, mworago?” ulang Baekhyun lagi. Makin bergeser
tempat duduknya agar tidak berdempetan lagi.
“Tidak, lihatlah dirimu Baekhyun. Kau terlalu polos
hingga kau tidak tau jika ada saus dipipimu.” Chanyeol tertawa lepas.
“Ah Chanyeol…” Baekhyun mengambil tisu didepannya dan
membelakangi Chanyeol. Chanyeol makin tertawa. “Dasar tiang bendera. Kau
mempermalukanku.” Lirihnya Baekhyun.
“Aku selalu dengarr…” pekik Chanyeol melanjutkan acara
minumnya.
“Chanyeol… berhentilah membuatku terdesak.”
“Kau memang selalu terdesak kan? Merasa kalah saat
berdebat denganku.” Katanya dengan tertawa. “Sudahlah, anggap saja aku hanya
membuat guyonan diantara kita.”
Baekhyun cemberut. Tetap tak mempedulikan Chanyeol
berkata apa. Kakinya sudah gatal ingin meninggalkan tempat itu tanpa Chanyeol.
Chanyeol coba memperhatikannya, ia duduk berhadapan lebih dekat dengan
Baekhyun.
“Baekhyun…”
“Ne Chanyeol?”
“Dengarkan aku dengan serius. Saranghae Baekhyun.”
“…” Baekhyun menatapnya kosong.
“S-A-R-A-N-G-H-A-E Baekhyun. Kau harus menjadi pacarku.
Jika tak mau, jadilah istriku. Ini intruksi.”
“Mworago? Harus berlaku untukku.” Baekhyun mengangkat
alisnya.
“Lalu aku bicara dengan siapa lagi. Aku boleh menciummu
lebih dari first kiss yang tadi ya?” pinta Chanyeol. Baekhyun mengangguk. “Balas
ciumanku demi perasaanku. Tapi kalau kau tak membalas ciumanku juga tak apa.
Aku akan terus menghantuimu. Itu konsekuensinya.”
_P>H>O>S_
~*CHANYEOL
POV*~
Aku meraih bahunya. Tanganku setengah memeluknya. Ku dekatkan
wajahku ke wajahnya. Posisi kami kan sedang duduk. Jadi aku harus memakai cara
bodohku mencium namja malaikat ini. Hey, dia sedikit menutup matanya. Apa dia
benar-benar menerimaku.
Untuk saat ini aku mencium manis bibirnya dengan lembut.
Aku tak mau meniru gaya Kyungsoo saat menarik diriku dalam ciumannya. Aku
memainkan lidahku, selepas mungkin aku harus menikmati ciuman permisi. Tidak
seperti tadi saat dia turun dari motor balapku yang langsung saja ku tarik dan
kucium.
Aku merasakan tangannya melingkar dileherku. Ah! Benar
dia membalas ciumanku. Ku perdalam saja dan meliarkan ciuman ini. Tanganku yang
satunya memegang erat tengkuknya. Aku melumat bibir Baekhyun lebih dalam,
semakin manis.
Ya, inilah yang ku tunggu. Menjadi anak pendiam dan tidak
jatuh cinta pada namja seperti saat ini adalah mukjizat. Dan akhirnya aku bisa
mencium penuh orang yang ku cintai. Tuhan mengabulkan permohonanku untuk jatuh
cinta dan memiliki. Baekhyun, sayangnya kau bukan orang pertama yang
mendapatkan bibirku. Bibir ini sudah didahului oleh Kyungsoo.
Aaarrgghhh… dasar Kyungsoo. Andai saja kau tak agresif
mengancamku. Aku pasti bisa memberikan dan mendapatkan sesame first kiss. Kurasa
ciuman ini sudah cukup puas bagiku untuk menguji Baekhyun ini. Kulepaskan
ciumanku sangat hati-hati. Kedua tanganku ku letakkan dibahunya.
“Gomawo. Nado saranghae Chanyeol.” Kata Baekhyun selesai
kucium. Waw! Aku berhasil mendapatkannya. Dia mencintaiku juga. . . Kyungsoo,
lihatlah aku berhasil menyelamatkan Baekhyun dari ancamanmu.
“Ne…Baekhyun chagi-ah. Saranghae for you…” kataku.
Anehnya aku terlalu nafsu dengan bibir pacar baruku ini. Aku menciumnya lagi.
Hanya singkat pintaku. Tidak terlalu lama seperti ciuman penguji tadi. Ini juga
lebih lembut.
“Apa kau mau kita jalan-jalan sebentar sebelum pulang?”
kataku lebih senyum.
“Ne…” jawabnya. Baekhyun bibirnya lebih berkilau daripada
sebelum kucium tadi. Hahaha…Chanyeol, kau mulai mesum! Ya benar, aku akui itu.
Aku semakin tergila dengan Baekhyun, terutama bibirnya. Belum lagi ke step yang
lebih mendalam.
_P>H>O>S_
Kami keluar dari kedai itu, hebatnya Baekhyun begitu saja
jatuh memelukku menyamping sambil berjalan. Aku reflek saja, melingkarkan satu
lenganku ke pinggang Baekhyun. Kami jalan sesuai kaki kami mau kemana.
Sampai pada pemberhentian di rumah mini. Keinginan dari
Baekhyun memintaku berfoto bersama di fotobox. Sebetulnya aku malas. Tapi namja
ini memohon padaku begitu imutnya. Aku sampai ingin mencubit dan menidurinya
saja. dia melunakkan moodku, aku ditariknya masuk kedalam.
“Chanyeol, ayo bergaya yang bagus! Aku ingin foto kita
jadinya keren.” Manjanya padaku.
“Ne…ne…Baekhyun. Kau ini….” Bagitu geregetannya diriku,
kucubit saja pipinya itu.
“Auww Chanyeol! Hentikan, pipiku bisa merah ini.”
Kulepaskan saja. anak ini semakin manis saat protes.
Wajahnya yang polos kelihatan makin lucu. Berbeda sekali dengan Kyungsoo.
Lupakan saja! aku tak ingin membahas Kyungsoo dulu. Rasanya keji sekali
menjadikan diriku sendiri player hidden. Lihatlah, aku mendapatkan Baekhyun
tapi harus memiliki Kyungsoo juga. Aku berpura-pura dengan kepolosanku bahwa
aku hanya memilikinya. Padahal aku saja sudah berhubungan dengan Kyungsoo. Ahh!
“Hey! Kenapa melamun, ayo bergaya lagi. Fotonya masih
kurang untuk dicetak.” Suara Baekhyun mengagetkanku, sangat.
“Mianhae, Kurang ha? Memang kau mau mencetak berapa?”
“Empat belas chagi-ah.”
Aku menghela nafas kelelahan. Ternyata namja yang
kucintai ini suka bergaya juga. Sulit dipercaya dari kepolosannya bisa seheboh
ini didepan kamera. Terserahlah, demi sayangku.
Lihatlah wajahnya itu, menunggu foto itu dicetak.
Baekhyun sendiri sudah membayarnya ternyata saat aku melamunkan--- Kyungsoo
tadi. Aku merangkulnya saja, namja ini makin indah dan menggiurkan.
“Yee!! Chanyeol, lihatlah. Bagus sekali bukan?”
“Ne, sangat bagus. Hey lihatlah dirimu yang ini…” aku
menunjuk foto ke 10. “…Ekspresimu terlalu centil disini.” Aku sedikit tertawa.
“Biar saja. yang penting hari ini aku bahagia. Ini
pertama kalinya tau aku berfoto bersama, apalagi denganmu.” Katanya. Ha?
Perasaanku makin berdosa, semua ini karena Kyungsoo. Tak bisakah aku leluasa
memiliki Baekhyun saja tanpa dirinya? Dia terlalu dalam mengancamku.
Aku membalas senyum tulus. “Arasso chagiya. Ayo kita
ketempat lain.”
“Ne!” Baekhyun tampak bersemangat, itu. Dia membalas senyumnya
padaku. Syukurlah aku masih dimaafkan, sepertinya perasaannya tak terlalu
sensitive.
_P>H>O>S_
Remang-remang dimalam itu makin romantis. Kebetulan aku
dan Baekhyun ada didekat jembatan. Nafsuku sekarang rindu dengan bibirnya yang
manis, ya siapa lagi. Baekhyun, tak mungkin saja aku merindukan bibirnya
Kyungsoo.
“Baekhyunnie?” sapaku agak khawatir dengan sikapnya.
“Ne?”
“Waeyo? Apa kau kedinginan?”
“Sepertinya.”
“Sini.” Kudekap badan mungil namja ini. Detak jantungnya
saja sampai terasa dipelukanku. Sepertinya dia agak grogi. Kemudian aku
merenggangkan pelukan ini. Aku sedikit menunduk karena badanku terlalu tinggi
darinya. Ku gapai bibirnya dan kucium lembut. Sedikit ku lumat memang, tapi
tidak liar.
Karena aku menyesuaikan situasinya. Semua berawal dari
Sehun yang mengajariku bersikap agresif. Lalu dipraktekkannya saat bersama
Xiumin. Dan dipraktekkan padaku saat Kyungsoo, memaksa.
“Gomawo..” katanya Baekhyun.
“Waeyo? Harusnya aku.” Aku mengusap ujung kepalanya.
“Tadi itu hangat sekali. Aku sudah tidak dingin lagi.
Gomawo chagiya.”
“Ne gwenchana.”
Aku menuntunnya untuk berjalan lagi. Sepertinya sudah
saatnya pulang dari kencanku. Aku harus kembali ke lapangan parkir di kanan
arena berkudaku. Sialnya aku berjalan
sejauh ini tanpa motor balapku.
Aku dan Baekhyun berdiam-diaman. Tak ada yang ingin
dibicarakan untuk menghiasi kencan jalan kaki
saat ini. Sepertinya dia pasrah saja padaku. Saat aku berkonsentrasi
pada langkah yang ku tuju. Ada sosok agresif itu.
Namja itu berpapasan denganku, menggunakan earphone putih
dan menatapku dengan gilanya. Lidahnya menjilati bibirnya sendiri.
Jangan-jangan dia haus menciumku lagi.
Tapi lihat tangan kirinya, Kyungsoo mengepal. Seakan
hendak meninju aku ataukah… Baekhyunku. Kenapa dia harus ada disini! Apa dia
mengintaiku sejak tadi. Pabo! Aku kan ingin hidup bersama Baekhyun tanpa
Kyungsoo. selalu saja mengusikku lagi. Lama-lama dia akan ku tabrak dengan
motor balapku.
“Chanyeol, apa kau mengenal namja manis tadi yang memakai
earphone putih. Yang berpapasan dengan kita?” ujar Baekhyun.
Baekhyun, ternyata kau melihat Kyungsoo juga. Sadarlah
Baekhyun, dia anggota namja mesum yang menggodamu waktu lalu!
“Aniyo, hanya saja seperti teman lama.” Balasku pakai
senyum kecut. Batinku teman lama apanya, dia hanya memaksaku menjadi kekasihnya
pabo! Aaakkkhhh… Jika Baekhyun tau aku juga menjadi Kyungsoo sebagai kekasihku.
Aku takkan pernah memaafkan diriku sampai Baekhyun mati, kalau bisa dia mati
sesudah aku.
_P>H>O>S_
~*AUTHOR POV*~
Chanyeol dan Sehun berjalan-jalan seusai mereka pulang
sekolah. Kebetulan kelas kali ini lebih cepat karena para guru sedang dinas dan
mendapat pengarahan dari presiden pendidikan.
Di tiap langkah, Chanyeol hanya diam dan sesekali
menendang batu didepannya. Sehun malah asyik meliriki namja-namja sexy yang
melintasi mereka.
“Apa kau tidak punya kesibukan Sehun?” iseng Chanyeol/
“Aniyo Chanyeol. Memangnya ada apa? Daripada seperti
dirimu, diam saja seperti pa__”
Chanyeol menyikut pinggang Sehun. “Hey lihat! Bukannya
itu teman-temanmu yang menggoda Baekhyun?”
“Jangan membahas malam itu!” balas Sehun. “Kau ini selalu
mengingat Baekhyun saja. tapi itu memang benar mereka.” Sehun sedikit bersembunyi
dibalik pohon yang didekat Chanyeol.
“Temui mereka.Jangan bersembunyi saja.”
“Ani! Mood-ku buruk untuk kesana.”
“Waeyo?” Chanyeol sedikit berpikir. “Apa karena
Xiumin-mu?”
“Ee…em..bukan. ada hal lainnya.”
Sehun masih mengintai dibalik persembunyian pohonnya.
Chanyeol perlahan meninggalkan Sehun. Sampai pada akhirnya Sehun tersadar.
“Chanyeol! Mau kemana kau?”
“Meninggalkanmu! Mau sampai kapan kau ada disitu.”
“Em..ee…sampai Xiu__” gerik tangan Sehun menandakannya
gelisah.
“Ikut atau tidak???” ajak Chanyeol yang kembali berjalan.
Sehun cepat-cepat menyusul Chanyeol. Agak kelelahan
menyusul langkah namja itu. “Mungkin dirinya mengira langkahnya itu lambat. Tak
sadar apa aku kelelahan mengikuti langkahnya. Kakinya itu panjang karena dia
itu tinggi. Aarggh, dasar tiang.”
“Selirih apa pun aku tetap mendengarnya Oh Sehun…” teriak
Chanyeol yang berhenti mendadak. Sehun
meringis kekalahan.
“Hosh…hosh…hosh…tarik
nafaslah Oh Sehun…” katanya pada dirinya sendiri. “Huft...Chanyeol. kau tadi bisa
menindasku. Kenapa sekarang kau pendiam lagi?” Sehun menggoyang tangannya
Chanyeol. “Chanyeol?” nada Sehun agak melirih.
“Kita ke gereja saja ya Sehun…” baru kali ini Sehun
mendengar semerana ini suara sahabatnya seperti ini.
“Untuk apa? Memikirkan sebuah masalah?”
“Bukan. Moodku ingin kesana. Ada beban setelah seseorang
diantara teman-temanmu tadi. Kajja.”
“Ne…”
_P>H>O>S_
~*CHANYEOL
POV*~
Kenapa harus tadi aku melihat dia lagi, waktu aku bersama
Sehun lagi. Betapa menyebalkannya anak itu terlihat saat aku tidak atau bersama
Baekhyun. Rasanya tak ada part hidupku tanpa Kyungsoo.
Tadi itu dia bersama kakaknya Baekhyun berjalan ke
teman-temannya Sehun. Ada hubungan apa gerangan diantara mereka!! Aku pusing
sendiri. Makanya Sehun ku ajak, sebetulnya sih ajakanku terkesan memaksa.
Biarlah, yang penting aku bisa menenangkan diri.
Tak terasa aku dan Sehun sudah sampai ke gereja yang aku
mau. Gereja ini yang mempertemukanku pada malaikat pertamaku, ah. Iya, itu
Baekhyun. Aku masih ingat masa-masa itu. Lucunya saat dia menabrakku dan
mengatakan aku tiang bendera -__- kuanggap sebutan itu adalah sebutan istimewa
untukku.
“Chanyeol.” Ujar Sehun yang dari tadi menoleh sana-sini.
“Ne?”
“Aku tidak ikut masuk ke
gereja ya? Aku menunggumu diluar saja.”
“Oh, Ne Sehun. Kalau kau bosan menungguku. Kau boleh
pulang sendiri kalau tak ingin ku antar pulang.”
“Lihat saja nanti, aku tak berjanji akan meninggalkanmu
disini sendirian.” Ia tertawa meremehkanku.
“Sendiri? Disini ada manusia lainnya pabo! lagi pula aku
sudah besar untuk ditinggal sendirian.” Tukasku.
Lagi-lagi Sehun menertawaiku lagi. Apa muka ku lucu? “Arasso,
tapi kau pasti kualahan jika sendirian.”
Aku menahan tawa, Sehun sebetulnya tipe pendiam dan polos
seperti Baekhyun. Karena sudah berkumpul denganku, pendiamnya sudah liar dan
beralih sedikit mesum sepertiku. “Percayalah, aku masuk dulu ya.” Kata
terakhirku padanya.
“Ne, hati-hati terpeleset. Ku tunggu disini.”
“Ne…” aku hampir sudah dipintu masuk,
“Kalau aku berubah pikiran, aku akan menghubungimu.”
Teriaknya padaku. Aduh Sehun, hati-hati ya jika sifat aslimu menjadi agresif
dan liar seperti… Kyungsoo. Kyungsoo lagi, Kyungsoo lagi.
Tatapanku datar saja. tak memperhatikan sekelilingku.
Biar aku pakai kacamata ulzang atau kacamata culun, seperti katanya Baekhyun.
Aku digunjing tak pantas atau kurang bergaya. Tak peduli.
Ternyata bangku depan lumayan kosong. Bangku itu seperti
pikiranku, kosong. Ditambah lagi aku kesal dengan hadirnya Kyungsoo hari ini.
Membuat pemandangan dihariku makin buruk, lebih buruk.
Aku hikmat merenungkan, memohon sebuah pengharapan. Salah
satunya berharap agar ancaman dari Kyungsoo itu segera lenyap beserta
Kyungsoo-nya lenyap dari mataku. Aku takkan meminta dia mati, aku baik hati.
Tenang saja. aku hanya ingin hidupku aman tanpa Kyungsoo diantara aku, dan
Baekhyunnie. Sialnya….
Tak terasa menit itu ternyata lama. Aku tak menghiraukan
juga ada manusia didekat bangku deretanku mulai terisi. Biar namja atau yeoja,
yang manis atau segala macam. Niatku sungguh-sungguh ingin mententramkan
hatiku.
Sampai saat ada vocal grup yang bersua. Indahnya, merdu,
ada suara yang dominan masuk ke telingaku, suara ini, suara ini, suara ini,
pernah ku dengar sebelumnya. Aku mendongak, kulihat dan. Itu BAEKHYUNNN!!
Ya tuhan… dia bisa ada disini. Saat yang tepat sekali.
Dia tersenyum pada arahku. Seperti flashback at first sight saja. baju yang
dipakainya lebih cantik dari sebelumnya.
Benar-benar malaikat. Sepertinya aku salting dan ingin
berteriak bahwa ‘suara bagusnya itu punyanya BAEKHYUN, dan dia ini PACARKU’
Haa…betapa gilanya aku jika benar-benar melakukan hal bodoh itu.
_P>H>O>S_
~*BAEKHYUN
POV*~
Tak ku sangka Chanyeol ada disini. Biasanya bukan secepat
ini. Aku berjalan menghampirinya. Dia
menyambutku dengan senyumannya.
“Chanyeol… sudah lama kau disini.” Sambutku.
“Ne chagiya. Kau sendiri?”
“Barusan, karena aku hanya mengisi vocal temanku yang
tidak bisa hadir.” Dia mengangguk bangga padaku. Haha, pacarku membanggakkanku.
“Kau kesini sendirian?” tambahku.
“Ani, aku bersama Sehun. Dia sedang diluar nenunggu
dipohon itu.” Chanyeol menunjukkan jarinya ke pohon diluar jendela, itukan
pohon favoritku yang biasanya kubuat menenangkan hatiku. Mulutku bisa
meng-O-kan saja. Sehun ya? Sepertinya sudah ku kenal tapi aku belum jelas
melihat wajahnya.
“Kajja, kita diluar ya chagiya…” katanya agak manja
padaku. Apa dia terlalu kangen padaku. Haha…
“Ne…” baru 3 langkah aku teringat. “Kalau kita keluar,
Sehun bagaimana?”
“Anak itu bisa diatur. Tenang saja sayang…”
“Baiklah…”
_P>H>O>S_
Aku sudah diluar gedung gereja bersama Chanyeol, kami ada
dipohon yang tadinya ada Sehun. Chanyeol sekarang sedang menerima sms.
“Loh, katanya Sehun ada disini. Sekarang dia kemana?
Jangan-jangan terganggu karenaku.”
“Ani…ani.. jangan begitu. Dia memang bosan menungguku.
Baru saja dia meninggalkan pesan padaku.”
Aku menghela nafas lega. “Baguslah…”
Chanyeol mengusap ujung rambutku. “Mworago chagiya?
Jangan paranoid seperti ini.” Kata Chanyeol, lalu sedikit tertawa.
“Jangan menghinaku…ingat, aku selalu kalah jika beardebat
denganmu,” balasku agak melemas.
“Tersenyumlah!” dua jarinya memaksa bibirku membuat motif
tersenyum. “Kita jalan-jalan dan kau bisa beli apa yang kau mau. Bagaimana?”
Aku tersenyum malu. Chanyeol ini bisa saja merayuku. Iya,
dia pintar. Khususnya hal rayu merayu.
“Ne” balasku.
“Tapi, bisakah kau turuti perintahku.” Pinta Chanyeol
yang membuatku bertanya-tanya.
“Ne, apa pun
selama aku bisa.”
Chanyeol melingkarkan satu tangannya ke pinggangku,
hmm…sensasi hebat kurasakan. Tangan satunya lagi ternyata ada di tengkuk
kepalaku. Dia mulai mendekatkan, seperti biasa. Pasti ini ciuman. Dia kan lebih
tinggi dariku, kasihan badannya sedikit membungkuk untukku. Dia menggapai
bibirku, hmm…aku merasakan bibirku seperti dijadikan permen, atau lebih
tepatnya sekarang bibirku seperti dimakan olehnya. Bedanya bukan memakai gigi,
tapi bibir dan bibir.
Chanyeol merenggangkan ciuman ini, sepertinya dia butuh
oksigen. Matanya masih tertutup. Kalau aku hanya menyipitkan mataku saja. dia
mulai menciumku lagi. Kini sedikit lebih ganas… padahal ini didekat gereja lho…
_P>H>O>S_
~*AUTHOR
POV*~
Sehun menyusuri jalanan sambil terdiam dan hanya
telinganya yang beraksi mendengarkan MP3nya. Saat menemui tikungan, perasaannya
berubah menjadi takut. Seperti ada makhluk yang mengikutinya. Ia sempat
berhenti, melirik kebelakang. Hanya ada orang-orang bertatap datar, bukan
tanda-tanda mencurigakan.
Sehun melanjutkan langkah kakinya, perasaannya berkata
jika makhluk itu mengikutinya lagi. Kakinya terasa lelah, ia membeli minuman
dan duduk dikursi yang telah disediakan. Tiba-tiba ia merasakan ada tangan yang
menutupi tangannya.
“Hai Sehun, ketemu lagi.” Suara namja yang mungkin itu
pemilik tangan yang ada dimata Sehun.
“Coba tebak siapa aku…” suara lain, masih namja juga.
Sehun makin kebingungan.
“Jangan main-main, aku ketakutan. Seseorang tolong
katakana siapa dirimu. Aku tak bisa menebak.” Balas Sehun hendak bergerak
melepaskan tangan itu.
“HiIIYyaaaaa….”
Kata namja yang pertama saat tangan
dimata Sehun sudah terlepas.
“Xiumin, kenapa kau melakukan ini padaku???”
“Mianhae, aku hanya mengakhiri permainanku. Aku merasa
kasihan melihatmu sampai terlelah seperti ini.”
“Mwo?” Sehun kembali menyesap minumannya yang bernama
bubble tea sambil celingak-celinguk.
“Dooooorrrr….”
Teriak namja yang belum dikenali Sehun, saat itu juga punggungnya terasa sakit.
Pukulan yang keras.
“Auuuwww! Sakit Kyungsoo…”
Kyungsoo tertawa dengan hebatnya. Xiumin menginjak
kakinya. “Kalau tertawa jangan memalukan dihadapanku!”
“Ne…Ne..” Kyungsoo melanjutkan tertawanya,
“Teruslah menertawaiku…” Sehun bermuka masam. “Aku pergi saja,
mau pulang.”
“Jangan sayang, tunggu.” Cegah Xiumin menggenggam tangan
Sehun.
“Mwo? Mengkhawatirkanku? Aku bisa pulang sendiri chagi…
mianhae dan anyeong…”
Kyungsoo mengambil bahu Sehun. “Sehun, lihatlah muka
Xiumin. Dia mengharapkanmu…” Sehun kembali ke tempatnya lagi.
“Ne…ada apa?”
Xiumin setengah merangkul Sehun, Kyungsoo duduk disebelah
XIumin. “Tadi itu Kyungsoo yang mengikutimu karena itu perintah dari
permainanku. Dan maaf aku membuatmu kelelahan sampai ketakutan. Lihatlah,
bahkan kau berkeringat dicuaca sedingin ini.” Xiumin menyeka keringat dipelipis
dan leher Sehun. Kemudian tisu itu dimasukkan kesakunya. Xiumin mencium
bibirnya, Sehun sempat kaget namun berusaha mengikuti ciuman dari Xiumin.
“Ow, oo…adegan yang tidak boleh dilihat tapi patut
ditiru..” Goda Kyungsoo meringis dan memalingkan badannya ke arah lain.
“Jangan diamkan atau bermusuhan lagi denganku ya Sehun
chagi…” ujar Xiumin setelah melepaskan ciuman ringan itu.
“Ne Xiumin.” Balas Sehun. Xiumin ternyata kembali
menciumnya. Lebih melumat bibir Sehun.
“Hey kalian… bisakah aku mengajukan permintaan. Jangan
berciuman didepanku. Aku juga manusia, bukan seperangkat patung.” Protes
Kyungsoo pada mereka berdua. Pipi Xiumin memerah malu setelah melepas
ciumannya, begitu juga dengan Sehun.
“Cepat, bicarakan. Sebelum waktumu terbuang.” Kata Xiumin
membuka peringatannya.
“Nah, Sehun. Kau tau Chanyeol ada dimana sekarang? Aku
ingin menemuinya.”
“Memangnya kenapa kau dengan Chanyeol?” Sehun bermuka
orang tulalit.
“Ya jelas ingin menirukan adegan kalian tadi ke Chanyeol,
dia kan pacarku…”
“Oh, ada di gereja dekat sini. Barusaja aku
meninggalkannya karena dia sedang ada keperluan dengan seorang namja manis. Aku
tak berani mengganggunya.”
“Siapa namja itu?” Kyungsoo berubah dengan tatapan
dingin, mengeluarkan aura jahat.
“Mangsa kita yang kemarin, Baekhyun.”
“Apa mereka berjanjian sebelumnya? Melakukan apa saja?
Apa mereka kencan? Apa mereka menghindar dari pengintaianku? Ha? Bagaimana Oh
Sehun…”
“SATU SATU KALAU TANYA DO KYUNGSOOOOOOO!!”
“Ne arasso.” Kyungsoo tertawa kecil.
“Sepertinya mereka belum berjanjian. Soalnya dari tadi
Chanyeol hanya bersamaku tidak membuka sms atau telepon.” Kata Sehun tersadar
bahwa Xiumin dan Kyungsoo melototinya. “Tenang
chagiya, tenang Kyungsoo…aku tidak melakukan hal mesum dengan Chanyeol.”
Kyungsoo dan Xiumin tersenyum singkat. Sehun makin
terdesak, berharap tidak ada pertengkaran lagi setelah kemarin.
“Kapan mereka berdua sudah pacaran?” tanya Kyungsoo lagi
“Sepertinya barusaja, belum sampai seminggu.”
“Menurutmu mereka sekarang masih didekat gereja.”
“Sepertinya.”
Perasaan Kyungsoo bergemuruh, cemburu dan ingin membantai
Baekhyun saja. ia bangkit dari kursinya dan berlari meninggalkan Sehun-Xiumin.
“XIUMIN….SEHUN….AKU MAU MENJEMPUT CHANYEOL…”
teriak Kyungsoo yang berlari lebih jauh lagi.
“Aaa Kyungsoo, aku lupa bilang sesuatu….” Lirih Sehun,
Kyungsoo sudah tak terlihat lagi
TO BE CONTINUED….
Note
Author : Komentar saja sesuka kalian yaahh, makasih banyak buat kalian yang
sudah mengikuti FFku sampai chapter ini. Kasih saran dan kritik untuk pembangun
FFku agar lbh sempurna lagi J
dibilang jelek atw apa aja gpp. Sekali lagi aku minta maaf karena FF ini, ada
yg bingung bahasanya segala macem :D yg ceritanya gk nyambung #hehehe atw
apalah #peace yak! Kita ktmu lg di the next chapter yaaa… GOMAWOO J J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar