Minggu, 03 Maret 2013

[FF] PLAYER HIDDEN OUT SOUL CHAPTER II

PLAYER HIDDEN OUT SOUL CHAPTER II | VieyRaaMoimoi
FAN FICTION YAOI
WARNING : BOY X BOY, CHILD -14th, SAFE U BRAIN, don’t like don’t read!

Title :
Player Hidden Out Soul  => chapter II
Author : VieyRaaMoimoi
Genre : Hurt,
School Life,
Romance, etc.
Leght  :  Chaptered
Main Cast : Chanyeol, Baekhyun, Do Kyung Soo (D.O), Su Ho, Sehun, Tao, and Xiu Min
Main Pair : Baekyeol, YeolSoo, Xiuhun, HunBaek…
EXO Member’s milik orang tuanya dan Tuhan.. aku hanya pinjam namanya saja
Disclaimer : Ini berdasarkan imajin alam sadarku. Tak ada niat dan maksud plagiat. Jadi saya minta maaf jika reader berkata ada kesamaan dengan FF lain, maaf itu hanya ketidaksengajaan semata.
Sorry banget yah jika kalian beranggapan bahasa FFku berantakan #kayak di chapter I. Maklum ini adalah FF perdanaku. Kalaupun FF ini jelek, maaf sudah membuat kalian capai** membacanya. Aku hanya manusia, aku selalu berusaha memperbaikinya agar lebih bagus dan tatanan feel agar kalian semangat mood  baca FF ini #awaspemaksaan-_- terima kasih ya kalian J
Dilarang menjiplak, mengcopy, mengedarkan tanpa persetujuan dari saya selaku Author (penulis)
Summary : “Chanyeol akan berkuda bersama Baekhyun-nya. Berhasil atau tidak ya menembak Baekhyun. Demi keselamatan Baekhyun atas ancaman dari Kyungsoo…”

HAPPY READING YA FRIENDS…^-^
_P>H>O>S_
~*AUTHOR POV*~
Chu~

“…Chan..Chanyeol. Apa yang kau lakukan ba…barusan?” tanya Baekhyun dengan pipinya makin merah jambu. Ciuman dari Chanyeol tanpa permisi membuatnya malu dan tersontak. Chanyeol  masih diam dan wajahnya berubah sedikit. Pemarah.. (?)

“Chanyeol, mianhae jika aku jahil selama diperjalanan atau mengintograsimu seperti ini.” Kata Baekhyun lagi. Chanyeol tetap diam. Tapi sekarang Chanyeol menatap kosong wajah Baekhyun.

‘Ya tuhan… bibirnya manis sekali…hahaha. Semoga dia tau maksudku seperti ini.’ Kata Chanyeol dalam hati.

“Chanyeol, ayo kita berkuda. Kau kan yang mengajakku,” Kata Baekhyun lagi dengan polosnya, berusaha melupakan kejadian beberapa waktu yang lalu.

“Ne.” jawab singkat Chanyeol sambil tersenyum pada namja malaikat itu. Baekhyun mengikuti langkah Chanyeol.

_P>H>O>S_

“Hymei… lembutlah sedikit pada malaikat ini…” ujar Chanyeol mengusap kepala kuda kesayangannya itu. Ia tengah bersama Baekhyun, masih dilapangan kuda

“Sudahlah Chanyeol, seperti ini juga tidak apa-apa. Yang penting dia tidak menjatuhkanku kan?”

“Memang, tapi aku tidak suka jika Hymei membuatmu tidak nyaman…”

“Kau terlalu sensitif Chanyeol, Hymei sudah lumayan lembut…”

“Masih lumayan, belum sangat.”

“Kalau menunggu sangat, mau sampai kapan.”

“Ya kapan-kapan.”

“Nanti kalau terlalu lembut Hymei mana bisa jalan Chanyeol.”

“Biar saja, demi malaikat.”

Baekhyun mulai pasrah meladeni Chanyeol. “Ne…Ne…Ne..”

Chanyeol tertawa bangga. “Akhirnya… lucu juga wajahmu saat pasrah berdebat melawanku.”

“Cukup Chanyeol, aku lelah membahasnya.”

“Lelah apa takut kalah?”

“Lelah saja…”

“Yang benar?”

“Ne Chanyeol, dan sangat.” Baekhyun turun dari Hymei.

“Mau kemana cantik?”

“Cari makanan.”

“Hey, tak sopannya kau cari makan sendiri tanpa aku. Jika ada kelompok namja mesum seperti kemarin bagaimana? Apa kau bisa melawannya?”

Baekhyun kembali ke arah Chanyeol lagi. Seperti masih ketakutan. “Ayolah…”
_P>H>O>S_

Chanyeol dan Baekhyun makan disebuah kedai kimchi nabe’ . Baekhyun merasakan getaran paranoid. Ada sesuatu yang membuatnya makin ketakutan saat disela-sela makannya, Chanyeol terus menatapinya dengan sedikit tersenyum.

“Chanyeol, waeyo melihatku terus?” tanya Baekhyun.

Chanyeol tetap menatapinya dengan tersenyum.

“Chanyeol, mworago?” ulang Baekhyun lagi. Makin bergeser tempat duduknya agar tidak berdempetan lagi.

“Tidak, lihatlah dirimu Baekhyun. Kau terlalu polos hingga kau tidak tau jika ada saus dipipimu.” Chanyeol tertawa lepas.

“Ah Chanyeol…” Baekhyun mengambil tisu didepannya dan membelakangi Chanyeol. Chanyeol makin tertawa. “Dasar tiang bendera. Kau mempermalukanku.” Lirihnya Baekhyun.

“Aku selalu dengarr…” pekik Chanyeol melanjutkan acara minumnya.

“Chanyeol… berhentilah membuatku terdesak.”

“Kau memang selalu terdesak kan? Merasa kalah saat berdebat denganku.” Katanya dengan tertawa. “Sudahlah, anggap saja aku hanya membuat guyonan diantara kita.”

Baekhyun cemberut. Tetap tak mempedulikan Chanyeol berkata apa. Kakinya sudah gatal ingin meninggalkan tempat itu tanpa Chanyeol. Chanyeol coba memperhatikannya, ia duduk berhadapan lebih dekat dengan Baekhyun.

“Baekhyun…”

“Ne Chanyeol?”

“Dengarkan aku dengan serius. Saranghae Baekhyun.”

“…” Baekhyun menatapnya kosong.

“S-A-R-A-N-G-H-A-E Baekhyun. Kau harus menjadi pacarku. Jika tak mau, jadilah istriku. Ini intruksi.”

“Mworago? Harus berlaku untukku.” Baekhyun mengangkat alisnya.

“Lalu aku bicara dengan siapa lagi. Aku boleh menciummu lebih dari first kiss yang tadi ya?” pinta Chanyeol. Baekhyun mengangguk. “Balas ciumanku demi perasaanku. Tapi kalau kau tak membalas ciumanku juga tak apa. Aku akan terus menghantuimu. Itu konsekuensinya.”

_P>H>O>S_
~*CHANYEOL POV*~
Aku meraih bahunya. Tanganku setengah memeluknya. Ku dekatkan wajahku ke wajahnya. Posisi kami kan sedang duduk. Jadi aku harus memakai cara bodohku mencium namja malaikat ini. Hey, dia sedikit menutup matanya. Apa dia benar-benar menerimaku.

Untuk saat ini aku mencium manis bibirnya dengan lembut. Aku tak mau meniru gaya Kyungsoo saat menarik diriku dalam ciumannya. Aku memainkan lidahku, selepas mungkin aku harus menikmati ciuman permisi. Tidak seperti tadi saat dia turun dari motor balapku yang langsung saja ku tarik dan kucium.

Aku merasakan tangannya melingkar dileherku. Ah! Benar dia membalas ciumanku. Ku perdalam saja dan meliarkan ciuman ini. Tanganku yang satunya memegang erat tengkuknya. Aku melumat bibir Baekhyun lebih dalam, semakin manis.

Ya, inilah yang ku tunggu. Menjadi anak pendiam dan tidak jatuh cinta pada namja seperti saat ini adalah mukjizat. Dan akhirnya aku bisa mencium penuh orang yang ku cintai. Tuhan mengabulkan permohonanku untuk jatuh cinta dan memiliki. Baekhyun, sayangnya kau bukan orang pertama yang mendapatkan bibirku. Bibir ini sudah didahului oleh Kyungsoo.

Aaarrgghhh… dasar Kyungsoo. Andai saja kau tak agresif mengancamku. Aku pasti bisa memberikan dan mendapatkan sesame first kiss. Kurasa ciuman ini sudah cukup puas bagiku untuk menguji Baekhyun ini. Kulepaskan ciumanku sangat hati-hati. Kedua tanganku ku letakkan dibahunya.

“Gomawo. Nado saranghae Chanyeol.” Kata Baekhyun selesai kucium. Waw! Aku berhasil mendapatkannya. Dia mencintaiku juga. . . Kyungsoo, lihatlah aku berhasil menyelamatkan Baekhyun dari ancamanmu.

“Ne…Baekhyun chagi-ah. Saranghae for you…” kataku. Anehnya aku terlalu nafsu dengan bibir pacar baruku ini. Aku menciumnya lagi. Hanya singkat pintaku. Tidak terlalu lama seperti ciuman penguji tadi. Ini juga lebih lembut.

“Apa kau mau kita jalan-jalan sebentar sebelum pulang?” kataku lebih senyum.

“Ne…” jawabnya. Baekhyun bibirnya lebih berkilau daripada sebelum kucium tadi. Hahaha…Chanyeol, kau mulai mesum! Ya benar, aku akui itu. Aku semakin tergila dengan Baekhyun, terutama bibirnya. Belum lagi ke step yang lebih mendalam.

_P>H>O>S_
Kami keluar dari kedai itu, hebatnya Baekhyun begitu saja jatuh memelukku menyamping sambil berjalan. Aku reflek saja, melingkarkan satu lenganku ke pinggang Baekhyun. Kami jalan sesuai kaki kami mau kemana.

Sampai pada pemberhentian di rumah mini. Keinginan dari Baekhyun memintaku berfoto bersama di fotobox. Sebetulnya aku malas. Tapi namja ini memohon padaku begitu imutnya. Aku sampai ingin mencubit dan menidurinya saja. dia melunakkan moodku, aku ditariknya masuk kedalam.

“Chanyeol, ayo bergaya yang bagus! Aku ingin foto kita jadinya keren.” Manjanya padaku.

“Ne…ne…Baekhyun. Kau ini….” Bagitu geregetannya diriku, kucubit saja pipinya itu.

“Auww Chanyeol! Hentikan, pipiku bisa merah ini.”

Kulepaskan saja. anak ini semakin manis saat protes. Wajahnya yang polos kelihatan makin lucu. Berbeda sekali dengan Kyungsoo. Lupakan saja! aku tak ingin membahas Kyungsoo dulu. Rasanya keji sekali menjadikan diriku sendiri player hidden. Lihatlah, aku mendapatkan Baekhyun tapi harus memiliki Kyungsoo juga. Aku berpura-pura dengan kepolosanku bahwa aku hanya memilikinya. Padahal aku saja sudah berhubungan dengan Kyungsoo. Ahh!

“Hey! Kenapa melamun, ayo bergaya lagi. Fotonya masih kurang untuk dicetak.” Suara Baekhyun mengagetkanku, sangat.

“Mianhae, Kurang ha? Memang kau mau mencetak berapa?”

“Empat belas chagi-ah.”

Aku menghela nafas kelelahan. Ternyata namja yang kucintai ini suka bergaya juga. Sulit dipercaya dari kepolosannya bisa seheboh ini didepan kamera. Terserahlah, demi sayangku.

Lihatlah wajahnya itu, menunggu foto itu dicetak. Baekhyun sendiri sudah membayarnya ternyata saat aku melamunkan--- Kyungsoo tadi. Aku merangkulnya saja, namja ini makin indah dan menggiurkan.

“Yee!! Chanyeol, lihatlah. Bagus sekali bukan?”

“Ne, sangat bagus. Hey lihatlah dirimu yang ini…” aku menunjuk foto ke 10. “…Ekspresimu terlalu centil disini.” Aku sedikit tertawa.

“Biar saja. yang penting hari ini aku bahagia. Ini pertama kalinya tau aku berfoto bersama, apalagi denganmu.” Katanya. Ha? Perasaanku makin berdosa, semua ini karena Kyungsoo. Tak bisakah aku leluasa memiliki Baekhyun saja tanpa dirinya? Dia terlalu dalam mengancamku.

Aku membalas senyum tulus. “Arasso chagiya. Ayo kita ketempat lain.”

“Ne!” Baekhyun tampak bersemangat, itu. Dia membalas senyumnya padaku. Syukurlah aku masih dimaafkan, sepertinya perasaannya tak terlalu sensitive.

_P>H>O>S_
Remang-remang dimalam itu makin romantis. Kebetulan aku dan Baekhyun ada didekat jembatan. Nafsuku sekarang rindu dengan bibirnya yang manis, ya siapa lagi. Baekhyun, tak mungkin saja aku merindukan bibirnya Kyungsoo.

“Baekhyunnie?” sapaku agak khawatir dengan sikapnya.

“Ne?”

“Waeyo? Apa kau kedinginan?”

“Sepertinya.”

“Sini.” Kudekap badan mungil namja ini. Detak jantungnya saja sampai terasa dipelukanku. Sepertinya dia agak grogi. Kemudian aku merenggangkan pelukan ini. Aku sedikit menunduk karena badanku terlalu tinggi darinya. Ku gapai bibirnya dan kucium lembut. Sedikit ku lumat memang, tapi tidak liar.

Karena aku menyesuaikan situasinya. Semua berawal dari Sehun yang mengajariku bersikap agresif. Lalu dipraktekkannya saat bersama Xiumin. Dan dipraktekkan padaku saat Kyungsoo, memaksa.

“Gomawo..” katanya Baekhyun.

“Waeyo? Harusnya aku.” Aku mengusap ujung kepalanya.

“Tadi itu hangat sekali. Aku sudah tidak dingin lagi. Gomawo chagiya.”

“Ne gwenchana.”

Aku menuntunnya untuk berjalan lagi. Sepertinya sudah saatnya pulang dari kencanku. Aku harus kembali ke lapangan parkir di kanan arena berkudaku. Sialnya aku  berjalan sejauh ini tanpa motor balapku.

Aku dan Baekhyun berdiam-diaman. Tak ada yang ingin dibicarakan untuk menghiasi kencan jalan kaki  saat ini. Sepertinya dia pasrah saja padaku. Saat aku berkonsentrasi pada langkah yang ku tuju. Ada sosok agresif itu.

Namja itu berpapasan denganku, menggunakan earphone putih dan menatapku dengan gilanya. Lidahnya menjilati bibirnya sendiri. Jangan-jangan dia haus menciumku lagi.

Tapi lihat tangan kirinya, Kyungsoo mengepal. Seakan hendak meninju aku ataukah… Baekhyunku. Kenapa dia harus ada disini! Apa dia mengintaiku sejak tadi. Pabo! Aku kan ingin hidup bersama Baekhyun tanpa Kyungsoo. selalu saja mengusikku lagi. Lama-lama dia akan ku tabrak dengan motor balapku.

“Chanyeol, apa kau mengenal namja manis tadi yang memakai earphone putih. Yang berpapasan dengan kita?” ujar Baekhyun.

Baekhyun, ternyata kau melihat Kyungsoo juga. Sadarlah Baekhyun, dia anggota namja mesum yang menggodamu waktu lalu!

“Aniyo, hanya saja seperti teman lama.” Balasku pakai senyum kecut. Batinku teman lama apanya, dia hanya memaksaku menjadi kekasihnya pabo! Aaakkkhhh… Jika Baekhyun tau aku juga menjadi Kyungsoo sebagai kekasihku. Aku takkan pernah memaafkan diriku sampai Baekhyun mati, kalau bisa dia mati sesudah aku.


_P>H>O>S_
~*AUTHOR POV*~
Chanyeol dan Sehun berjalan-jalan seusai mereka pulang sekolah. Kebetulan kelas kali ini lebih cepat karena para guru sedang dinas dan mendapat pengarahan dari presiden pendidikan.

Di tiap langkah, Chanyeol hanya diam dan sesekali menendang batu didepannya. Sehun malah asyik meliriki namja-namja sexy yang melintasi mereka.

“Apa kau tidak punya kesibukan Sehun?” iseng Chanyeol/

“Aniyo Chanyeol. Memangnya ada apa? Daripada seperti dirimu, diam saja seperti pa__”

Chanyeol menyikut pinggang Sehun. “Hey lihat! Bukannya itu teman-temanmu yang menggoda Baekhyun?”

“Jangan membahas malam itu!” balas Sehun. “Kau ini selalu mengingat Baekhyun saja. tapi itu memang benar mereka.” Sehun sedikit bersembunyi dibalik pohon yang didekat Chanyeol.

“Temui mereka.Jangan bersembunyi saja.”

“Ani! Mood-ku buruk untuk kesana.”

“Waeyo?” Chanyeol sedikit berpikir. “Apa karena Xiumin-mu?”

“Ee…em..bukan. ada hal lainnya.”

Sehun masih mengintai dibalik persembunyian pohonnya. Chanyeol perlahan meninggalkan Sehun. Sampai pada akhirnya Sehun tersadar.

“Chanyeol! Mau kemana kau?”

“Meninggalkanmu! Mau sampai kapan kau ada disitu.”

“Em..ee…sampai Xiu__” gerik tangan Sehun menandakannya gelisah.

“Ikut atau tidak???” ajak Chanyeol yang kembali berjalan.

Sehun cepat-cepat menyusul Chanyeol. Agak kelelahan menyusul langkah namja itu. “Mungkin dirinya mengira langkahnya itu lambat. Tak sadar apa aku kelelahan mengikuti langkahnya. Kakinya itu panjang karena dia itu tinggi. Aarggh, dasar tiang.”

“Selirih apa pun aku tetap mendengarnya Oh Sehun…” teriak Chanyeol yang  berhenti mendadak. Sehun meringis kekalahan.

 “Hosh…hosh…hosh…tarik nafaslah Oh Sehun…” katanya pada dirinya sendiri. “Huft...Chanyeol. kau tadi bisa menindasku. Kenapa sekarang kau pendiam lagi?” Sehun menggoyang tangannya Chanyeol. “Chanyeol?” nada Sehun agak melirih.

“Kita ke gereja saja ya Sehun…” baru kali ini Sehun mendengar semerana ini suara sahabatnya seperti ini.

“Untuk apa? Memikirkan sebuah masalah?”

“Bukan. Moodku ingin kesana. Ada beban setelah seseorang diantara teman-temanmu tadi. Kajja.”

“Ne…”


_P>H>O>S_
~*CHANYEOL POV*~
Kenapa harus tadi aku melihat dia lagi, waktu aku bersama Sehun lagi. Betapa menyebalkannya anak itu terlihat saat aku tidak atau bersama Baekhyun. Rasanya tak ada part hidupku tanpa Kyungsoo.

Tadi itu dia bersama kakaknya Baekhyun berjalan ke teman-temannya Sehun. Ada hubungan apa gerangan diantara mereka!! Aku pusing sendiri. Makanya Sehun ku ajak, sebetulnya sih ajakanku terkesan memaksa. Biarlah, yang penting aku bisa menenangkan diri.

Tak terasa aku dan Sehun sudah sampai ke gereja yang aku mau. Gereja ini yang mempertemukanku pada malaikat pertamaku, ah. Iya, itu Baekhyun. Aku masih ingat masa-masa itu. Lucunya saat dia menabrakku dan mengatakan aku tiang bendera -__- kuanggap sebutan itu adalah sebutan istimewa untukku.

“Chanyeol.” Ujar Sehun yang dari tadi menoleh sana-sini.

“Ne?”

“Aku tidak ikut masuk ke  gereja ya? Aku menunggumu diluar saja.”

“Oh, Ne Sehun. Kalau kau bosan menungguku. Kau boleh pulang sendiri kalau tak ingin ku antar pulang.”

“Lihat saja nanti, aku tak berjanji akan meninggalkanmu disini sendirian.” Ia tertawa meremehkanku.

“Sendiri? Disini ada manusia lainnya pabo! lagi pula aku sudah besar untuk ditinggal sendirian.” Tukasku.

Lagi-lagi Sehun menertawaiku lagi. Apa muka ku lucu? “Arasso, tapi kau pasti kualahan jika sendirian.”

Aku menahan tawa, Sehun sebetulnya tipe pendiam dan polos seperti Baekhyun. Karena sudah berkumpul denganku, pendiamnya sudah liar dan beralih sedikit mesum sepertiku. “Percayalah, aku masuk dulu ya.” Kata terakhirku padanya.

“Ne, hati-hati terpeleset. Ku tunggu disini.”

“Ne…” aku hampir sudah dipintu masuk,

“Kalau aku berubah pikiran, aku akan menghubungimu.” Teriaknya padaku. Aduh Sehun, hati-hati ya jika sifat aslimu menjadi agresif dan liar seperti… Kyungsoo. Kyungsoo lagi, Kyungsoo lagi.

Tatapanku datar saja. tak memperhatikan sekelilingku. Biar aku pakai kacamata ulzang atau kacamata culun, seperti katanya Baekhyun. Aku digunjing tak pantas atau kurang bergaya. Tak peduli.

Ternyata bangku depan lumayan kosong. Bangku itu seperti pikiranku, kosong. Ditambah lagi aku kesal dengan hadirnya Kyungsoo hari ini. Membuat pemandangan dihariku makin buruk, lebih buruk.

Aku hikmat merenungkan, memohon sebuah pengharapan. Salah satunya berharap agar ancaman dari Kyungsoo itu segera lenyap beserta Kyungsoo-nya lenyap dari mataku. Aku takkan meminta dia mati, aku baik hati. Tenang saja. aku hanya ingin hidupku aman tanpa Kyungsoo diantara aku, dan Baekhyunnie. Sialnya….

Tak terasa menit itu ternyata lama. Aku tak menghiraukan juga ada manusia didekat bangku deretanku mulai terisi. Biar namja atau yeoja, yang manis atau segala macam. Niatku sungguh-sungguh ingin mententramkan hatiku.

Sampai saat ada vocal grup yang bersua. Indahnya, merdu, ada suara yang dominan masuk ke telingaku, suara ini, suara ini, suara ini, pernah ku dengar sebelumnya. Aku mendongak, kulihat dan. Itu BAEKHYUNNN!!

Ya tuhan… dia bisa ada disini. Saat yang tepat sekali. Dia tersenyum pada arahku. Seperti flashback at first sight saja. baju yang dipakainya lebih cantik dari sebelumnya.

Benar-benar malaikat. Sepertinya aku salting dan ingin berteriak bahwa ‘suara bagusnya itu punyanya BAEKHYUN, dan dia ini PACARKU’ Haa…betapa gilanya aku jika benar-benar melakukan hal bodoh itu.


_P>H>O>S_
~*BAEKHYUN POV*~
Tak ku sangka Chanyeol ada disini. Biasanya bukan secepat ini. Aku  berjalan menghampirinya. Dia menyambutku dengan senyumannya.

“Chanyeol… sudah lama kau disini.” Sambutku.

“Ne chagiya. Kau sendiri?”

“Barusan, karena aku hanya mengisi vocal temanku yang tidak bisa hadir.” Dia mengangguk bangga padaku. Haha, pacarku membanggakkanku. “Kau kesini sendirian?” tambahku.

“Ani, aku bersama Sehun. Dia sedang diluar nenunggu dipohon itu.” Chanyeol menunjukkan jarinya ke pohon diluar jendela, itukan pohon favoritku yang biasanya kubuat menenangkan hatiku. Mulutku bisa meng-O-kan saja. Sehun ya? Sepertinya sudah ku kenal tapi aku belum jelas melihat wajahnya.

“Kajja, kita diluar ya chagiya…” katanya agak manja padaku. Apa dia terlalu kangen padaku. Haha…

“Ne…” baru 3 langkah aku teringat. “Kalau kita keluar, Sehun bagaimana?”

“Anak itu bisa diatur. Tenang saja sayang…”

“Baiklah…”


_P>H>O>S_
Aku sudah diluar gedung gereja bersama Chanyeol, kami ada dipohon yang tadinya ada Sehun. Chanyeol sekarang sedang menerima sms.

“Loh, katanya Sehun ada disini. Sekarang dia kemana? Jangan-jangan terganggu karenaku.”

“Ani…ani.. jangan begitu. Dia memang bosan menungguku. Baru saja dia meninggalkan pesan padaku.”

Aku menghela nafas lega. “Baguslah…”

Chanyeol mengusap ujung rambutku. “Mworago chagiya? Jangan paranoid seperti ini.” Kata Chanyeol, lalu sedikit tertawa.

“Jangan menghinaku…ingat, aku selalu kalah jika beardebat denganmu,” balasku agak melemas.

“Tersenyumlah!” dua jarinya memaksa bibirku membuat motif tersenyum. “Kita jalan-jalan dan kau bisa beli apa yang kau mau. Bagaimana?”

Aku tersenyum malu. Chanyeol ini bisa saja merayuku. Iya, dia pintar. Khususnya hal rayu merayu.

“Ne” balasku.

“Tapi, bisakah kau turuti perintahku.” Pinta Chanyeol yang membuatku bertanya-tanya.

“Ne, apa  pun selama aku bisa.”

Chanyeol melingkarkan satu tangannya ke pinggangku, hmm…sensasi hebat kurasakan. Tangan satunya lagi ternyata ada di tengkuk kepalaku. Dia mulai mendekatkan, seperti biasa. Pasti ini ciuman. Dia kan lebih tinggi dariku, kasihan badannya sedikit membungkuk untukku. Dia menggapai bibirku, hmm…aku merasakan bibirku seperti dijadikan permen, atau lebih tepatnya sekarang bibirku seperti dimakan olehnya. Bedanya bukan memakai gigi, tapi bibir dan bibir.

Chanyeol merenggangkan ciuman ini, sepertinya dia butuh oksigen. Matanya masih tertutup. Kalau aku hanya menyipitkan mataku saja. dia mulai menciumku lagi. Kini sedikit lebih ganas… padahal ini didekat gereja lho…


_P>H>O>S_
~*AUTHOR POV*~
Sehun menyusuri jalanan sambil terdiam dan hanya telinganya yang beraksi mendengarkan MP3nya. Saat menemui tikungan, perasaannya berubah menjadi takut. Seperti ada makhluk yang mengikutinya. Ia sempat berhenti, melirik kebelakang. Hanya ada orang-orang bertatap datar, bukan tanda-tanda mencurigakan.

Sehun melanjutkan langkah kakinya, perasaannya berkata jika makhluk itu mengikutinya lagi. Kakinya terasa lelah, ia membeli minuman dan duduk dikursi yang telah disediakan. Tiba-tiba ia merasakan ada tangan yang menutupi tangannya.

“Hai Sehun, ketemu lagi.” Suara namja yang mungkin itu pemilik tangan yang ada dimata Sehun.

“Coba tebak siapa aku…” suara lain, masih namja juga. Sehun makin kebingungan.

“Jangan main-main, aku ketakutan. Seseorang tolong katakana siapa dirimu. Aku tak bisa menebak.” Balas Sehun hendak bergerak melepaskan tangan itu.

HiIIYyaaaaa….” Kata namja yang pertama  saat tangan dimata Sehun sudah terlepas.

“Xiumin, kenapa kau melakukan ini padaku???”

“Mianhae, aku hanya mengakhiri permainanku. Aku merasa kasihan melihatmu sampai terlelah seperti ini.”

“Mwo?” Sehun kembali menyesap minumannya yang bernama bubble tea sambil celingak-celinguk.

Dooooorrrr….” Teriak namja yang belum dikenali Sehun, saat itu juga punggungnya terasa sakit. Pukulan yang keras.

“Auuuwww! Sakit Kyungsoo…”

Kyungsoo tertawa dengan hebatnya. Xiumin menginjak kakinya. “Kalau tertawa jangan memalukan dihadapanku!”

“Ne…Ne..” Kyungsoo melanjutkan tertawanya,

“Teruslah menertawaiku…” Sehun bermuka masam. “Aku pergi saja, mau pulang.”

“Jangan sayang, tunggu.” Cegah Xiumin menggenggam tangan Sehun.

“Mwo? Mengkhawatirkanku? Aku bisa pulang sendiri chagi… mianhae dan anyeong…”

Kyungsoo mengambil bahu Sehun. “Sehun, lihatlah muka Xiumin. Dia mengharapkanmu…” Sehun kembali ke tempatnya lagi.

“Ne…ada apa?”

Xiumin setengah merangkul Sehun, Kyungsoo duduk disebelah XIumin. “Tadi itu Kyungsoo yang mengikutimu karena itu perintah dari permainanku. Dan maaf aku membuatmu kelelahan sampai ketakutan. Lihatlah, bahkan kau berkeringat dicuaca sedingin ini.” Xiumin menyeka keringat dipelipis dan leher Sehun. Kemudian tisu itu dimasukkan kesakunya. Xiumin mencium bibirnya, Sehun sempat kaget namun berusaha mengikuti ciuman dari Xiumin.

“Ow, oo…adegan yang tidak boleh dilihat tapi patut ditiru..” Goda Kyungsoo meringis dan memalingkan badannya ke arah lain.

“Jangan diamkan atau bermusuhan lagi denganku ya Sehun chagi…” ujar Xiumin setelah melepaskan ciuman ringan itu.

“Ne Xiumin.” Balas Sehun. Xiumin ternyata kembali menciumnya. Lebih melumat bibir Sehun.

“Hey kalian… bisakah aku mengajukan permintaan. Jangan berciuman didepanku. Aku juga manusia, bukan seperangkat patung.” Protes Kyungsoo pada mereka berdua. Pipi Xiumin memerah malu setelah melepas ciumannya, begitu juga dengan Sehun.

“Cepat, bicarakan. Sebelum waktumu terbuang.” Kata Xiumin membuka peringatannya.

“Nah, Sehun. Kau tau Chanyeol ada dimana sekarang? Aku ingin menemuinya.”

“Memangnya kenapa kau dengan Chanyeol?” Sehun bermuka orang tulalit.

“Ya jelas ingin menirukan adegan kalian tadi ke Chanyeol, dia kan pacarku…”

“Oh, ada di gereja dekat sini. Barusaja aku meninggalkannya karena dia sedang ada keperluan dengan seorang namja manis. Aku tak berani mengganggunya.”

“Siapa namja itu?” Kyungsoo berubah dengan tatapan dingin, mengeluarkan aura jahat.

“Mangsa kita yang kemarin, Baekhyun.”

“Apa mereka berjanjian sebelumnya? Melakukan apa saja? Apa mereka kencan? Apa mereka menghindar dari pengintaianku? Ha? Bagaimana Oh Sehun…”

“SATU SATU KALAU TANYA DO KYUNGSOOOOOOO!!”

“Ne arasso.” Kyungsoo tertawa kecil.

“Sepertinya mereka belum berjanjian. Soalnya dari tadi Chanyeol hanya bersamaku tidak membuka sms atau telepon.” Kata Sehun tersadar bahwa Xiumin dan Kyungsoo  melototinya. “Tenang chagiya, tenang Kyungsoo…aku tidak melakukan hal mesum dengan Chanyeol.”

Kyungsoo dan Xiumin tersenyum singkat. Sehun makin terdesak, berharap tidak ada pertengkaran lagi setelah kemarin.

“Kapan mereka berdua sudah pacaran?” tanya Kyungsoo lagi

“Sepertinya barusaja, belum sampai seminggu.”

“Menurutmu mereka sekarang masih didekat gereja.”

“Sepertinya.”

Perasaan Kyungsoo bergemuruh, cemburu dan ingin membantai Baekhyun saja. ia bangkit dari kursinya dan berlari meninggalkan Sehun-Xiumin.

 “XIUMIN….SEHUN….AKU MAU MENJEMPUT CHANYEOL…” teriak Kyungsoo yang berlari lebih jauh lagi.

“Aaa Kyungsoo, aku lupa bilang sesuatu….” Lirih Sehun, Kyungsoo sudah tak terlihat lagi


TO  BE CONTINUED….
Note Author : Komentar saja sesuka kalian yaahh, makasih banyak buat kalian yang sudah mengikuti FFku sampai chapter ini. Kasih saran dan kritik untuk pembangun FFku agar lbh sempurna lagi J dibilang jelek atw apa aja gpp. Sekali lagi aku minta maaf karena FF ini, ada yg bingung bahasanya segala macem :D yg ceritanya gk nyambung #hehehe atw apalah #peace yak! Kita ktmu lg di the next chapter yaaa… GOMAWOO J J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar