VieyRaaMoimoi .
AvisenaDinata . BreathOfTheDying . BaekYeol . FinalPart . RateT
Akhirnya ni FF lahirr juga…
Hwehehehe -_-
cupnelstressane
Title : Breath Of The Dying {PART 2}
Cover By and Author : VieyRaaMoimoi a.k.a Avisena Dinata
Main Cast :
*Chanyeol and Park Chan Yeol
*Kai and Kim Jong In
*Baekhyun
*Sehun
*D.O
*Suho
*Tao
*Kris
*Chen
*Lay
*Luhan
*Xiumin
Support Cast :
Cast is ‘OC, salah satunya…
Young A Ra ;
Park Kang Lie be a
sister’s Chanyeol ;
Park Han Mar ; etc.
Author :
Avisena Dinata a.k.a VieyRaaMoimoi
Genre : mistery,
school life, horror, fantasy, romance, little humor, and
whatever you say
that or this ._.
Length :
Sebagusnya saja..
Rating : T
Disclaimer : author terinspirasi
dari beberapa scene film “One Missed Call” semua cerita author baik
watak,plot,latar segala macem itu murni imajinasiku sendiri. kalau ada kesamaan
atau apalah dengan Fanfic lainnya, author minta maaf. Tapi percayalah pada saya
mungkin Tuhan membuat keadaan ini sebatas ketidaksengajaan saja J
Tambahan : bacanya
jgn cepat** ,feel dengan penuh penghayatan yah. Kalo cepat** malah gak nyambung
soalnya FF ini masih kaku bahasanya, mianhae kawan... aku tidak pandai
menjelaskan ekspresi dan menyusun kata-kata, mianhae again…
Dilarang melakukan
copas-share dengan niat EVIL. Kalau niat baik, pasti akan saya perbolehkan jika
kalian memintanya.
Summary : “AKU AKAN MEMBALAS DENDAM SAMPAI HATIKU PUAS…
PUAS
MELIHAT KALIAN KU SIKSA…”
BREATH OF
THE DYING
PART 2
“Chanyeol...hiks...kenapa kau
pergi...aku...hiks...aku ingin bercanda seperti sejam yang
lalu...hiks...hiks...”
“Sudahlah Han Mar-ah, relakan Chanyeol.
Menurut saksi, ini murni takdir, murni kecelakaan tunggal...” hibur Young A Ra.
“Tapi...hiks...aku belum sempat
mengungkapkan perasaanku...hiks...aku ingin kembali ke masa lalu...hiks..”
“Park Han Mar, mustahil kau merubahnya.
Aku juga sedih karena aku belum sempat mengajaknya bersepak bola.”tambah Young Rien.
.
.
“Kenapa
kematian Chanyeol penuh misteri...aku sudah memaksa semua anak kelas satu yang
merasa ada diatap sekolah untuk memberi keterangan padaku, tidak ada yang
tau...aku mengancam ke Jong In, dia tidak takut sama sekali padaku...sial...Chanyeol-Chanyeol..kenapa
kau harus menyulitkanku..”oceh Young
Rien seorang diri, pastinya sudah tanpa Young A Ra semenjak 3 hari yang lalu kematian Chanyeol.
Langkahnya
tidak terasa telah tiba didepan pagar rumahnya. Ia begitu membulatkan matanya
ketika melihat makhluk seperti kucing hitam tapi...telinganya seperti kelinci.
“Kucing
manis...bisakah kau pergi? Aku mau masuk ke dalam.”
Kucing
itu menatapnya penuh tajam, seperti hendak terbang mencakar wajahnya.
“Aku tau aku
tampan sebagai seorang yeoja, tapi jangan menatapku seperti itu kucing
maniss...”
“Aku juga
punya nama...”
Young
Rien tersendak cukup telak, kucing didepannya bisa bicara, sangat terdengar
jelas ditelinganya seperti manusia pada umumnya.
“naneun Moyo
imnida, kau pasti Shin Young Rien...”
“Kau ada perlu
denganku Mo..yo?”
“Ada, karena
aku ini Chanyeol hay pabo!”
Ia
terbatuk,“A...apa maksudmu? Chanyeol sudah mati pabo!
hmm...sebentar, apa kau reinkarnasinya Chanyeol?”
“Bukan.”
“Lalu? Kau meminjam
tubuh kucing itu?”
“MOYOO~
RRRAUNG... entahlah, aku bingung menjelaskannya padamu.”
Kucing
itu pergi entah kemana saja, Young Rien tidak tahu. “Dasar, Moyo sialan. Pergi tanpa permisi.”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
Park Han Mar berhenti dari berlari,“Jong...Jong In,
itu...eumm...itu... Young A Ra... itu...”
“Tarik
nafaslah Han Mar... ada apa dengan Young A Ra ha?”tanya Jong In penasaran
Helaan nafas panjang
dilakukan Han Mar. “Young
A Ra mati mengenaskan didepan kelas...”
Kim Jong In terkejut, “A...apa yang kau bilang. A
Ra mati mengenaskan...tidak mungkin...kau bercanda kan?”
“Aku
serius...bahkan salah satu lengannya putus, satunya lagi ada cakaran, dan dia
mengeluarkan sebutir permen lollipop... Kesanalah! Aku akan mencari Young Rien.”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
“Hay
Han Mar...kenapa sepagi ini kau berlari-lari? Kau dihukum sonsaengnim ya?” Young Rien tertawa pada Han
Mar. DEG!
Perasaan apa ini kenapa ada yang menusukku__bisik hatinya. Yang ia herankan
lagi, diujung koridor belakangnya Han Mar ada kucing itu...Moyo... Han Mar
tertunduk lemas dan memegang tangannya.
“Young
A Ra, dia...hiks...mati mengenaskan didepan kelas kita.”
JLEB! Satu tusukan menembus
batinnya,
“MWO!”balasnya dengan histeris,
matanya mulai mengeluarkan air mata, kemudian ia berlari menuju kelasnya.
.
.
.
.
“Dapat sudah korban pertama... selamat
bertemu di alam baka Young A Ra chagi... Jong In pasti merindukanmu. Hahaha~
andai saja kau tau betapa hancurnya aku dengan penolakanmu, mungkin aku takkan ke
atap sekolah dan menemui ajalku yang misterius ini...”arwah itu mengambil sebutir permen yang
didekat jasad yeoja itu. “...heum~
enaknya membunuh, dapat gratisan permen seperti ini...”
.
.
.
“Hiks...Young
A Ra sayang, bangunlah...jangan tinggalkan aku...aku mencintaimu walaupun kita
ini abnormal...hiks..”Young
Rien mengguncang-guncang lembut tubuh yang tidak bernafas itu.
“Young
Rien, sudahlah. Biarkan dia tenang...”sambil
mengelus bahu yeoja itu, menenangkan
kesedihannya.
“Ini
tidak bisa Han Mar, dia...hiks...tidak boleh mati mengenaskan dan penuh misteri
seperti Chanyeol...”
Tak jauh dari sana, Kim Jong
In berdecak berkali-kali, “Lagi-lagi
hal mistery...jika aku tau siapa orangnya, aku akan membunuhnya seperti
Chanyeol.”
“Jong
In!”peringat
Hwangmin.
“Ah
iya, aku lupa.”
Lalu pandangannya beralih ke ujung koridor dibelakang para kerumunan siswa yang
ada disana. “Kucing
itu...kenapa aneh...dia bertelinga kelinci...”
Hwangmin menoleh seperti
Jong In lihat, “Tidak
ada kucing Jong In, kau hanya mengkhayal...”
“Jinjja...?”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
RRRAUNG... RRRAUNG... RRRAUUUUNG...
“Ck,
berisik sekali! Siapa yang menuntun binatang itu disini.”eomma terbangun dari tidur
malamnya, yeoja itu keluar dan membawa sebuah besi.
Cklek~
RRRAUNG... RRRAUNG... RRRAUUUUNG...
~PRANG
ERRAUNG...
“Hoam...ada
apa ya eomma ramai seperti ini.”Kang
Lie beranjak dari ranjangnya dan membuka pintunya.
Ia melihat seekor kucing
hitam bertelinga kelinci dan eommanya yang matanya sangat menakutkan saat
dilihatnya. Mereka saling berhadapan,
kucing itu yang tadinya membelakanginya kini menghadap ke arahnya.
“Kang Lie noona...aku merindukanmu...aku
akan membiarkanmu hidup...”
“Chanyeol...apa
itu kau...kau...ada di tubuh kucing itu.”
lirih Kang Lie yang tidak ingin didengar oleh eomma yang masih terpatung dengan
menyeramkan.
“Ne Kang Lie, ini aku...tolong jaga appa.
Aku juga akan menjaga kalian dan membiarkan kalian hidup...kecuali manusia
ini...”
Saat itu juga untuk pertama
kalinya matanya bisa melihat arwah Chanyeol yang keluar dari tubuh kucing aneh
itu. anehnya juga kucing itu masih berdiri seperti masih memiliki nyawa. Kang
Lie melihat manusia yang dimaksud Chanyeol dengan membungkap mulutnya dengan
kedua tangannya, ia tak tega melihat arwah itu melilit tubuh eomma. Senjata
yang tadinya dipakai eomma untuk mengusir kucing itu, kini bersarang
diperutnya. Lalu arwah itu menekuk paksa
tangan eomma kebelakang dengan paksa hingga.
KRAK...KRAK...
Mungkin saja tangan eomma
sudah benar-benar patah. Tubuh yeoja itu sudah bermandi darah, selanjutnya
arwah itu membantingnya yeoja itu dengan kerasnya.
BBRUUUGH...
Apa yang dilihatnya
benar-benar mustahil terjadi. Apakah ini sebuah mimpi__pikirnya. Terlihat jelas
eomma sudah tak bernafas. Kang Lie bahkan terpatung melihat pembunuhan itu.
jasad yeoja itu kini mengeluarkan sebutir permen lagi. Arwah itu memungutnya
dan memasukkan permen itu ke dalam mulutnya.
“Selamat datang di alam baka eomma.
Menjeritlah disana bahwa aku durhaka padamu.” Arwah itu tertawa layaknya
seorang monster,
“Eomma-eomma. Andai saja kau tidak
membuatku benci padamu, muak karenamu. Aku akan memaafkanmu dan membiarkanmu
hidup. Tapi sayangnya, kau terus membiarkan egoismu menguasai hidupmu. Cih,
yeoja menyedihkan...”
Arwah itu kembali tertawa
dan menghilang, bersama kucing hitam bertelinga kelinci itu. pandangan Kang Lie
kini kosong sambil menahan air matanya yang hendak jatuh, melihat jasad eomma
yang mengenaskan dan merekam beberapa scene yang sadis dan sangat menyeramkan.
~_Ħ
Ħ Ħ_~
Kim Jong In baru tiba
dikelasnya dengan wajahnya yang sangat kesal sambil menggendong tasnya dan
tangannya membawa sebuah surat kabar.
“Anyeong
Jong In sajang-nim...kenapa pagi-pagi sudah kesal?”tanya Hwangmin,
“Apa
sajang-nim ada masalah keluarga?”Taemin
ikut antusias bertanya
“Bukan
semuanya. Lihat ini!”Jong
In melemparkan surat kabar itu ke meja didepan mereka. Taemin dan Hwangmin
membacanya dengan bersuara, disana bertuliskan
2
MAYAT MENGENASKAN TERBUNUH DENGAN MISTERIUS
Dari keterangan para saksi, pembunuhan
ini murni dilakukan oleh makhluk halus. Keduanya adalah seorang yeoja. Pertama
kali diketahui oleh tim ialah seorang yeoja cantik disekolah terkenal, SMA
Seunggyan, Young A Ra berusia 15 tahun, lalu seorang ibu dikediaman Gwangdong
Barat, Hyoshin berusia 49 tahun. (by DC-mail)
“Bawahnya
lagi juga bacalah. Itu seperti yang pernah ku lihat.”
KUCING
MISTERIUS PEMBAWA KEMATIAN
Pembunuhan dengan perlakuan sadis
terjadi di SMA Seunggyan dan salah satu kediaman di Gwangdong barat menurut
dugaan polisi adalah sebuah pembunuhan berencana.
Menurut salah satu saksi, muncul seekor
kucing hitam bertelinga kelinci seusai peristiwa terjadi. Beberapa sumber
menyatakan bahwa kucing misterius itu adalah kiriman dari neraka atau suruhan
orang yang menyimpan dendam atau yang mengejutkan lagi ada yang berkata bahwa
kucing itu adalah reinkarnasi dari makhluk yang menyimpan dendam tak
terbalaskan. (by HYNE-mail)
“Kau
benar Jong In, aku juga pernah melihatnya.”
“Ah
Hwangmin, jangan membuatku takut. Jika kau pernah melihatnya, berarti sebentar
lagi kau akan mati.”
“Ck
Taemin, kau mendoakanku cepat mati yaa?!”
“Bukan
pabo! aku kan cuma menarik kesimpulan.”
Kim Jong In berdiri ditengah
mereka dan melerainya, “Cukup
sudah, lebih baik kalian membantuku mengusut kematian pacarku Young A Ra...”
“Hmm...bagaimana
jika kita menyusuri seluruh kelas. Siapa tau kucing itu bisa kita bunuh agar
tidak memakan korban lagi.”
“Taemin...itu
tidak mungkin. Iya kalau kau anggota ghost hunter.” Hwangmin menertawakan.
Taemin berdecak,“Ck, jangan menghinaku.”
Hwangmin masih
menertawakannya, sementara Jong In masih memandangi surat kabar itu sambil
komat-kamit entah apa yang diucapkannya.
“Aku
ke toilet dulu. Kau jaga Kim Jong In sajang-nim yah!”Hwangmin berjalan
meninggalkan Jong In dan Taemin
“Iya
iya, pergilah sana hush hush! Aku bosan melihatmu Hwangmin.”tangan Taemin bertingkah
seperti mengusir kucing
“Lihat
pembalasanku Taemin...”teriaknya
yang sudah jauh dari kelas.
.
.
.
Young Rien berjalan-jalan
menyusuri lorong sekolah dengan Park Han Mar seusai mereka membeli ice cream
dikantin.
“Young
Rien, apa kau masih tidak merelakan A Ra pergi?”tanya Han Mar agak mendongak,
“Masih,
dia sudah ku anggap kekasihku sendiri. bahkan ingin ku masukkan daftar sebagai
istriku.”sambil
menyeruput isi cone ice creamnya.
“MWOYA?
Lalu bagaimana kau membangun keluarga dengannya ha?”
“Mudah
saja, aku kan sudah seperti namja. Biar aku operasi kelaminku untuk
menghamilinya.”
“Young
Rien mesum...” ia
menggeleng-gelengkan kepalanya, “...Kau
sudah menemukan penyebab kematiannya?”
Tangan Young Rien langsung
mencegah langkah Han Mar. ia melihat sesuatu yang aneh 5 meter dari tempatnya
dan Han Mar berdiri. “Han
Mar, kau kembali ke kelas lewat samping ya.”
Yeoja itu memiringkan
kepalanya melihat Young Rien dengan aneh, lalu menatap apa yang dilihat oleh
temannya itu. “Kenapa
memangnya? Apa didekat toilet pria ada yang salah?”
“Sudahlah...aku
ingin melindungimu seperti Young A Ra, apa kau tidak mau ha?”
“Ya
mau sih..”sambil
mengerucutkan bibirnya,
“Makanya,
kau kembali ke kelas lewat koridor samping ya. Cepatlah.”ia mendorong lengan Han Mar
dengan sebelah tangan.
“Walau
aku tidak tau, akan ku turuti saja mantan yeoja ini...”ia berjalan menuruti
perintah Young Rien yang sangat dicurigainya.
.
Young Rien melihat bayangan
seekor kucing didekat toilet pria itu. langkahnya perlahan mendekati tempat
itu. ketika tepat ia didepan toilet itu, dugaannya itu benar. “Moyo...apa yang kau
lakukan...?”kucing
itu langsung berlari menjauhinya. “apa
dia takut dengan suaraku oeh?”
Young Rien membuka kamar
pintu toilet pertama, tidak ada apa-apa. kemudian ia hendak membuka pintu
kedua, jari yang sudah menyentuh pintu itu saja hatinya sudah menggetarkan hal
yang aneh. Perlahan ia mendorong pintu itu. melihatnya saja sudah nyaris
membuat matanya copot keluar.
“Hwangmin~”sosok itu tewas dengan
tubuhnya yang terputus di perut dengan matanya yang masih terbuka lebar.
RRAAUNG...
Young Rien menoleh ke
belakangnya. Itu Moyo si kucing hitam.
“Aku yang membunuhnya, tragis bukan.”kemudian sebuah roh muncul dari kucing
itu, roh Chanyeol. Roh itu melewatinya dan mengambil sebutir permen yang
terjatuh didekat mulut namja itu.
“Kenapa
korbanmu selalu mengeluarkan permen itu? kau apakan permen itu nantinya?”
“Pergilah... ada manusia yang datang.”
Ia memutar bola matanya
malas,“Awas
jika kau membutuhkanku lagi.”
.
.
.
“Hwangmin...kau
lama sekali ada ditoilet oeh! Apa kau mengintip toilet yeoja oeh!” teriak Taemin dari luar
toilet. “Cih,
menjatuhkan harga dirinya saja aku menjemputnya...”
Ketika Taemin langsung
membuka pintu kedua, tanpa membuka dulu pintu pertama atau tiga, empat, dan
kelima. Ia terperanjat kaget. “Hwa...hwangmin...kau...mati...” ia melangkah mundur hingga
menghempaskan diri ke dinding toilet itu. “Aku
tidak bermaksud mendoakanmu, tolong maafkan aku Hwangmin jebal. Aku hanya
menyimpulkan saja...hiks...hiduplah Hwangmin...”
RRAAUNG...
Sekujur tubuh Taemin seperti
tersengat listrik“Aigooooo...itu
kan suaraaa kucing...hiks...semoga itu kucing anggora...”
RRAAUUUNG...
Kucing itu berhenti tepat di
depan kaki Taemin. “Aigoo
jeogmal...bukan kucing anggora...kuc...kucing aa...aneh...”
KKRAAAK
Seketika itu roh dari tubuh
kucing Moyo memutuskan kepala namja itu dengan tisu toilet. Roh itu terkekeh
puas. “Hwangmin dan Taemin...selamat datang di
alam baka. Aku tau kalianlah yang membantu Jong In meluncurkan niat jahatnya
termasuk mendorongku ke ajal. Benarkan? Seandainya kalian bukan tangan kanan
dan kirinya, pasti aku berbaik hati membiarkan kalian bernafas...”roh
itu memungut sebutir permen yang baru saja keluar dari mulut namja itu.
~_Ħ
Ħ Ħ_~
Diruangan kepala sekolah SMA
Seunggyan itu sedang mengadakan rapat, dari luar itu juga. Young Rien bersama
Moyo si kucing mengintip rapat itu.
“Kenapa
terjadi lagi? Kemana pengawasan kalian pada murid-murid disini.”kata Geun Hyuk kepala
sekolah.
“Mianhae
Geun Hyuk sajang-nim, ini diluar nalar kami karena kematian ini tidak mungkin
dilakukan manusia yang mengenal murid sekolah ini.”balas Chang Nyun
sonsaeng-nim.
“Lalu
apa? apa sekolah perlu penjaga keamanan makhluk halus begitu?”
“Kurasa
tidak perlu..”sanggah
Chang Nyun sonsaeng-nim
“Mianhae
sajang-nim, boleh aku berpendapat.”
Usul Kyung In, seorang yeoja sonsaengnim
“Geure.”
“Bagaimana
jika saya dan Byun Si membasmi sampai tuntas dalang kematian 3 murid kita.”
“Dengan
cara?”Geun
Hyuk mengerutkan kening
“Kami
punya orang pintar, kami juga punya pita segel yang ditakuti semua roh
tersesat.”
“Ya,
lakukanlah. Daripada sekolah ini dicap yang tidak-tidak. Jangan sampai peminat
sekolah ini menurun karena insiden ini. baiklah, rapat dibubarkan..”
.
.
“aku
akan membalas orang yang menghalangiku.”sambil berjalan menjauhi
ruangan itu.
Young Rien memukul kucing
itu, “Jangan gegabah! Tindakanmu itu bodohnya keterlaluan.”
“aku
harus pergi.” Dengan sekejap mata, kucing itu berlari
menghilang secepat kilat. Young Rien mendengus kesal dengan kebiasaan roh
Chanyeol ditubuh kucing itu yang seenaknya pergi tanpa alasan.
~_Ħ
Ħ Ħ_~
“aku akan memberinya waktu bernafas, tapi
sebelumnya aku ingin bermain dengan Kim Jong In ini...”
PYAARR
Jong In tersentak sekaligus
takut“Nugu...?
apa itu kau noona?”ia
turun dari ranjangnya dan menghadap didepan cermin raksasanya
MIIAAUNG~
“Noonaa...kau
dimana...itu ada kucing...hiks...”ketika
matanya melihat ke sudut kanan bawah cermin itu, pantulan kucing Moyo menampak
disana. Jong In takut cukup telak, nafasnya tertahan dan namja itu terjatuh
pingsang diranjangnya lagi.
Roh
Chanyeol tertawa licik,“kau
selalu menyenangkan untuk ditakuti Jong In..”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
BLUSH
“Aish!
Kau mengagetkan saja.”seru Young Rien yang tadi
asyik belajar hiphop. Ia berjalan mematikan home teaternya, “Mwo Chanyeol...ah, maksudku
Moyo.”
“Sekedar singgah, apa kau tau Byun Si
atau Kyung In sonsaengnim punya saudara yang bersekolah disini?”
“Ne,”
“Kau mengenalnya?”
“Hmm...”Young Rien duduk bersila
diranjangnya, ia menghela nafas, “Byun
Yoo Jin...sebetulnya aku malas menyebutkannya tapi dia itu keponakannya Kyung
In sonsaengnim sekaligus kekasihnya Jong In.”
“Eum, cepat sekali anak itu melupakan
Young A Ra.”
“Bukankah
kau senang mendengarnya?”
“Tidak untuk saat ini. aku harus pergi,
ada urusan sesama kucing hitam.”
Ia mengangkat alisnya, “Mwo? Aku tidak dengar.”ternyata Moyo sudah berjalan
menjauhinya, “Ck,
selalu saja pergi.”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
“Yoo
Jin-ah, cepatlah tidur, besok kau harus sekolah.”kata Kyung In membelai ujung kepala yeoja
itu.
“Aku
tidak bisa tidur ahjumma.”Byun
Yoo Jin memeluk erat gulingnya.
“Wae?
Kau takut hantu? Apa kau percaya hantu?”
“Ani,
aku tidak mempercayai hal bodoh itu. tapi yang kutakutkan adalah jika orang
terdekatku mati seperti dua sahabat Jong In itu...”
“Tenanglah,
ahjumma punya segelnya.”
Ini
jauh lebih baik dari yang ku kira__lirih roh Chanyeol dibalik jendela kamar
Byun Yoo Jin.
“Chakkaman,
sepertinya ada yang mengawasi kita.”
Baiklah,
bahkan kau ingin bermain dulu...__giliran lirihan Moyo berkomentar.
TOK...TOK...TOK...
“Tidak
sopan sekali bertamu semalam ini.
bacalah doa sebelum tidur Yoo Jin-ah.”
“Ne
ahjumma.”
Sementara Kyung In berjalan
ke ruang tamu untuk membukakan pintu rumahnya, ketika itu juga kesempatan bagi
roh Chanyeol bersama kucing Moyo beraksi.
.
.
Cklek~
“Nugu,
ada yang bisa ku bantu,”
Kyung In menoleh ke kiri kanan pintunya, “Dasar,
kenapa tidak ada orang.”ia
menutup pintunya dan menguncinya, dan hendak berjalan ke kamarnya sendiri, “Aish, aku lupa mengunci dan
menempelkan segel itu dikamar Yoo Jin.”ia
membuka laci lemari dibawah lampu belajar milik keponakannya itu dan mengambil
beberapa meter pita ‘bersegel’itu. ketika ia berjalan ke
kamar Yoo Jin, ia melihat rambut panjang yeoja itu didekat pintu.
“Yoo
Jin-ah, kenapa kau tidur dibawah.”ia
semakin penasaran, tersentak cukup kuat hingga matanya hendak jatuh “Yoo Jin-ah jebal,
jang...jangan mati chagi-ah...hiks.”ia
melihat kepala Yoo Jin terputus didepan kakinya dan tubuhnya ada dilantai dekat
ranjangnya, darah dari leher itu masih mengalir segar, ia berbalik dan hendak
menuju telpon rumahnya, ia dikagetkan oleh seekor kucing hitam yang aneh.
“Shireo!
Pergi dari rumahku cepat! Kau pembawa sial!!!”dengan tatapan tajam dari keduanya, kucing
itu berjalan cepat menghilang dari pandangan Kyung In.
~_Ħ
Ħ Ħ_~
“Semua
murid SMA Seunggyan dipulangkan, guru-guru mengadakan rapat akan insiden 6 hari
berturut-turut yang menimpa sekolah kita...”
kata sonsaengnim dispeaker sekolah.
“YEEE!!!”
“YEEE
tidak jadi ujian...!!”
Jerit semua murid kecuali
Young Rien yang menanggapi malas.
“HUUAAA...HIKS...Kenapa
tidak ujian...kenapa pulang...”
jerit Young Rien ketika semua murid hening, sibuk membereskan tas-tas mereka. Saat itu juga suasana kelas
menjadi aneh karenanya. Semua tetap hening sembari keluar kelas dengan tatapan
aneh ke arahnya.
“Young
Rien eonnie, kau tidak pulang?”ungkap
Fujimara Ryu, seorang namja pindahan dari SMA di Cina yang lebih muda setahun
darinya. Lebih tepatnya adalah teman sebangkunya.
“Ani,
aku masih ada urusan.”
“Dimana?
Perlu ku temani?”
“Diruang
rapat. Akh, sebaiknya kau tidak ikut jika kau ingin nafasmu selamat.”
“Wae?”
“Berbahaya.
Tapi jika kau memaksa, aku akan melindungimu.. kajja..”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
“Sebutkan
semua informasi murid kita yang mengalami kematian dibulan ini.”Geun Hyuk sonsaengnim
memulai rapatnya.
Chang Nyun sonsaengnim
berdiri dengan membawa kertas laporannya, “Semenjak
kematian tunggal Chanyeol dari atap sekolah, sudah tercatat 13 orang, pertama
Young A Ra siswa 1B dengan lengannya terputus dan penuh cakaran didepan kelasnya,...kedua
Hwangmin siswa 1B dengan tubuh terputus diperut didalam toilet pria... ketiga
Taemin siswa 1B dengan kepala terputus dikoridor toilet pria...keempat Byun Yoo
Jin siswa 1A dengan kepalanya yang terputus dikamarnya... kelima Park Seung
Yoon siswa 1A dengan lututnya terputus dan kepalanya kebelakang TKP didepan
kelas 2B... keenam Byun Si sonsaengnim dengan pisau diperutnya dan semua
jarinya terputus dirumahnya...ketujuh Kyung In sonsaengnim dengan badan
terbelah simetris digudang sekolah...kedelapan Shin Yhang penjaga kantin dengan
cakaran disekujur tubuhnya... kesembilan
Park Rin Rin siswa 1B yang dulunya adalah teman sebangku Chanyeol, ia
mati dengan kepala yang putus tertimpa semua bangku dikelasnya... kesepuluh
Choi Won penjaga sekolah dengan kaki kanannya terputus dan dadanya tertusuk
pena dilobby satpamnya...kesebelas Kim Rinae siswa 1B dengan satu lututnya
terputus ditoilet wanita...keduabelas Park Han Mar siswa 1B dengan kepala yang
memar dan berdarah dilapangan basket...ketiga belas Kim Jong In siswa 1B dengan
kepala, kedua tangan kaki yang terputus...”
“Mengenaskan...”kata semua sonsaengnim yang
hadir dirapat itu.
“Iya
ya, apalagi yang ke 13 itu, bukankah itu angka maut terhebat sepanjang masa...”kata seorang yeoja
sonsaengnim
“Itu
mitos,”sahut
Geun Hyuk kepsek“Ada
perkembangan apa lagi?”lanjutnya
“Karena
insiden disekolah ini, sebanyak 7 murid kelas 1, 3 murid kelas 2 dan 2 murid
kelas 3 mengundurkan diri dan pindah
sekolah.”
“Ck,
separah inikah sekolahku...padahal tahun sebelumnya tidak ada kejadian seperti
ini...”ia
meminum secangkir tea didepannya. “Atur
jumlah murid agar merata dan tetap statis. Segera buka pendaftaran baru.
Yakinkan kepala dinas pendidikan untuk mengijinkan pendaftaran ini. Rapat
ditutup dan terima kasih atas partisipasi kalian semua.”
“Ne
Tuan Geun Hyuk,”
semua sonsaengnim tertunduk menghormatinya.
.
“Young
Rien, gwenchana? Kenapa kau menangis ketika korban pertama dan kedua belas disebutkan?”tanya Fujimara Ryu dengan
wajahnya khawatir
DEG!
Young Rien tersadar dari
lamunannya dan cepat menggeleng kepalanya, “Aniya,
ayo pergi sebelum sonsaengnim mengetahui kita.”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
SET
Young Rien sudah merasakan
ada hawa dari roh yang familiar dengannya, “Ada
apa kesini? Kemana saja kau? Kau menghilang, tidak menampakkan diri seperti
dulu. Kenapa kau bertingkah seperti bertelportasi begitu?”tanya yeoja itu bertubi
terkesan mendesaknya.
“Ada apa denganmu Young Rien-ah?”jawab
roh Chanyeol sesantainya.
Ada
apa katamu, pura-puralah tidak tau__lirih Young Rien dengan
kesalnya.
Sakit...dan menusuk...
Mengambil dua yeojanya yang
sudah disayanginya layaknya kekasih sendiri...
Pertama membunuh Young A
Ra...
Kedua membunuh Park Han
Mar...
Tanpa mengaku sedikit pun
kepadanya...
Hari dimana kedua yeoja itu
mati adalah hari yang paling menyakitkan...
Menusuk, menyedihkan...
“Apa kau punya dendam pada seseorang? Biar
kubantu membalasnya...”
“ANIYA
ANIYA ANIYAA!!!”geram
Young Rien menjambak rambutnya sendiri.
“Young Rien...”
“Kenapa
kau membunuh yeoja yang kusayangi untuk kedua kalinya? Belum puaskah dendammu
pada Young A Ra terlaksana? Kenapa kau membunuh Park Han Mar juga? Tidak
cukupkah kuperlihatkan kesedihanku setelah Young A Ra pergi? Tidakkah kau tau aku
bisa move on karena Park Han Mar? kenapa sekarang kau mengambilnya juga?
Apalagi menjadikannya korban diangka yang paling kubenci, angka 12!”
“Young Rien jebal mi__”
“Kau
serakah, kau serakah, kau serakah Chanyeol! Kau membunuh semua belahan jiwaku.
Seharusnya kau langsung saja di alam baka menunggu direinkarnasi, bukan disini!
Seharusnya kau tidak disini. Kau sudah menghancurkan semuanya! Kau selalu
berbuat sesuka hati seolah-olah aku tidak pernah bersedih dengan kematian
mangsa-mangsamu. Sekarang apa kau bisa menghidupkan Young A Ra dan Park Han
Mar...katakan...katakan Chanyeol...”
“Young Rien...jebal mianhae...geure, aku
salah dan kau benar, aku mengaku semuanya tapi semua itu kulakukan untuk dendamku,
untuk ketahanan rohku, jika roh ku mencapai ketahanan maksimal.ujung-ujungnya
juga aku akan cepat direinkarnasi...”
“Tinggalkan
aku Chanyeol...percuma saja kau takkan bisa menghidupkan Young A Ra dan Park
Han Mar untukku. Kau sudah terlanjur menghancurkan warna hidupku...hiks.” Young Rien cepat-cepat
mengusap air matanya. Saat ia selesai mengusapnya, ia melihat kucing alias roh
Chanyeol pergi menjauhinya, “Sudah
kubilang, selalu saja pergi...”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
Ketika itu roh Chanyeol
sedang menyendiri dibangunan tua didekat sebuah kuburan dan hutan. Walaupun ini
masih sore, tapi langit disekitarnya sudah menghitam layaknya sehitam jam 10 malam.
“Wae Chanyeol? Wae? Kau membiarkan yeoja
itu menindasmu, mendesakmu...”
“Mianhae Moyo haraboji...aku...dari dulu
aku sulit melawannya...”
“Kau ini sudah jadi roh, dulu yang lemah
menjadi kuat, yang dulu kuat menjadi bertambah kuat. Kenapa kau kalah
dengannya. Lawan dirimu, lawanlah kesulitanmu itu...”
“Ne Moyo, mianhaeyo...”
“Batas maksimal ketahanan rohmu sebentar
lagi akan siap direinkarnasi. Tinggal 7 nyawa yang perlu kau mangsa. Termasuk
yeoja itu. kapan kau akan menghabiskan sisanya?”
“Untuk soal itu...molla.”
Kucing
itu mendesis,“Aish,
apa gunanya kau ditempatkan ditubuhku ini. ku harap kau lebih sadis untuk yang
itu. jangan pernah kau tanamkan sikap sungkan untuk mangsamu.”
“Arasso...akan ku usahakan.”
~_Ħ
Ħ Ħ_~
Young Rien mengawali hari
sekolahnya dengan langkahnya gontai,
merasakan beban berat dihatinya. Masih persis mengingat kematian 2 orang
tersayangnya yang dibacakan dalam rapat
2 hari yang lalu. Kematian Young A Ra, kematian Park Han Mar, mengenaskan... dan
alasannya, untuk kepentingannya sendiri...yang katanya untuk mereinkarnasi
dirinya...tapi caranya itu salah... kenapa harus melukai hati ini...
“Young
Rien-ah, gwenchana?”sebuah
suara orang dewasa menyadarkannya,
Ia menggeleng cepat, “Ne, ne, gwenchana
sonsaengnim, permisi..”ia
kembali melangkah dengan gontainya, tapi tidak jadi melamun seperti tadi.
“kasihan
sekali, Young Rien yang malang...”
lirih sonsaengnim juga menjauh ke arah lain.
Young Rien memasuki
kelasnya, suasana hatinya masih sedih. Sedangkan suasana kelasnya heboh
menggosip. Ia duduk, meletakkan tasnya dimeja dengan malas, dan membenamkan
wajahnya ditasnya.
“Young
Rien eonnie, apa kau sakit?”
Ia mengangkat wajahnya,
berusaha tersenyum pada Fujimara Ryu “Ani,
aku sehat-sehat saja.”lalu
meremukkan kedua tangannya.
“Wajahmu,
pucat. Kemarin kenapa tidak masuk?”
“Jinjja...kemarin
aku terlambat bangun...”
“Kau
menangiskan?”ralat
Ryu
DEG...
“Eh,
kau mengarang. Aku tidak menangis.”sangkalnya,
“Ah,
yasudah. Feelingku bilang kau menangis dan kau berbohong padaku.”
“Eh,
sonsaengnim kenapa sudah datang?”tanya
Young Rien begitu melihat meja guru dikelasnya sudah ditempati sesorang.
“Iya,
dia menunggu kalian berhenti ngobrol,”
ungkap temannya yang ada didepan meja Young Rien. Fujimara Ryu kembali ke
bangkunya yang ada disebelah kirinya pas.
Ia sedikit memajukan
badannya mengarah ke namja itu“Ryu,
kenapa jamnya cepat sekali?”
“Bukannya
cepat, tapi karena kau yang terlambat 5 menit.”
“Fujimara
Ryu, Shin Young Rien, bisakah kalian menghargai kehadiran saya?”teriak sonsaengnim dari
mejanya.
“Ne,
Mianhae sonsaengnim.”tunduk
Young Rien dan Ryu.
“Baiklah,
kita kedatangan siswa baru. Mari silahkan masuk.”
Datanglah seorang namja,
lalu muncul lagi namja, muncul lagi hingga semua terhitung 7 dimata Young Rien.
Suasana dikelas itu juga berubah menjadi lebih ramai, ada yang memuji
penampilan ketujuh siswa baru itu.
“Silahkan,
perkenalkan diri mulai dari kau...”
“Geure..” namja yang disebelah
sonsaengnim itu mengangguk pada gurunya. “Bangapda,
cheoneun Suho imnida...”
“Bangapda,
Do Kyungsoo imnida.”
“Anyeong,
bangapda Hwang Zi Tao imnida. Panggilan Tao.”
“Bangapda
Oh Se Hun imnida.”
“Bangapda
Byun Baek Hyun imnida...”
“Bangapda
cheoneun Kai imnida, nama panjang Kim Jong In..”ketika namja itu memperkenalkan, sonsaengnim
dan murid dikelas itu terkejut, ada yang sedikit takut,
“Bangapda,
Park Chan Yeol imnida, biasa_”
“apa?
bukankah Chanyeol yang itu sudah meninggal dilapangan sekolah?”sela seorang yeoja disebelah
kanan bangku Young Rien.
“Ah
bukan, saya biasa dipanggil Park Chan, kadang Chan Yeol. Bukan Park Chanyeol
yang dikabarkan misterius itu.”
Sonsaengnim menghela nafas
pelan, “Syukurlah,
yang terakhir itu hampir membuat saya serangan jantung.”Park Chan terkekeh malu. “Silahkan duduk sesuai perintah
Geun Hyuk sonsaengnim.”
Bangku dibelakang Young Rien
memang banyak yang kosong, dibelakang Fujimara Ryu ditempati Park Chan itu,
sementara tepat dibelakang Young Rien. Bangku itu diisi oleh namja bernama Byun
Baek Hyun. Dia lebih cantik dariku__batin Young Rien melirik Baek Hyun.
“Mianhae,
apa kau punya tissue?”sambil
menepuk pelan punggung Young Rien. Young Rien memberinya tanpa menoleh
kepadanya.
“Gomawo..tapi,
aku belum mengenalmu...”
Young Rien mengulurkan
tangannya, Baek Hyun menjabatnya “Cheonma,
Shin Young Rien imnida...”lalu
berbalik tanpa kata-kata lagi. “Namja
yang terlalu polos...”lirihnya.
“Dan
kau yeoja yang terlalu namja...”balas
suara dibelakangnya.
“Baek
Hyun-shi, ternyata kau bisa memujiku juga...”
“Tentu.
Aku kan punya mulut”
Senyumnya membangga
“Kalau
begitu, diamlah...”Young
Rien mengarahkan kepalan tangannya ke Baek Hyun, tapi tidak sampai meninjunya.
Hanya menggertaknya saja Baek Hyun sudah ketakutan dan membungkam mulutnya
sendiri. ia terkekeh bangga.
.
Tak jauh dari kelas 1B,
sebuah roh mengawasi anak baru dikelas itu.“Namja yang cantik, berhawa malaikat...
awas jika kau menggertaknya lagi Young Rien-ah! Akan ku bunuh kau didepan namja
itu...”
Yiapp..saya tau pasti banyak yg ngumem masalah kejanggalannya
kan…hehe, mianhaeyo, sengaja dibuat seperti itu dgn alasan terjadi sesuatu yang
tidak terduga. Anggap saja rejeki #plak.. sudah-sudah…jangan ngeroyok mukulin
yaa…ampyun looohh…
Baiklah, saya terus berusaha menjadi baik, maaf atas
kemunculan saya yang terlalu lama,,bkin nambah penasaran dan, nunggunya bosen,
kelamaan gtu yah…uwaaa…mianhaeyo again kawan…saya kan sayang sama kamu
kamu..jadi..jadi…eum~ tunggu karya ku yg lebih mencetarmembahanakan lagi…jangan
delete saya dimemory otakmu yaa…pye pye…
*TBC*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar