Warning is Dangerous!
Cerita ini mengandung unsure sadis, pertumpahan darah, dan tindakan criminal
yang tidak patut dicontoh dalam kehidupan moral sehari-hari. Semua dibawah
kreatifitas imajinasi penulis. Jika ada tokoh,latar,alur yang sama itu hanya
unsur kebetulan semata yang tidak memiliki maksud untuk menjiplak karya pihak
lain.
Cast :
Chen/Kim Jong Dae
Young Ara as target
(OC)
Kris/Wu Yi Fan
Chanyeol/Park Chan
Yeol
Baekhyun/Byun Baek
Hyun
Xiumin/Kim Min Seok
Suho/Kim Jong Myun
Genre :
Fantasy
Action
Romance
Thriller
Rate :
PG17
Semua ini author
terinspirasi dari FILM BERSERI yang menjadi favorit author sejak kecil berjudul
RESIDENT EVIL. Namun, semua konsep cerita dan pendukung lainnya tetap berasal
dari ide kreatifitas imajinasi author. Tidak ada yang menjiplak sisi mana pun.
Happy reading guys. .
.
aku,
pemuda yang sudah lama sekali bekerja dibawah pimpinan seorang bangsawan dan
ilmuwan terhebat se-benua Asia, namanya Kris. Sebuah laboraturium besar yang
jauh dari permukiman penduduk telah usai dibangun. Sebut saja Laboraturium W
ke-7. Dan Kris menitikkan sebagian besar kendali W ke-7 kepadaku.
Bukan
perkara mudah bagiku melakukan banyak inovasi percobaan kimia dan pencampuran
obat medis dalam Laboraturium yang besar. Apalagi semuanya harus dijalankan dan
berhasil sesuai yang diinginkan Kris. Terkadang, suatu percobaan yang di
targetkan Kris itu membuatku harus mengalahkan ego dan logika ku sendiri.
Seperti
halnya saat ini. entah apa yang diinginkan Kris dan yang mempengaruhi atasanku
dalam 10 tahun terakhir, Kris meminta untuk pertama kalinya membuat percobaan
dengan media benda hidup yang tak wajar. Apa itu? biasanya wajar saja kalau
memilih media percobaan dengan hewan, namun kali ini…manusia. Jenis dari diriku
dan dirinya yang dikorbankan untuk kepentingan dan kepuasan pencapaian sendiri.
Kau
bisa tebak siapa orangnya?
Kris
malah meminta Young Ara…kekasihku sendiri.
Aku
jelas tak mampu mengelak, menolaknya secara halus pun tak akan mungkin. aku
cukup sadar diri peran Kris selama hidupku ini untuk apa. Kris sudah berperan
besar dalam pendidikanku hingga menjadi professor hebat sesuai mimpiku. Tapi,
yang aku herankan, kenapa Kris memilih kekasihku? Aku tau kekasihku tidak
sebanding dengan pengorbanan Kris untuk mimpinya.
Tapi…hey!
Young
Ara tidak pernah terlibat dengan Kris,apalagi itu perempuan. Pernah salah apa
dia?
“Merutuk
ku dalam hati,Chen?”tanya Kris sudah memperhatikanku dari tadi yang melamun sambil memegang botol
cairan kimia yang tidak segera dituang-tuangkannya ke botol selanjutnya.
“Aniyo,
aniyo.” Balasku menyembunyikan dustaku, lalu aku perlahan menuangkannya
perlahan botol cairan ditangannya ke botol cairan yang ada dimeja.
“Lalu
apa ,Chen? Atau kau butuh liburan dari ku?”
“Tidak
hyung, aku hanya rindu saja pada keluargaku dan kekasihku.”
Kris
yang tadi duduk dibelakangku, kini beralih bersandar pada tembok yang ada
disamping ku. “Bukan kekasih lama saja kau sudah merindukannya seperti ini.
jangan melemahkan diri sendiri Chen. Besok kan kau akan membawanya kesini dan
menjadi uji coba pertama di W ke-7.” Ujar Kris terus memperhatikan gerak-gerik
ku dalam mencampurkan satu persatu cairan kimianya. “Chen, awas milinya
kelebihan 1%. Perhatikan kadar perbandingannya sekali lagi.”
Langsung
aku membaca kertas yang berada didekat botol sebelah tangan kiriku ini, “Aish,
iya… tapi hyung, dia tetap yang pertama untukku. Bahkan aku baru jatuh cinta
hanya baru ke Young Ara.”
Kris
tersenyum sinis, “Diluar masih banyak yang seperti dia. Mau ku rekomen dari
gudang china’ku?”
aku
terkekeh pelan, “Gudang china itu isinya tipemu semua hyung. Mana ada tipe
seperti punyaku disana.”setelah aku menyelesaikan pengkombinasian cairan-cairan
kimia itu, terakhir. ku masukkan ke dalam botol serum. Dan botol serum itu ku
letakkan dalam satu kotak putih kecil yang didalamnya sudah ada jarum suntik.
“Aku
tak sabar menunggu praktek pertamaku akan berhasil. Apa kau juga sama
denganku,Chen?”
aku
terpaksa sedkit tertawa, “I..iya hyung…”
“Kau
juga harus senang,Chen. Aku yakin, jika praktek ini berhasil. Maka W ke-7 akan
dikenal mata dunia sebagai lab terbaik yang bersejarah, kau dan aku juga. Pasti
akan dikenal dunia dan…mendapat banyak imbalan tentunya.”
Kemudian,
aku memberanikan diri membuka suara yang sedikit takut ini, “Ehem…maaf hyung.
Apa tidak sebaiknya kita coba beberapa serum itu ke hewan sekarang. Mencegah
agar dunia tidak mempermalukan ki__”
“Tidak!”
tegas Kris berubah raut dingin menjawab ku barusan. “Sejak kapan kau berani
mecoba menghentikanku?”
Perlahan,
ku pijit keningku yang terasa penat ini, ck. “Tidak hyung…tidak-tidak…bukan
menghentikanmu hyung, percayalah aku tidak bermaksud begitu hyung…”
Untuk
beberapa menit, keadaan diruangan super besar ini antara aku dan Kris hyung
menjadi sangat hening. Ditambah lagi dinginnya AC yang menusuk tulangku semakin
terasa dingin dengan tingkah Kris yang masih dingin kusinggung soal tadi.
“Pulanglah
setelah ini.”
Aku
terkejut, “Maaf hyung?” tanyaku lagi untuk memastikan.
“Pulang.
Jemput Young Ara. Besok pagi buta aku ingin dia sudah ada di W ke-7.” Tanpa
menunggu jawabanku, Kris meninggalkan ku dari ruangan
Aku
tertunduk lemas ke lantai ubin laboraturium ini, ku jambak rambutku sekuat
kekesalanku akan keangkuhan atasanku tadi. Perlahan, hatiku terasa sakit
teramat dalam menggebu disini. Saking sakitnya, kupejamkan mataku sambil
berharap semoga Tuhan memaafkanku, meringankan bebanku.
Sesal
tak ada arti jika dihadapkan dengan orang seperti Kris. Percuma.
“Young
Ara…”
〆〆〆
Perlu
waktu 5 jam lamanya aku berkendara menuju tempat tinggalku, daerah Young Ara
juga, di Busan. Sekali lagi, sebenarnya aku tidak terima. Dan sekali lagi, aku
terus menyesali dan merutuk diriku sendiri yang harus menjemput kekasihku untuk
kelinci percobaan ini. entah, firasat ku mengatakan bahwa…aish! Jangan. Aku
adalah professor dan harus optimis. Tapi…ck. munafik jika aku tidak kasihan dan
memberontak bila kekasihku, orang yang kucintai menjadi kelincinya dalam
percobaan yang cukup ekstrim.
Ketika
aku berjalan kaki disebuah gang yang sangat terang meskipun ini sudah sangat
malam. Rumah Young Ara terlihat paling bersinar di pandanganku. Sekuat tenaga
ku kumpulkan untuk memencet bel rumah itu.
Tiiiiitt!
Hanya
satu kali, tak apa aku harus menunggu sampai tuan rumahnya membukakanku. Aku
tak berani memencetnya lagi. ini seperti menjemput tahanan yang tidak bersalah
untuk dieksekusi mati. Ck. aku terus menunduk dan mengepalkan tanganku seakan
inginku meninju seseorang, tepatnya meninju mentah-mentah Kris.
“Oppa.”
Ungkap suara itu akhirnya membukakan pintu setelah 15 menit lamanya aku berdiri
frustasi di depan pintu.
“Hei
chagiya.” Langsung ku peluk dia dengan erat. “Apa kau baik-baik saja selama ku
tinggal di Lab W ke-7?”
“Tentulah
oppa…ini baru sebulan, jadi aku jelas masih baik-baik saja.”
Aku
tertawa lega, “Kalau begitu, bagaimana dengan kesetiaanmu sampai detik ini?
masih baik-baik juga kan?”
Ia
meninjuku gemas, “Chen...” lalu ia mengerucutkan bibirnya, membuatku ingin
sekali kucubit.”…ayolah jangan kau terus yang bertanya. Kau tidak peka ya bahwa
kekasihmu ini sangat merindukanmu pulang.” Ia melipat tangan didada dan
bersandar di daun pintu.
“Ah
chagiya kau menggemaskan!!!” ku kecup singkat bibir manisnya yang berwarna
pitch segar. “By The Way, apa kau tidak membiarkan calon suamimu ini untuk
duduk didalam, Ara? Biar ku beri tau, selama perjalanan 5 jam. Aku merasa
sangat kedinginan. Apa kau tidak berbelas kasih padaku ini…”
Young
Ara terkekeh dan menepuk keningnya, “Ya Tuhan…sampai melupakan respectku pada
kekasihku yang lebih tua seperti ini. Ayo masuk.” Sontak ia menggandeng
tanganku dengan semangat.
Sayangnya
aku tertahan dan tak mengikutinya berjalan ke sofa ruang tamunya, “Young Ara,
dengarkan aku sebentar.” Aku menghela nafas.
“Ya?”
“Begini…aku
sedang terburu-buru. Maafkan aku tidak bisa berkunjung sejam dirumahmu Ara
sayang.”
“Chen…kau
terlihat terlalu banyak, pikiran. Mari kita ringankan sebentar di kamarku.”
“Tidak
Ara…tidak, ini bukan waktu yang tepat. Ck.”
“Chen…katakanlah,
apapun itu.” ia menggenggam tangan kiriku dengan kedua tangannya yang erat. Dan
ia bersandar dipintu seperti tadi, menungguku setia dalam kesiapanku
menyampaikan hal yang menyakitkan ini.
Tuhan…ku
mohon keajaibanmu. Ku tarik nafas panjang dan menatapnya dengan penuh harapan.
“Ara, tolong maafkan aku. Maafkan juga atasanku Kris yang seperti monster ini.
maafkanlah kami.”
“Heum
Chen…”
“Aku
ditugaskan untuk membawamu ke Lab W ke-7 sebagai manusia pertama yang akan
menjadi uji coba serum Kris yang terbaru. Aku..aku benar-benar membenci hal ini
sayang. Tolong jangan menganggapku monster juga. Aku benar-benar tidak
merekomendasikan namamu sebagai daftar manusia yang dipertimbangkannya, Ara.”
Jelasku langsung meluruhkan tubuhku ke dinding. ku rasakan aku sudah dapat
disebut manusia terkejam didunia.
Ia
meraih tanganku yang kanan, “Chen…” lalu tangannya yang satu menangku pipiku,
“…Aku rela dan bersedia dikorbankan seperti ini. demi mimpimu yang sudah
didepan mata. Tenang saja,aku takkan menyusahkanmu disana.”
Aku
mengertakan rahangku, mengeluh dalam hati. “Tapi sayang, percobaan ini belum pernah
diujikan di hewan mana pun. Dan langsung diterapkan pertama kali kepadamu
sayang. Apa kau tidak merasa ingin protes?”
Ia
malah tersenyum penuh keyakinan. “Tenanglah sayang, aku yakin tidak apa-apa.
akan ku anggap sebuah kehormatan meski hasilnya nanti berhasil atau tidak.”
“Aduh
sayaaang…aku tak yakin ini berhasil. Makanya aku memancingmu agar protes.
Anggap saja ini bagian dari pengeksploitasian manusia, apalagi kau perempuan.”
Lagi-lagi aku menghela nafas berat. “Serum itu sangat menyakitkan reaksinya
jika bersentuhan dengan sel pengangkut oksifen dan pembuluh darah otak.
Fungsinya juga cukup ekstrim, selain bisa menggandakan gen fisik manusia, mempertebal
kekebalan seumur hidup, dia juga bisa melumpuhkan hati nurani, naluri
manusia__”
“Itu
hebat sekali sayang.” Sela Young Ara.
“Sayang,aku
belum selesai…”ku pijit sebentar pelipisku sebelum melanjutkan penjelasanku
tadi, “…tapi sayang, bahaya kerugiannya jauh lebih banyak daripada manfaat
positifnya. Serum itu merubah ingatan sesuai satelit pengalih otak, tidak akan
pernah bisa makan seumur hidup, karena didalam serum itu ada mikroba yang
diciptakan Kris untuk mengenyangkan usus. Dan aku benar-benar tidak ingin kau
mengalaminya Ara!!”
“Chen,
percayalah padaku…”
Aku
menggeleng tak terima, “Ara, jangan seperti ini…ku mohon jangan…”
Sebuah
kecupan ringan mendarat sempurna di pipiku, “Cita-citamu dan Kris atasanmu itu
lebih penting, lebih berarti dari pada peranku sendiri kepadamu Chen. Aku
sangat bersedia demi kau, aku benar-benar tidak berbohong. Ini demi kau, oppa.”
Oh
tuhan, ini benar-benar menyesakkan hatiku. Tolong aku tuhan, ambil aku sekarang
juga agar proyek itu gagal tanpaku dan yang pasti ku harapkan. Ara tidak akan
diuji coba oleh Kris.
“Chen…kapan
kita berangkat. Bukannya lebih cepat itu baik.”
Nanar
kutatap dirinya seakan ini sudah akhir dari semua kehidupan dijagat raya
“oppa…”
“Sekarang.
Tapi jika kau butuh rentang waktu satu jam untuk berpamitan dengan keluargamu.
Aku akan menyampaikan pada Kris Hyung agar memberiku grasi dan pengampunan
keterlambatanku.”
“Yu
sudah, sekarang saja tidak apa-apa. ayo.”
“Sayang…”
Lagi-lagi
ia memberiku kecupan di pipiku, kali ini jauh lebih dalam dan lama. Menandakan
ia berusaha menghibur kekhawatiranku yang keterlaluan ini. setelah itu, barulah
aku rela untuk meninggalkan daerah kediaman kekasihku.
〆〆〆
Sebuah
tepuk tangan menyambut sinis kedatanganku dan Young Ara sesampainya di
Laboraturium W ke-7. Aku paham itu tepukan siapa lagi jika bukan Kris Hyung.
“Selamat
datang ‘kelinci-ku’ dan tangan kananku.”
Aku
membuang muka, masih kesal aku menghadapi atasanku yang keras kepalanya
mengalahi sang batu.
“Chen
tercatat terlambat 10 menit dari jam 2 pagi.” Sindir Hyung kepadaku.
Young
Ara nampaknya mengerti betul perasaanku yang kalut, ia mengeratkan genggaman
tanganku ditangannya. “Maafkan aku hyung.” Tundukku bersalah.
“Oh
ada apa?” Kris melipat tangannya di dada.
“Kami
sempat sedikit berdiskusi dan memakan waktu kurang lebih 10 menit,Hyung.
Sungguh maafkan aku.” Tundukku bahkan berlutut di depan Kris yang nampak sekali
menahan murkanya kepadaku.
Kris
menghela nafas berat. “Bangunlah. Persiapkan juga segalanya perlengkapannya.
Kau akan dibantu oleh beberapa asisten professor terbaik Mexico serta Rusia
juga. Berbaiklah dengan mereka meskipun kau pernah memusuhinya.”
“Baik
,hyung.”
“Ya,
kau bisa pergi sekarang.”
Setelah
aku berjalan menuju ruang utama Lab W ke-7 cukup lama,karena memang koridornya
sendiri hampir sepanjang 1 kilo meter. Itu dimaksudkan Kris hyung waktu masa
pembangunannya agar sewaktu terjadi ledakan atau kerusakan system otak W
ke-7,tidak akan berdampak langsung ke ruangan penting yang lain. Belum juga
ruang bawah tanah yang masih dalam proses penyempurnaan. Dulu,sewaktu Kris
hyung memperkenalkan lab ini kepada mata dunia. Dia memang berambisi sekali
untuk menambah ruangan dibawah tanah yang cukup luas,bahkan lebih luas dari
ukuran W ke-7 sebenarnya. Dia juga mengatakan,jika proyek uji cobanya yang
ekstrim dapat berhasil, maka ia membuat peresmian Lab kedua dibawah Lab W ke-7.
Namanya sudah dipastikan Laboraturium W ke-8.
Mulanya
memang aku tidak tau proyek uji coba yang ekstrim itu bagian proyek yang
sebelah mana. Maklumlah, tugasku mencampur meneliti ini dan itu cukup banyak.
Kris hyung juga menuntutku agar tidak hanya berkarir karena perintahnya saja,
tapi berkarirlah dengan inisiatifku juga. Yang dijanjikan akan dipatenkannya
menjadi temuan milikku tanpa mengikutsertakan embel-embel nauangannya dan
laboraturium-laboraturium miliknya.
“Oppa,
ajak aku bicara…aku merasakan ketakutan bila berjalan di ruangan sebesar ini
dengan orang yang melamun.”
“Oh.
Maafkan aku,sayang. Aku sedikit berpikir, bukan melamun.”
“Katakan,apa
yang kau pikirkan Chen..”
Semakin
ia ingin tau, semakin menyesakkan rasanya. “Tidak apa. aku sedikit pesimis ini
akan berhasil.”
Young
Ara malah terkekeh pelan sambil menyandarkan kepalanya ke bahuku ditengah
perjalanan kami, “Chen...sudah lah jangan memikirkannya terlalu berlebihan. Aku
pasti akan selamat jika itu dengan tanganmu.”
“Ah,
baiklah. Kita lupakan saja. aku jadi merasa lebih takut jika kau tak sepaham
dengan firasatku ini sayang.”
Seseorang
terdengar berlari di sepanjang koridor ini. hentakan kaki itu semakin keras
menuju kami berdua. Seseorang yang nyatanya sama berpakaian jas ilmuwan
sepertiku itu berhenti dihadapanku.
“Chen,
terjadi perubahan fisik mikroba didalam serum itu. cepatlah ke ruangan
sekarang!”
Aku
yang hendak berlari dahulu meninggalkan Ara, berhenti dan menoleh kepadanya.
“Sayang, imbangi langkahmu. Aku tidak mau kau tersesat disini.”
“Oke
oppa!”
Dengan
langkah yang setengah berlari, jelas terburu-buru. Aku dan rekan sesama ilmuwan
tadi menuju ruangan serumku kemarin.
“Kenapa
bisa begitu? Siapa yang membuka freezer serum ini??!” tanyaku murka kepada
semua orang yang berada di ruanganku.
Semua
nampak tertunduk. “Chen, kau tidak berniat menelitinya lagi?” tanya salah
seorang rekanku yang lain.
“Tidak!
Untuk apa? aku sudah jelas-jelas mengatur suhunya dan ku letakkan disana itu
agar aman. Kenapa bisa ada penyusup yang membukanya? Siapa?”
“Maaf
Professor, biar kami tanyakan pada keamanan dan bagian CCTV.” Ujar dua orang
asisten rekanku. Mereka masih anak magang.
“Terlambat!
Tidak ada waktu untuk itu. cepat! Semuanya harus bekerja mengamankan serum yang
lain. Buku petunjuk suhu farenheitnya ada di mejaku. Cepat!”
Dan,
sebuah tangan indah dan mungil meraih bahuku dengan hangat. “Chen, tenanglah
sejenak. Pikirkanlah yang positif saja. ya?”
Aku
mendesis kesal, “Tapi ini terlambat. Mikroba didalamnya itu cepat sekali
bervolusi, baik fisik maupun reaksinya. Aku jelas tak bisa tenang jika serum
itu berubah berbahaya saat masuk ke tubuhmu!”
“Iya
tapi anggap saja jalan keluarnya mudah didapat,Chen.”
Aku
mendesah dan menatap langit-langit ruangan ini. “Aku mengerti sayang, kau hanya
menghiburku dan menyemangatiku. Sekarang duduklah di meja itu dan tunggu aku
selesai.” Kataku sambil menunjuk ke meja dekat lemari kaca penyimpanan
botol-botol kimiaku.
Setelah
meninggalkan Young Ara, aku bergegas mengambil botol serum itu dari freezer dan
meneteskan sedikit ke kaca media microskopku. Benar saja. mikroba yang
fungisinya untuk mempertahankan rasa lapar seumur hidup itu berubah menjadi
lebih besar dan berubah warna menjadi hijau pekat.
“Professor
Chen, hasil penelitian kami hanya ada 2 botol yang terkontominasi suhunya.
Sementara yang lain berhasil tetap stabil.”
Aku
menghentikan kegiatanku dan berbalik kepada asisten itu, “Bagus. sudah konfirmasi
ke bagian keamanan bagaimana?”
Asisten
itu sedikit menunduk tak menatapku.“Kata mereka tidak ada penyusup. Hanya ketua
professor tuan Kris. Itu pun hanya mengambil botol kimia yang kosong.
Selanjutnya tidak ada yang lain ,Professor Chen.”
“Baiklah,
terima kasih. Lanjutkan tugasmu.”
Aku
beralih ke komputer pendukung yang dapat berfungsi menghubungkan komunikasi
dengan Kris Hyung maupun ke otak utama Lab W ke-7. Setelah menemukan frekuensi
jaringan ke Kris Hyung,aku mengambil mic kecil di dekat mouse komputer ini.
“Kris
hyung, bisakah kau menjelaskan harus ku apakan 2 botol serum yang gagal ini.
keduanya mengalami perubahan suhu yang signifikan sehingga mikroba berevolusi
fisik menjadi lebih besar dan berwarna hijau pekat.”
(“Ya
Chen, kau bisa tetap menyimpannya dulu dalam suhu normal farenheitnya.”)
“Lalu
hyung, bagaimana bisa dua serum terdepan dari 12 serum yang ada bisa
terkontominasi. Padahal freezernya sudah ku kunci dengan kode yang amat rumit.
Dan kata para asisten setelah mengkonfirmasi kepada bagian keamanan, tidak ada
penyusup selama kutinggal.”
(“itu
mudah saja Chen. Mungkin ada kesalahan tekhnis dari bagian otak W ke-7.”)
“Otak?
Kau belum menjelaskannya padaku tentang itu hyung.”
(“Hahaha…maaf
aku lupa hal itu.”)
“Jadi
hyung, seperti apa?”
(“Otak
W ke-7 adalah komputer yang jaringannya telah disimpan dan dibuat oleh ilmuwan
informatika, kekasihku sendiri. Otak W ke-7 secara otomatis akan melakukan
penguncian atau pembukaan suatu pintu atau sejenis apapun yang membutuhkan ijin
kode maupun komputerisasi ,sesuai dengan sama halnya otak robot yang lebih
canggih karena berteknologi dengan logika manusia. Hebat bukan, itu bisa sangat
diandalkan di laboraturium secanggih ini,Chen.”)
“Lalu,
apa mungkin freezerku dibuka oleh Otak W ke-7 begitu hyung?”
(“Secara
tekhnis mungkin bisa, tapi secara logika. Kukira tidak akan, karena hal itu
tidak termasuk fungsi Otak W ke-7.”)
“Tunggu
hyung, mungkinkah Otak W ke-7 itu dapat berjalan diluar kendalimu dan kendali
pembuatnya?”
(“Secara
tekhnisnya tidak,Chen. Yang tau lebih lanjut itu kekasihku.”)
“Hyung…kurasa
otak W ke-7 ini janggal. Apa kau tak merasakannya hyung?”
(“Sempat,
tapi ku tepis.”)
“Boleh
aku bertanya lagi hyung? Ini juga penting untuk keamanan semua eksperimen
dengan campur tanganku.”
(“Besok
saja. aku janji.”)
Senyum
tipis dan datar, hanya itu caraku menenangkan diriku setiap aku merasa
digantung oleh kepenasaranku. “Hyung, kapan launching serum itu resmi digelar?”
(“30
menit dari sekarang. Bergegaslah.”)
〆〆〆
Aku
meneguk air mineralku dengan berat hati dan penuh beban. Saat ku lihat ada
sepasang sepatu kets yang menawan hendak menyentuh ujung sepatuku,aku mendongak
melihat siapa orangnya.
“Oppa…”
dia mencengkram bahuku. Sedikit menunduk lalu mencium pipiku cukup lama. “Sudah
cukup membaik?” tanyanya padaku penuh dengan harapan agar aku menjawab ‘iya,sangat.’
“Hmm,
lumayan. Terima kasih,sayang.”
Lumayan,
itu membuatnya tersenyum lebar meski tidak terlalu sangat lega. “Bagaimana
hasilnya setelah menghubungi Kris atasanmu?”
“Kata
hyung, serum yang terkontominasi itu harus kusimpan lagi. setelah percobaan
nanti, akan ditindaklanjuti bersama Kris hyung dan aku. Tapi tenanglah, kami
sudah putuskan tidak memasukkan serum itu ke dalam tubuhmu. Karena…masih ada
serum bersuhu baik dan aman diujikan.”
Young
Ara menatap jam tangan yang menghiasi pergelangannya tersebut. Kurasa, ia
menatapnya dengan sedikit kecemasan. Namun, cepat-cepat ia rubah tatapannya
dengan senyuman seakan-akan bahagia. Ara,kumohon katakan saja seandainya kau
cemas.
“Sebentar
lagi ya oppa. Aku merasa..tidak akan melupakan pengalaman ini. berjuanglah!”
“Chagiya,
jujurlah saja.”
Kali
ini ia tak berani menatap ke arahku, “Oppa…”
“Jujurlah
tentang bagaimana yang kau rasakan sekarang.”
Ia
yang sedari tadi berdiri, kini duduk disampingku dan merapat padaku. Ia
kalungkan lengannya ke leherku dari posisi samping. “Jika aku katakan, maka
tandanya aku akan menyurutkan perjuanganmu Chen…maka dari itu aku sudah pasti
tidak akan mengatakannya meski itu tandanya aku telah berbohong. Maafkan aku…”
lengannya semakin erat memeluk
diriku.
Rasanya
jelas sekali, baik aku maupun dia sama-sama jelas merasa takut kehilangan.
Kurasa dia sudah cukup memahami apa resikonya. Baik berhasil atau tidak, aku
masih dapat bertemu dengannya.
Namun…itu
hanya fisiknya. Bukan beserta hatinya pula.
Sungguh,
itu sudah pasti meregangkanku dengannya, seakan tidak akan pernah ada kata ‘aku
pernah mengenalmu’. Miris…
Lalu
aku merubah posisiku agar menghadap kepadanya, memeluknya penuh perasaan hingga
mataku perlahan terpejam, berharap perasaan ini tersampaikan padanya.
“Diamlah
sayang,kau tak perlu menyalahkan diri sendiri. terima kasih sekali lagi…aku
mencintaimu chagiya.” Kudekatkan bibirku ke telinganya, “Aku mencintaimu Young
Ara, sungguh aku tak ingin kehilanganmu. Apalagi, mendengarmu kau tidak pernah
mengenalku… Jangan pernah katakan itu.”
“Tentu.Aku
juga mencintaimu Chen dan aku lebih tak ingin kehilanganmu. Kau, sudah menjadi
penyanggah hidupku,Chen...”
“Ehem!
Chen. Kau bisa memulai serum itu sekarang.” Ucap Kris tiba-tiba mengagetkanku
dan Young Ara, sontak kami melepaskan pelukan.
“Ya,
hyung.” Balasku mengangguk, lalu aku beralih ke Young Ara, “Ara, kau harus
berbaring di tempat tidur itu. Asistenku akan membantu menguncikan penahannya
untukmu…Berdoalah juga,sayang.”
Sebelum
akhirnya ia pergi dan berbaring ke tempat yang kumaksud. Ia selalu punya cara
untuk membungkamku agar tak berlebih mengkhawatirkannya dan memperburuk
keadaan. Ia mengecup singkat pipiku dan tersenyum ceria.
Kris
sudah berdiri disampingku, sementara asisten professor lainnya sudah membawakan
kotak putih berisikan formula serum yang sudah kupersiapkan. Jarum suntik dan
tabungnya kini berada ditanganku. Siap ku suntikkan ke Young Ara yang sudah
dalam posisi siap. Ku harap, Tuhan mau menyelamatkan kekasihku dan diriku…
SLUP
Aku
terpejam sejenak, reaksi Ara sampai
detik ini masih biasa. Bahkan kini ia tersenyum lebar kepadaku.
“Serum
itu belum menjalar sempurna.” Bisik Kris hyung didekat telingaku, membuatku
mengerutkan dahi tak percaya.
Kris
benar. Yeoja yang berbaring didepanku sekarang bergeliat,
mengguncang-guncangkan tubuhnya sendiri seakan ingin terlepas. Lalu,terakhir ia
meraung cukup kencang seperti aungan singa yang pendendam.
“Hyung…”
ucapku takut terjadi sesuatu lebih serius. Bahkan aku lupa tidak mengecek lagi
itu serum yang baik atau yang terkontominasi.
Sayangnya,
Kris hyung tidak menggubrisku sepatah pun. Yang kutangkap dari raut wajahnya
ialah senyum kemenangan. Lama sekali ia tersenyum, sampai pada akhirnya ia baru
menepuk bahu kiriku.
“Kita
sukses,Chen!”
Suara
tepuk tangan ricuh terdengar menggema ruangan sebesar lapangan sepak bola ini.
tidak hanya itu, nyatanya ada juga penonton yang tergambar di LCD langit-langit
ruangan. Latarnya yang kutau itu tempat auditorium utama.
(“Uji
coba serum kepada manusia pertama telah berhasil”) itu suara dari speaker yang
juga ikut menggemakan ruangan.
“Lepas
penguncinya.” Kata Kris hyung langsung ku turuti, dibantu dengan beberapa
banyak asisten di ruangan ini.
Saat
ku buka penguncinya yang berada di lengan atasnya, kurasakan tubuhnya dingin
dan terasa sangat lemas. Dia menggerakan tangannya minta tolong, lalu aku
menunduk, mendekat kepadanya, dan ku bantu ia duduk. Tiba-tiba jas putihku ini
ternoda oleh semburan merah. Aku jelas kaget. Ia muntah darah,meskipun tidak
sebanyak yang ku pikir.
“Maaf.”katanya
santai“Terima kasih ya sudah membantuku.”
Hendak
ku jawab, tapi bahuku sudah dicengkram Kris hyung.“Jangan
menjawabnya.”sepertinya ia tau sorot mataku yang bertanya kenapa. "Turuti
saja aku.”ku
anggukkan dengan yakin.
“Geung Suk.”panggil Kris hyung pada pekerja
didalam sini. Geung Suk adalah anak magang paling baru dari lulusan ilmu fisika
dan kimia.
“Ya Master Professor?”
“Lukai
jarimu.”sontak perkataan Kris hyung membuat euphoria di ruangan ini menjadi
membenci Kris. Terlebih kedua tangan Geung Suk sudah mengepal kuat untuk
menghajar kekurangajaran namja didepannya itu.
“Bila
tidak segan, biar ku lukai sendiri jarimu.”
“Master?!”ujar
semua ilmuwan dan orang-orang yang menyaksikannya. Termasuk juga para tamu.
Kris
tersenyum acuh, “anggap saja ini bagian magang. Aku takkan memaksa jika harus
mendrop-out dirimu sekarang juga.”
“jangan...jangan
Master jangan. Baik saya lakukan.” Dengan alat seadanya yang ada didepan mata
Geung Suk, ia mensayat pangkal jari telunjuknya. Suasana mencekam pun berubah
menjadi miris.
“Darah
segar.”kata Young Ara seketika memecah keheningan sambil mengendus-endus.
“Berhasil.”
Kata Kris kemenangan. “aku sudah siapkan percobaan baru. Mari kita coba serum
selanjutnya ke gen laki-laki.”
“Lalu bagaimana dengan yang ini
Master?”tanya
salah satu ilmuwan.
“Pancing dia dengan darah segar,
tempatkan dia di padang belakang W ke-7. Biarkan dia bereaksi selanjutnya.”ungkap Kris membuatku tercengang.
Apa yang selanjutnya ia jalankan?
“Aku hanya menyelamatkan beberapa
nyawa jika dia memberontak menggigit seseorang.” Kata Kris hyung menoleh padaku.
“Oh, iya hyung.”
〆〆〆
“Suara beep apalagi ini hyung?” tanyaku saat segerombolan antara
aku dan Kris hyung membawa kekasihku di lorong yang menuju padang belakang W
ke-7.
“Ti,tidak tidak. Bukan apa-apa.”baru kali ini aku mendengar nada
Kris hyung nampak gelisah, gugup tanpa ku tau artinya.
“Ada masalah hyung? Ku pikir, suara
beep yang berkali-kali ini sepertinya memberimu sebuah tanda perintah.”jelas saja aku berkomentar seperti
ini, suara beep ini terdengar mengganggu telingaku. Seakan ingin segera ku
hancurkan karena terdengar pesan tersirat yang memaksa.
(“Master...Master...Master...dengar
sedikit complain dari operator otak W ke-7. Master...Master...Master... dengar
sedikit complain dari operator otak W ke-7.”)
“APA?”balasnya pada speaker di sisi atas
langit-langit koridor ini.
(“Penyusup baru saja memakai salah
satu dari ke 11 serum yang tersisa. Penyusup baru saja memakai salah satu dari
ke 11 serum yang tersisa.”)
“HAH? Kau berbohong!!!”
(“Penyusup baru saja memakai salah
satu dari ke 11 serum yang tersisa. Penyusup baru saja memakai salah satu dari
ke 11 serum yang tersisa.”)
“Hey dengar! Keamanan disini terjaga
kuat. Ada manusia dan otak W ke-7 yang berkesinambungan satu sama lain untuk
menjaga W ke-7. Kau tau kan? Kau tidak lupa kan?”
(“Kau harus cepat. Kau harus cepat.
Selamatkan sisanya. Selamatkan sisanya. Lihat CCTV ini Lihatlah CCTV ini.”)
Semua
gerombolan ilmuwan dan asisten yang mengiringi Young Ara, aku dan Kris hyung
langsung berhenti. Sebuah bayangan hologram memutarkan CCTV yang dimaksud.
Mengerikan, sesama ilmuwan yang mencurinya ternyata. Langsung menggunakannya di
tempat, keamanan pun tak terkendali karena ilmuwan itu ternyata sudah
menyiapkan ‘personal
guard’yang
andal. Semua yang menghalanginya pun ditembaknya. Beruntung,pintu itu langsung
terkunci. Jadi jelas saja dari sini tidak terdengar suara baku tembak dan ilmuwan
itu tidak mudah untuk melarikan diri dengan menambah korban lagi. terakhir,
ilmuwan itu ternyata menyuntikkan ke dirinya sendiri dengan meminta personal
guardnya. Lalu, seperti reaksi Young Ara, ilmuwan itu muntah darah. Namun
disana, terlihat terlampau banyak dan...
Apa
itu?
Beberapa
kulitnya terbakar dengan sendirinya dan, ilmuwan itu menggigit personal guard
yang telah membantunya tanpa ampun.
Apa
lagi itu?
Dia
memakannya. Terakhir, ilmuwan itu berkali-kali mendobrakkan dirinya ke pintu
keluar ruangan itu. namun belum berhasil sampai saat ini.
(“Master...Master...Master...kau sudah
jelas. Kau sudah jelas. Selamatkan sisanya. Selamatkan sisanya. Kau hanya
memiliki waktu 72 jam lagi sebelum pintu itu terbuka dan satu per satu listrik
di lorong W ke-7 akan sengaja dipadamkan. Kau hanya memiliki waktu 72 jam lagi
sebelum pintu itu terbuka dan satu per satu listrik di lorong W ke-7 akan
sengaja dipadamkan.”
“Hyung, kau yakin dengan yang
terjadi?”tanyaku
was-was, karena kini wajah Kris hyung pucat pasi. Auranya pun terlihat pesimis.
“Harapan satu-satunya hanyalah
kekasihmu. Dia bisa menjadi lawan sebanding dengan Hong Feng dan dia ku harap
tidak suka menggigit yang belum menjadi bagiannya.”
“Master, kita akan bagaimana?”tanya semua ilmuwan dan asisten yang
menunggu perintahnya penuh harapan selamat kepada Kris.
“Tetap lanjut ke padang belakang. Aku
tau masih ada harapan disana untuk kita hidup.”
To
Be Continued . . .
Sambungkan
ke episode selanjutnya . . .
Coming
soon . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar