Senin, 11 Mei 2015

FF GOTHAM LULLABY | | Straight FF of CHEN and EXO members | Hardest





Warning is Dangerous! Cerita ini mengandung unsure sadis, pertumpahan darah, dan tindakan criminal yang tidak patut dicontoh dalam kehidupan moral sehari-hari. Semua dibawah kreatifitas imajinasi penulis. Jika ada tokoh,latar,alur yang sama itu hanya unsur kebetulan semata yang tidak memiliki maksud untuk menjiplak karya pihak lain.
Cast :
Chen/Kim Jong Dae
Young Ara as target (OC)
Kris/Wu Yi Fan
Chanyeol/Park Chan Yeol
Baekhyun/Byun Baek Hyun
Xiumin/Kim Min Seok
Suho/Kim Jong Myun
Genre :
Fantasy
Action
Romance
Thriller
Rate :
PG17
Semua ini author terinspirasi dari FILM BERSERI yang menjadi favorit author sejak kecil berjudul RESIDENT EVIL. Namun, semua konsep cerita dan pendukung lainnya tetap berasal dari ide kreatifitas imajinasi author. Tidak ada yang menjiplak sisi mana pun.
Happy reading…


“Harapan satu-satunya hanyalah kekasihmu. Dia bisa menjadi lawan sebanding dengan Hong Feng dan dia ku harap tidak suka menggigit yang belum menjadi bagiannya.”

“Master, kita akan bagaimana?”tanya semua ilmuwan dan asisten yang menunggu perintahnya penuh harapan selamat kepada Kris.

“Tetap lanjut ke padang belakang. Aku tau masih ada harapan disana untuk kita hidup.”

Semua mempercepat langkahnya,kekasihku didepan sana masih dirantai dan diborgol kuat diantara tangan kekar bagian keamanan di W ke-7. Kemudian, listrik tiba-tiba sedikit meredup dan kembali terang. Disaat bersamaan pula suara menggelegar, mengguncang, seperti ada benda besar yang terjatuh dari meja. Suara itu berasal dari lorong depan sana.

“Jangan turuti rasa paranoid kalian. Cepat terus berjalan!”perintah Kris saat gerombolan didepannya melangkah hendak mundur.

“Hyung, bisakah kulakukan sesuatu lain yang mampu menyelamatkan ‘sisanya’?” tanyaku tegas kepada Kris. “Kita tidak mungkin kan bergerombolan hanya menggantungkan satu harapan. Masih ada jalan lain pastinya?”

“Aku tau apa yang kau maksud, tapi kau tidak perlu melakukannya. Proteksi otak W ke-7 sangat bisa diandalkan.” Jawab Kris hyung enteng.

“Bagaimana kelanjutan serum sisanya? Jika kita baru memakai satu, dan satu lagi dicuri ilmuwan Hong Feng. Jadi jelas ada 10 yang tersisa bukan? Menurutku 9 diantaranya masih bersuhu baik,sisanya pasti itu yang terkontominasi. Bagaimana jika kesepuluhnya hancur karena kelakuan Hong Feng yang tak terkontrol ingin cepat keluar dari ruangan. Apa kau tak menyanyangi serum itu demi masa selanjutnya?”

“Sebenarnya sayang, tapi mungkin lebih baik bukan kita yang turun tangan.”

“Maksudmu hyung?”tanyaku tak mengerti.

“Otak W ke-7 selalu memiliki agent khusus untuk membantu kerusakan otaknya, atau kerusakan dalam obyek subyek pengoperasian otaknya. Maka itu tandanya sekelompok orang lain bisa melakukannya untuk kita.”

“Termasuk orang luar begitu?”

“Ya.”

tak terasa perjalanan ini sudah sampai pada pintu penghubung padang gersang di laboratorium W ke-7. Kris Hyung membukanya dengan sidik jari dan memasukkan kode-kode itu. dan aku tau kode apa yang sedang dipakainya itu.

“Para ilmuwan beserta asisten dan professor yang ku hormati dari Mexico, Rusia, Prancis, Amerika Latin, Cekoslovia, dan Singapore yang masih tersisa disini. Saya jelaskan, di sisi arah kanan kita, akan ada sebuah gubuk yang memiliki sumur dibelakangnya. Sumur itu adalah markas perlindungan tersembunyi yang menjadi fasilitas keselamatan dari W ke-7. Cukup luas, dan didalamnya juga mampu terhubungkan dengan ruang bawah tanah yang langsung tembus ke lorong menuju pusat kota Seoul.”jelas hyung kepada gerombolan ini.

Semua berbondong-bondong masuk ke dalam sumur yang didalamnya sudah tersedia tangga. Diikuti dengan system penerangan otomatis saat ada manusia yang memasukinya. Kedalaman sumur itu cukup jauh, sekiar 8-10 meter menurutku.

“Lepas dan tinggalkan dia disini.”kata Hyung pada bagian keamanan membuatku terkejut.

“Apa hyung? Meninggalkannya??”tanyaku tak terima

“Benar, lalu apa lagi?”ujar Hyung bertanya balik. “ Kita hanya bisa menunggunya sekitar 12 jam. Selagi itu, kita bisa menuntun yang lainnya untuk menyelamatkan diri mereka masing-masing.”

“Siapa yang menunggu dia dan yang menuntun mereka?? Berikan kepastianmu,Hyung!”

Kris menghela nafas berat, sejenak memandangi satu persatu semua anggota gerombolan dihadapannya yang menunggu tuntunan jalan darinya.

“Maafkan aku harus berkata dengan bahasa informal disaat genting seperti ini. Dengan singkatnya saja, apakah kalian semua mau dikawal oleh Professor Chen? Jalannya tidak terlalu berliku-liku, percayalah.”ujar Kris akhirnya setelah memandang cukup lama.

Seorang berwajah Mexico, aku tau itu dari kartu nama di dadanya. dia maju dua langkah ke hadapan Kris. “Buat kami lebih yakin jalannya tidak terlalu berliku-liku sehingga kami ataupun bawahanmu tidak tersesat bersama-sama. Jadi Bagaimana Master Wu Yifan?”

“Bagus kau bertanya seperti itu Professor Goldam.”lalu Kris memperhatikan semuanya. “Otak W ke-7 bisa menjadi pertimbangan paling utama sebelum Professor Chen. Sudah ku setting jalannya menggunakan lampu dibawah lantai transparan itu. Jadi kalian hanya mengikuti lampu itu menyala sampai mana, nanti kalian sudah pasti berujung pada tangga. itu adalah tangga ke daratan pusat Seoul. Disamping itu juga, Professor Chen akan mengeceknya dengan peta elektronik copy-an dari Otak W ke-7. puas?”

Kris berbalik kearahku, “Chen, aku percaya kau bisa. Ini tidak akan lama. Hanya cukup mengantarkannya 3 jam dan kembali kesini 4 jam. Kita akan kembali bersama menunggu reaksi 12 jam dari Young Ara. Kau paham?”

Aku memandang dalam ke mata hyung dengan bingung, “Kenapa bisa berbeda 1 jam? apakah aku harus memutar begitu hyung?”

Hyung hanya tersenyum, sedikit menunduk. “Bukan itu. Tapi kau hanya dikembalikan lewat jalan yang berbeda. Maklumilah Chen, ini adalah bagian proteksi keamanan yang tidak berbeda jauh dengan system Otak W ke-7”Dia mencengkram bahuku dengan semangat.

“Berangkatlah sekarang, lampunya mulai berkerja.”perintah hyung seraya memberikanku Ipad dengan lambang persegi 8 W ke-7 dicasing belakangnya. juga sebatang earphone mahal layaknya pramugari/pilot di bandara.

“Tunggu aku hyung, aku akan kembali lebih cepat, kurang dari 4 jam.”kataku jujur sedikit khawatir dalam hati.

Dia mengangguk.”Hm.”



〆〆〆



tidak salah memang bahwa Kris Hyung benar-benar kaya. Aku tak habis pikir berapa banyak biaya yang digelontorkannya untuk membangun Laboraturium W ke-7 dan W ke-8 ini, terlebih membayar semua biaya keamanan dan lain-lain dari Otak W ke-7. sepanjang lorong yang memang sangat jauh, berkilo-kilo meter lorong ini kami lewati dan sudah menempuh 2 jam perjalanan. tiba-tiba aku terhenti ketika lampu di bawah lantai ini mengarah ke dua lorong dari 4 lorong yang berbeda.

“Bagaimana Professor Chen?”tanya asistenku perempuan yang senantiasa ada dibelakangku bersama asistenku yang laki-laki.

“Sabarlah Choi Ha Na, aku mendeteksi lorong ini di Ipad ini.”jawabku. setelah ku bolak-balik peta dan segala keterangan beserta petunjuk prosedur W ke-8. setelah ku periksa seluruh data-data yang menyangkut proteksi W ke-7. aku menyerah, tak menemukan petunjuknya.

“Professor Chen, apa perlu ku bantu.”

“Ya, hibur mereka supaya tidak panik.”

aku segera cepat-cepat menghubungi operator, kendali W ke-7. Juga Kris hyung dari earphone ditelingaku ini. cukup memakan waktu 3 menit, ah itu lama sekali. untuk menemukan frekuensinya. “Operator W ke-7, kau dengar aku? Professor Chen menghubungimu karena ada kesalahan teknis pada durasi perjalanan ke 120 sampai 130 menit. Kris Hyung, kau dengar aku? Kenapa lampu ini bisa memberi petunjuk pada 2 lorong dari 4 lorong yang ada? Jelaskan pada ku hyung. Ku mohon. Orang-orang mulai panik.”

(“Tenanglah Chen, keep slow. Tangga menuju Seoul ada di Timur Laut, jadi jika itu pilihannya kau harus memilih lorong Timur atau Utara, cukup kau pilih yang Timur.”)

“Kau yakin hyung? masalahnya operator W ke-7 sudah ku beri komplain sebelum aku mengkomplainmu,dia tidak kunjung menjawabku.”

(“Jangan terlalu paranoid Chen, ini hal mudah. Anggap saja Operator W ke-7 sedang tidak mendengarmu karena mengatasi kerusakan yang lain.”)

“Baiklah hyung.”

(“Cepatlah, waktumu terbuang 10 menit. Suruh mereka berlari. Kalau tidak,lampu-lampu itu akan padam setelah durasinya habis.”)

Segera ku tutup dan mengkomando semuanya. “Kita harus berlari sebelum lampu penunjuk ini padam. Cepat! Lewat sini!”

Lantas semua menurut padaku tanpa protes. Kami semua berlari, lampu-lampu dibawah lantai juga terkesan ikut berlari seperti kami. ada satu hal saat aku melewati lorong-lorong setelah lorong yang sedikit trouble teknis yang membuatku sedikit penasaran sekaligus heran. diantara lorong yang ini ada sebuah ruangan kaca yang didalamnya terdapat tabung-tabung air oksigen sebesar ukuran manusia. masing-masing tabung itu terdapat manusia yang menurutku perempuan yang hadapnya  membelakangi lorong.

maksudku…er, mereka telanjang tanpa busana. dilihat dari sepanjang kami berlari, tubuh-tubuh didalam tabung air oksigen itu adalah tubuh yang sama ukuran dan kulitnya, posisi dan bentuk rambutnya juga.

“Professor, kau tau proyek Master yang menggunakan manusia kembar? bahkan sepanjang dan sebanyak ini. Kurasa ada seratusan tabung.”ungkap seseorang yang dibelakangku, kurasa dia ilmuwan dari Amerika Latin,mengingat dari kedengaran logat bicaranya yang khas. Tapi aku tak menggubrisnya karena aku tidak tau proyek yang ini dan aku malas mengeluarkan pembicaraan di tengah kegiatan berlari ini.

Tapi tunggu, bukankah aneh kalau aku tidak mengetahui proyek yang ini. masalahnya, dulu aku dan hyung saling satu sama lain mengucap sumpah. Serius, ingatan diotakku tidak menipuku kan?

“Karena kau sudah berhasil mendapat gelar professor, aku ingin meminta kesiapanmu. Kau mau?”

“Kesiapan apa,Kris hyung?”

“Sumpah antar satu sama lain.”

“Berikan contoh padaku hyung, aku masih tak mengerti.”

“Lihat ini.”Kris hyung menyodorkan selembar kertas bermaterai padaku. “Jika kau sudah paham, kau bisa ucapkan padaku Chen.”

aku membacanya dengan teliti. setiap kalimatnya tidak begitu berat untuk ku ucapkan. Ku lihat Kris hyung juga memegang kertas yang seerupa denganku.

“Aku, Kim Jong Dae-Chen, dengan ini bersumpah kepada Master Professor Wu Yifan-Kris hyung, bahwa atas segala apapun yang menyangkut suatu proyek individu,berpasangan, maupun dalam team yang dilakukan di Laboraturium milikmu, tidak akan ada hal yang disembunyikan dan harus dirundingkan bersama,”

Hyung tersenyum, “Aku, Wu Yifan-Kris, dengan ini bersumpah juga kepada Professor Kim Jong Dae-Chen, bahwa atas segala apapun yang menyangkut proyek individu, berpasangan, maupun dalam team yang dilakukan di Laboraturium milikku, tidak akan ada juga hal yang ku sembunyikan dan harus dirundingkan bersama.”

iya? itu sumpahnya. tapi yang ini, kalau sampai dia benar-benar melanggar sumpahnya. akan kutuntut dia ke pengadilan. atau, hyung memang benar-benar tidak melanggar sumpahnya. yang jadi pertanyaanku lagi, mungkinkah ini proyek orang lain? siapa? tidak ada orang yang berkuasa di laboraturium W ke-7 dan W ke-8 selain Kris hyung sendiri dan aku.

setelah akhirnya kurang dari 3 jam durasi perjalanan yang telah kami tempuh, kami pun sampai ke tangga penghubung ke Pusat Seoul. semua bersorak, ada yang juga mengucap syukur karena perjalanan jauh berkilo-kilo meter ini akhirnya terselesaikan. satu lagi yang membuatku ingin tertawa. Ada beberapa asisten ilmuwan yang perempuan mengatakan dibelakangku bahwa akhirnya dia bisa terbebas dari lorong-lorong yang menyeramkankan ini.

seseorang menepuk bahuku. “Terima kasih atas tuntunanmu Professor Chen. Semoga kau selamat kembali ke lorong awal tempat dimana Master Wu Yifan menunggumu dan kelincinya.”oh, itu professor yang berasal dari Rusia. ah! aku muak, kadang api permusuhan didalam hatiku bisa berkobar meskipun tidak terlalu signifikan saat berhadapan dengan ilmuwan/professor yang notaben nya dari Rusia..

“Sama-sama. Terima kasih ya sudah peduli padaku.”jawabku sinis padanya.

“Professor Chen, tunggu!”

aku menoleh saat langkahku hendak mengikuti sepanjang lampu dibawah lantai transparan ini. “Choi Ha Na?”

“Professor akan kembali sendiri? Mari saya temani, saya mengurungkan niat untuk berlindung ke Seoul.”

“Jangan! Sudah naiklah, sebelum lampu disekitar tangga ini padam lagi. Kau masih punya 10 menit untuk bergegas.”

Choi Ha Na memegang lenganku, “Ku mohon Professor, biarkan saya menemani Professor. Saya sungguh mengurungkan niat saya ikut mereka kesana.”

“Apa yang bisa membuatku yakin padamu?”

Sejenak, dia berpikir keras. “Karena saya mengagumi Professor, selain itu saya bertekad kuat segera menyelesaikan uji akreditasi di Laboraturium milik Master Wu dengan tuntas.”

“Cepat ikut aku! Imbangi langkahku dengan berlari, kau paham.”

senyum sumringah terpancar jelas diwajahnya. “Terima kasih Professor.”

aku dan Choi Ha Na asistenku perempuan berlari. kami telah menempuh 30 menit berlari, cukuplah untuk mengembalikan tenaga kami yang terkuras dengan berjalan saja. disamping itu, waktu ini dapat menghemat durasi yang tersisa menambah jadi sekitar 15 menitan. Kami berjalan tepat di lorong yang terdapat ratusan tabung-tabung manusia kembar didalamnya. melihat detail dan apa saja yang sedikit menarik untuk dilihat oleh kami.

“Kita memutar jauh sekali ya Professor Chen.”kata Choi Ha Na.

Aku menggumam, “Iya lumayan,”

“Oh ya Professor, aku tertarik melihat isi freezer itu. boleh aku melihatnya satu menit saja?”

“Hanya satu menit dan hanya melihat saja. jangan menyentuh apalagi mengambil apapun. kau tau?”

“Siap Professor, terima kasih.”

aku berjalan santai mengikuti Choi Ha Na yang berlari terlalu senang menuju pintu freezer yang dimaksudnya. tapi, bukankah ia berjalan senang dan berakhir senang juga namun sebaliknya. Bahkan wajahnya terlihat terkejut dan shock sambil membungkam sendiri mulutnya dengan tangannya.

“Kenapa Choi Ha Na?”tanyaku curiga.

Choi Ha Na menggeleng-geleng sambil memandang pintu freezer dengan shock.

“Choi Ha Na! Jawab aku, kenapa? Ada apa!”

“It...itu...Professor, it itu. Tadi ada isinya disana. Tapi, sekarang menghilang dan, itu alat pendinginnya di rusak hingga berlubang Professor.”

“Yang benar??? Apa memang isinya?”

“Anak beruang madu yang cukup besar Professor.”

SRING~

aku menoleh ke belakang, kearah lorong yang tampak padam diujung sana, beserta lorong dipersimpangan lainnya yang sengaja padam karena bukan itu jalan yang harus dilalui.

“Professor, dengar suara aneh tidak?”

aku mencoba mencerna ke paranoidtan Choi Ha Na, siapa tau ada benarnya. Dan pendengaranku bisa diandalkan juga. Dia benar. Aku juga mendengar suara aneh, lebih mirip seperti kuku seekor hewan buas yang di gesekkan pada media berbahan kaca.

“Kita harus lari, tidak ada waktu lagi untuk berjalan-jalan.”

Kami berlari bersama, lampu dibawah lantai transparan juga cepat mengimbangi langkah kami. Suara kuku itu semakin cepat, seakan juga mengejar kami. tapi aku sempat menoleh ke belakang. Tidak terlihat sama sekali bahwa dilorong yang mulai gelap itu ada sesosok makhluk hidup seperti apa. sama sekali tidak terlihat kecil,sedang ataupun besar.

Kami berlari sudah terhitung satu jam. Perasaanku mulai takut dan berpikir negatif. Choi Ha Na sejenak berhenti. Dan itu membuatku semakin merasa terburu-buru.

“Kenapa berhenti??! Ayo lari???!!”tanyaku sangat mendesakknya.

Sementara Choi Ha Na terduduk kelelahan dengan nafasnya yang tersenggal-senggal, “S,saya tidak kuat  lagi prof.”

“TIDAK BISA!!! AYO BERLARI LAH?! KITA HAMPIR SELESAI!”

Choi Ha Na mencoba berdiri, lalu dia berlari agak pelan, aku pun ikut berlari. tapi sama saja, tetap akulah yang unggul berlari dari dirinya. Aku masih merasakan bahwa dia masih berlari. Hingga ketika suara kuku bergesek itu terdengar di ventilasi udara lorong ini. Aku mempercepat langkahku berlari. Hingga sejauh ini, aku bodoh meninggalkan Choi Ha Na disana.

Saat tersadar dari 15 menit yang lalu saat aku mempercepat langkahku. Aku berlari kembali ke lorong yang tadi aku lewati, meski lampu di lorong tadi sudah padam namun masih ada tersisa pencahayaan dari pipa-pipa biru di dinding lorong ini.

“CHOI HA NA!!! CHOI HA NA!! JAWAB AKU.” teriak ku dalam pencarian.

Namun, aku tak menemukannya sama sekali. Bahkan bekasnya pun sudah tiada. Bagaimana ini?? Ceroboh sekali, sadis sekali aku meninggalkannya! Tak lama kemudian, earphone di telingaku sedang mencari sinyal. tapi itu bukan aku, tahu.

(“Chen. Cepatlah kemari. Kelinciku tampaknya sudah bisa mengendalikan emosinya sendiri. Bahkan ia memanggil namamu.”)

“Oh, Hyung. Aku sedang mencari Choi Ha Na, dia hilang saat mengikutiku. Apa otak W ke-7  bisa membantuku hyung? Aku benar-benar takut dan merasa bertanggungjawab padanya.” jawabku sambil berlari melanjutkan perjalananku kembali ke padang gersang diatas.

(“Bagaimana bisa? Apa dia mengikutimu tanpa ijin?”)

“Tidak hyung, dia sudah dapat ijinku. Tapi dia menghilang ketika langkah larinya tidak bisa mengimbangiku. Aku bingung hyung. Tolong cari koordinatnya bagaimana. Setidaknya aku tau dia masih hidup atau tidak Hyung. Ku mohon. Ini salahku, selamatkan aku hyung...”

(“Tenang, tenangkanlah dirimu Chen. Aku akan membantu, 10 menit lagi kau akan tau jawabannya.”)

“Hah? Serius hyung, itu lama sekali. tidak mampukan otak W ke-7 melakukannya lebih cepat lagi??”

(“Chen, mengertilah Chen, otak W ke-7 saat ini ada kendala.”)

Aku melirik sekitar, karena perasaanku kembali berfirasat buruk. keadaan aman. Yes! “Kendala apa maksudmu hyung?”

(“Ada sedikit kerusakan kecil, beberapa eksperimen lama ku ada masalah. Otak W ke-7 akan sempurna kalau dibimbing, tapi ketika operatornya entah sedang memeriksa ke lapangan. Otak W ke-7 seperti baju tanpa kancingnya Chen. Kau mengerti yang ku maksud?”)

“Eksperimen lama? Yang mana hyung, kau tidak pernah memberitahuku.”

(Dia tertawa, “Maaf Chen. Aku tidak bermaksud begitu.” dia berdehem. “Eksperimen anak beruang madu.”)

Glek!

(“Suara menelan ludahmu kasar sekali Chen. Sampai terdengar di earphoneku.”)

Aku berhenti sejenak dari pelarianku yang tinggal 40 menit lagi. Ketika telingaku menangkap suara kuku bergesek itu lagi, aku menengok perlahan ke belakang. Ku jauhkan earphoneku agar leluasa mendengar frekuensi bunyi gesekan tersebut. Tapi aku tak mendengar apapun. Lalu ku pasang lagi earphoneku, ternyata suara kuku itu ada disana. itu tandanya Kris hyung dalam bahaya!

“HYUNG HYUNG! MENJAUH HYUNG, KUMOHON!”

(“Ada apa Chen, kau takut sekali kelihatannya...”)

“Kuku itu, kuku bergesek itu ada di dekatmu. Tunggu aku hyung, aku membawa senjata. Suruh penjagaan di dekatmu lebih waspada dan siaga lagi!”kataku panik,secara tidak langsung aku sedikit membentaknya.

(“Berjalanlah yang santai Chen, tak perlu memikirkanku seperti itu. Lagi pula, kau memiliki banyak waktu tersisa dari durasi 60 menitmu kan? Dan satu lagi Chen, aku tau apa yan harus kulakukan.”)

“Aku tak peduli!”



〆〆〆



Sekelompok berbaju tentara berbalut seragam yang dominan biru kehitaman dengan anggota yang berjumlah 24 orang. Mereka dibagi menjadi 3 kelompok. Regu 1 dipimpin oleh Suho, regu  2 dipimpin Xiumin, dan regu 3 dipimpin oleh Chanyeol dan Baekhyun. Masing-masing pemimpin membawa serta pasukan yang berjumlah 6-7 orang.

“Semua bersiap!!”

“SIAP KOMANDAN SUHO!!”

“Bagus.” sahut orang yang disebut Komandan Suho itu. “Sersan Xiumin, Sersan Chanyeol, dan Sersan baru...Baekhyun, berhati-hatilah karena laboraturium ini menyimpan banyak kejutan yang bisa membuat kaget nyawa kalian dan tentara yang kalian bawa. Mengerti?”ujar Suho tegas.

“MENGERTI KOMANDAN!” jawab mereka berempat serempak.

“Jalankan sesuai stategi dan tugas yang kita rundingkan di pesawat tadi.”

“BAIK KOMANDAN!”

Regu 2 memasuki laboraturium dari sisi timur, “Regu 2!”dengan langkah terburu namun pasti diiringi siaga dan kehati-hatian, regu 2 memimpin masuk dahulu kedalam Laboraturium W ke-8.

Giliran regu terpenting yang dipimpin oleh Komandannya sendiri. “Regu 1!”sementara regu ini masuk ke laboraturium dari sisi tengah.

Sersan yang baru diangkat menatap sisi Laboraturium bagian sisi barat dengan tidak yakin. “Bisakah kita lewat sisi lain Senior Chanyeol?”

Chanyeol menatapnya tajam, namun kemudian dia tersenyum pada partnernya yang baru saja naik jabatan dari pemimpin cadangan menjadi seorang sersan di bulan lalu.”Kau takut ya?”

Baekhyun tertawa hambar dengan kesan menutupi perasaannya sendiri. “Ah tidak. Mana mungkin seorang sersan bisa takut. Bagaimana nanti jika dia dipermalukan oleh pasukannya sendiri coba. Kau pasti tau itu kan,Senior Chanyeol.”

“Lalu kenapa menanyakan lewat sisi lain?”

Baekhyun  mengaduh, “Baiklah, aku kalah kau menang. Ayo berangkat.”

Baekhyun tersadar bahwa dirinya jalan terlalu mendahului Senior dan pasukannya sendiri. Lantas Chanyeol pun bertanya. “Kenapa berhenti?”

“Hehehe, kau dulu saja Senior, aku bisa dibelakangmu atau dibelakang pasukan.”

Sambil berjalan memimpin pasukannya, Chanyeol menggeleng-geleng heran. “Kok ada ya sersan setengah tegas sepertimu. Aku sampai heran, kenapa pemimpin agent kita mengangkatmu bulan yang lalu.”

mendengar seperti itu, pasukan lain sedikit menahan tawanya. beberapa tawa yang lain bahkan terdengar ditelinga Baekhyun. “Senior jangan begitu. Aku terangkat begini karena tes teoriku yang nilainya sangat fantastis. Bahkan nilaimu sendiri jauh dibawahku kan?”

“Ya-ya aku tau, aku salut. Tapi dilapangan, apalagi kita menangani laboraturium terbesar ini kau harus menerapkan teori yang selama ini kau pelajari Baekhyun...”

Baekhyun terdengar tidak menjawab ocehannya lagi. Chanyeol memimpin terdepan, sementara Baekhyun memilih di tengah barisan pasukan agar ada banyak yang menjadi tamengnya sendiri.

“Wahhh! Luas sekali, megah, terlalu canggih, sempurna. Kerenn!!!”ungkap Baekhyun seperti anak kecil ketika regunya memasuki lorong Laboraturium W ke-8.

“Ssstt! Baekhyun! kau tidak ingat komandan menyarankan kita agar tidak ramai di dalam lab W ke-8 ini. Kau taukan bahaya apa di depan sana?? Mem-bang-un-kan penghuninya!”

Baekhyun mengendus kesal, “Iya iya senior, aku tau!”jawabnya ketus.

“Sersan!”seorang pasukan menatap takjub satu lorong berpenerangan lampu biru yang mereka lewati.

“Apa?”tanya Chanyeol seraya menghampiri pasukan yang memanggilnya, mencoba apa yang kini dilihat oleh pasukannya tersebut.

dan disana terpampang banyak sekali tabung air oksigen setinggi dan sebesar tubuh manusia disepanjang lorong yang sangat panjang tersebut, terlebih didalam tabung-tabung itu terdapat tubuh telanjang wanita yang sama dengan posisi membelakangi jalan mereka.

“Inikah kehebatan Master Professor sekaligus Ilmuwan Wu Yi Fan?”tanya Baekhyun pada ketakjubannya juga.

Chanyeol juga ikut terhanyut memandangi lorong didepannya. “Ya. Kau benar. Bahkan semua manusia yang didalamnya itu sama semua. Tapi kita tidak perlu memandanginya terlalu lama.”kata Chanyeol masih terfokus pada apa yang didepannya.

“Kenapa?”tanya Baekhyun juga dengan fokus yang sama, tanpa menoleh.

“Karena pikiranku, terutama pikiran kita semua, akan berubah menjadi pikiran yang mesum.”Chanyeol memukul wajahnya sendiri untuk menyadarkan pikirannya itu.



〆〆〆



“Hyung!! Awas!!!” Teriakku menggelegar ketika ternyata kuku bergesek menyeramkan itu adalah proyek hyung sendiri, si anak beruang madu. Aku pun menembak ke segela arah, sampai satu peluruku hampir saja mengenai para keamanan yang melindungi Kris Hyung dari tadi.

“Ah Chen, kau datang lebih cepat.”kata Hyung dengan nada santai, seakan tidak ada ketakutan apalagi kekhawatiran kalau nyawanya sedang terancam.

“Ayo hyung, kita lari.”

sambil berlari kearah lain, sampai lupa aku itu arah barat,timur, utara, atau selatan,persetan lah! ku bawa lari hyung lebih dulu. Tapi tanganku tak bisa lepas untuk menembak kea rah lorong yang gelap yang sedang dihadapi oleh para keamanan Kris. Beberapa laser dari dinding kiri kanan juga ikut membantu menghadapi anak beruang yang dari tadi tidak kulihat jelas bentuknya seperti apa.

aku tau itu beruang dari teriakan salah seorang keamanan, juga dari suara raungannya. Tiba-tiba tangan seseorang menarikku dari dinding lorong samping ku. Aku marah, karena karena tangan itu, Kris Hyung jadi tersungkur jatuh. Hingga, Kris susah untuk mengangkat badannya sendiri. Tapi tangan itu memaksaku untuk menepi dan meninggalkan Kris.

“HEY DIAMLAH! Tinggalkan dulu Mastermu, kami tau cara tepatnya.”

“Tapi...!”bantahku tak terima, saat seperti ini bukan menolong, tapi menyuruh meninggalkan hyung.

“Sersan Xiu,”salah pasukan mengajak orang yang menarikku ini bicara. Mereka terlihat datang berlima.

“Ya.”sekali anggukan, pasukan itu terlihat mengerti apa yang disampaikan orang yang dipanggil Sersan Xiu.

“Tahan nafasmu,”katanya padaku. kemudian ia sedikit berjongkok, merayap perlahan ke lantai agar lebih dekat kearah Hyung. “Master Wu, tahan nafasmu, kami akan menembaknya.” Kris hyung menoleh dan mengangguk pada orang ini.

Saat beruang itu mendekat, wah! Dia mengerikan sekali. Kurasa, kacamataku akan menolak jika beruang ini masih disebut sebagai anak beruang. Ukurannya sudah besar melebihi ukuran tinggi Kris hyung. Mata merah, beruang yang kulit bawahnya terlihat terbakar, sementara kulit atasnya masih ada bulunya. Jadi, pantas saja Choi Ha Na dengan polosnya mengira itu hewan biasa,bukan eksperimen atau lain.

Beruang itu mendekat dan menatap wajah Kris hyung. Seakan-akan dia mengurai memorynya dulu bahwa dirinya pernah mengalami segmen kebersamaan dan kasih sayang bersama pengasuhnya, Kris.

Namun lama-lama, beruang itu ingin menggigit Kris hyung, pistol apiku jelas ingin menembaknya. Namun, orang dibelakangku ini menahan ku,juga emosiku. Tapi beruang itu tidak langsung menggigit, malah menatap mata Kris lekat-lekat, begitu pula Kris juga. Sambil menutup mulut dan hidungnya agar tidak bernafas.

DOR!

Satu tembakan, oh salah! 4 peluru yang ditembakkan secara bersamaan. Ternyata di sisiku, sisi depanku, dan sisi lorong kiri-kananku sudah ada pasukan yang siaga menembak beruang ini. Alhasil, beruang ini ambruk dan tidak bernafas lagi tentunya.

“Dia sudah mati hyung?”tanyaku seraya membantu Kris hyung bangkit.

Dia memandang beruang itu iba, “Sudah,”

“Kau bersedih hyung, eksperimenmu akhirnya mati ditangan orang lain.”

“Tidak, biarkan saja. Aku masih bisa mengandalkan eksperimen lain dan membuat eksperimen yang baru.”

Aku membantu hyung menuju pasukan yang hyung ingin ajak bicara. Aku pun tetap disebelahnya.

“Kalian kah agent dari bagian keamanan W ke-7 dan 8?” tanya Kris pada mereka, dibelakang mereka ternyata ada banyak pasukan yang baru saja tiba disini.

“Wah?! Sayang sudah mati, padahal gatal sekali tanganku ingin menembaknya duluan.”kata seorang lelaki asing yang berpakaiannya sama berbedanya dari pasukan biasa dengan rambutnya yang berwarna abu-abu silver. disampingnya terlihat senantiasa ada lelaki berambut ungu yang berpakaian sama, menurutku mereka berdua dipanggil sersan, seperti orang yang menarikku tadi.

“Benar, ini lah kami Master. Mohon ijin memperkenalkan diri.”ujar orang yang tadi dipanggil Sersan Xiu.

“Aku tau, kau Sersan Xiumin. Kemana komandanmu? Aku ingin bertemu dengannya.”kata Hyung sambil menepuk pelan Sersan Xiu.

Sersan Xiu itu tampak bingung menengok lorong-lorong disekitarnya. “Belum tau, Master. Komandan mungkin akan segera sampai.” lalu Sersan Xiu itu melihat Ipad yang memiliki logo sama seperti yang ku bawa tadi, logo W ke-7. “Komandan ada di blok ke tiga dari posisi kita Master, nampaknya mereka sedikit ada kendala.”

“Sini biar ku lihat Xiu.”kata hyung melihat Ipad itu. “Wah, kenapa radar komandanmu diam ditempat bersama 6 pasukannya? Lakukan sesuatu untuk menolongnya Xiu.”

Sersan Xiumin terlihat sedikit panik, dia mendekat ke orang yang berambut abu-abu silver tadi. Sersan Chanyeol, kau bantu komandan. Radar di Ipad ini menunjukkan komandan sedang diam ditempat bersama pasukannya.

Yang dipanggilnya Chanyeol itu mengeluarkan Ipad yang sama. Baik,aku kesana. Tidak terlalu jauh,tidak masalah.segera itu pula, lelaki itu pergi dengan berlari secepat kilat akibat kakinya yang kulihat memang panjang. Sama seperti hyung.



〆〆〆



Chanyeol menghentikan langkah larinya sesampainya di lorong tempat komandannya terjebak. Dia pun segera memasukkan Ipadnya kedalam saku ditameng bagian punggungnya. Komandannya itu terjebak oleh sekelompok anjing puddle yang liar dan buas. Juga ada beberapa orang yangmenjadi mayat hidup ingin menerkam pasukan dan komandannya itu.

Sepertinya aku harus membumihanguskan mereka.Chanyeol mengganti format pistol multipowernya dengan kata fire di layar digital pistol yang berbobot 3 kilo.

Matilah kalian!! Hidup komandan!!sorak Chanyeol menembakkan percikan api ke anjing-anjing dan manusia yang menyerang komandannya.

Sersan, kau datang lebih cepat dari yang ku bayang.kata Suho ketika Chanyeol sudah berada ditengah-tengah pasukannya.

Tentu, untung saja Master Wu menyadari bahwa radar komandan sedang diam ditempat. Kami ada 3 blok dari lorong ini.Chanyeol tetap terfokus pada tembakannya yang tidak pernah habis.

Wah, haha. Aku harus mengabdi lebih banyak padanya karena menyadariku dalam bahaya.kata Suho juga menembak anjing-anjing yang jumlahnya lebih banyak dan tidak ada habis-habisnya.

Sambil terus menembak, Chanyeol juga menjaga komandannya. Oh ya komandan, dari mana anjing-anjing lucu yang buas ini datang? Kelihatannya mereka tidak ada habis-habisnya.

Mereka datang dari kegelapan, tiba-tiba saja mengepung kami dari lorong yang belum kami lewati. Aku sendiri sampai bingung, menembak sejak tadi mereka tiada habisnya. Kau tau lagi sersan, bahkan pistol cadangan pun dikeluarkan karena saking hebatnya dan banyaknya peluru yang perlu ditembakkan ke masalah ini.

Chanyeol mencoba mengamati semua yang ditembakkan oleh komandan dan pasukannya. setelah menemukan kelemahannya, Chanyeol pun mengerti.

Komandan, aku tau! Mereka kembali hidup karena kau menembaknya dengan peluru. Kalau ku tembak dengan percikan api, mereka baru benar-benar mati. Lihat ini.Chanyeol pun membuktikan perkataannya sendiri dengan sungguh.

Benar, pintar juga kau Tuan Park Chan Yeol.puji komandannya.

Kau berlebihan komandan. Oh ya,kurasa bahan bakarnya mau habis. Bisa kau perintahkan sesuatu pada pasukanmu komandan. Kau tau kan apa yang ku maksud?

Komandan tersenyum pada Chanyeol. Tentu!




To Be Continued . . .
Sambungkan ke episode selanjutnya . . .
Coming soon . . .

and then, I know this is unperfect of Fanfic.
so, give me your command.
I will so happiness if you do now :)
Thank you very much.

1 komentar:

  1. Waaah, rasa tegangnya fell loh :D hehe
    ketawa pas bagian Chanyeol bilang :matilah kalian!! hidup komandan!!" haha..
    ditunggu kelanjutannya...
    komen lengkapnya kan udah lewat PM hehehe ^^

    BalasHapus