23 APRIL 2013 . |
VieyRaaMoimoi
| FANFICTION YAOI KRISBAEK
. PG15
FanFiction
YAOI KrisBaek
Tittle
: Devil May Care
Author
: VieyRaaMoimoi
Length
: satu saja
Genre
: Friendship (?) Hurt, Romance,
Rating
: PG15 atau R
Cast
: (semua tokoh direkayasa lebih muda agar seumuran)
Kris
Wu
Byun
Baek Hyun
Kai
D.O
a.k.a Kyungsoo
Sehun
Luhan
others
Disclaimer
: para member EXO milik orangtua nya, agency SM, dan ciptaan Tuhan. Author
sekedar pinjam nama. Ini murni karangan saja, tidak mematikan sifat aslinya
didunia nyata.
Copyright
: harurainbluevea.blogspot.com
Note
: mianhae, mumpung saye punya ep-ep baru, baru bnget karena galau di
‘someplace’. Saye jgn ditegor yah nggak ngepos lanjutan ep-ep Breath Of The
Dying, ntar bneran deh klo otak saye yang ketinggalan dirumah tmen saye udah
comeback, sumpah bakal saye pos, suwer, tunggu yah. Tungguuuu dulu... gomawo~
Saranghaeyo
EXO, selamat buat Luhannie dan Sehunnie yang udah ultah dibulan ini.
saengilchukkahamnida…
㊃**DEVIL MAY CARE**㊃
Kai
terus memandangi Baek Hyun yang sibuk memakan ice cream pemberian darinya.
Namja itu sampai cemot disekitar bibirnya, sampai pada waktu ia memakan cone
nya. Ia masih tidak menyadari ada noda disana.
“Nah,
sudah habis! Ayo kita ketempat lain.” Namja itu berdiri dan siap menggandeng
lengannya. Sementara ia tidak beranjak, malah tersenyum karena namja itu.
“Kenapa melihatiku terus? Apa kau sakit?”
“Ne, aku sakit.”
“MWO? Kenapa tidak bilang dari tadi chagiyaa...” namja itu semakin panic,
memegang kedua rahangnya, memeriksa lehernya apa panas atau tidak.
Kai
terkekeh, lalu mencubit kedua pipi Baek Hyun. “Aku sakit mabuk akibat wajahmuu
chagiyaa..” ia menunjuk sudut bibir Baek Hyun, “Disana..” menunjuk sudut pipi,
“Disitu..” lalu menunjuk ke dekat dagu, “Disini, ada noda Baekki..”
“Mana?
Aku tidak merasa cemot saat memakan es krim mu.”
“Sini
biar ku bersihkan.” Kai membersihkannya dengan jarinya, lalu ia menjilat
jarinya, “Manis, lebih manis dari yang kubayangkan…” Ia menampakkan eye smilednya.
“Apa
sudah bersih?”
Kai
menggeleng-geleng dan memberikan tatapan evil smirk pada Baek Hyun-nya. Ia memajukan wajahnya dan
melumat halus bibir Baek Hyun. Baek Hyun tidak membalas, tapi tidak juga
menolak, hanya diam. Lebih tepatnya membiarkan Kai meluapkan rasa cintanya
walau pun dia dan Kai bukanlah sepasang kekasih. Mereka adalah teman dekat yang
bertemu disaat hari pertama sekolahnya. Alasannya adalah belum diizinkan kedua
keluarga mereka untuk menjalin hubungan karena belum cukup umur.
“Kai..”
Terdengar keluhan dari Baek Hyun, Kai baru melepaskan ciumannya. “Hati-hati
jika ada yang mengenali kita.”
“Mianhae, arasso..”
Baek
Hyun menghembuskan nafasnya, kemudian menggandeng telapak tangan namja itu, “Kajja..”
Seseorang
dibalik pohon itu sedang memperhatikan mereka. Menatap salah satu dari mereka
dengan perasaan cemburu dan kesal. “Akan ku pisahkan kalian sejauh mungkin…”
㊃~D*M*C~㊃
Malam hari disebuah
taman.
“Akkhh...kenapa
kalian selalu bermesraan didepanku haa?” rutuk Kyungsoo tanpa sadar bahwa
disekitarnya ada manusia yang bermesraan ditempat itu juga.
“Kau
menyalahkan kami?” sahut Luhan yang duduk diseberang Kyungsoo disebuah taman
dekat rumah mereka.
“Kau
iri pada kami?” tambah Sehun.
Kyungsoo
mendesis, “Bukan, bukan kalian yang ku maksud…” ia menggaruk-garuk kasar
rambutnya.
“Luhannie,
sepertinya dia kesepian.” Kata Sehun sambil semakin mengeratkan pelukan dibahu
Luhan.
“Bagaimana
jika kita bantu mencarikan pasangan..”
Kyungsoo
berdiri dan menatap tajam kedua temannya, “Ck, aku bisa cari sendiri!” lalu
meninggalkan mereka dengan wajah kesalnya. Ia melangkah pulang sambil
menendang-nendang batu yang ada dijalan aspal itu. “Pabo! kenapa kau memilih single hanya untuk namja seperti dia...” ia
kembali berjalan sambil menendang kaleng yang ada didepan kakinya. Tangannya
dimasukkan disaku jaketnya karena dinginnya malam sunyi yang sedang
diterjangnya. Tiba-tiba ia melihat sinar terang didekat kakinya.
TIIIIIIIIINNNNNNNN!
GREB
BRRUAAK
CHIIITTT
“Ya
tuhan, aku berharap sudah mati..” katanya setelah merasakan tubuhnya tersungkur
diaspal jalan itu.
“Kau
tidak mati, aku sudah menolongmu...”
“Apa?
aku tidak mati?” sepertinya ia berucap tanpa sadar, ia akhirnya mencoba
memejamkan matanya. Berharap siapa tau ia bisa mengulang kematiaannya.
“Oeh
cantik, jangan pingsan! Aku sudah menolongmu!”
Kyungsoo
membuka mata, melihat ada tangan yang sudah melingkar dipinggangnya. Lalu ia
menoleh, sesosok namja tampan, gagah..menyelamatkan keteledorannya dalam
perjalanan pulang. “Eh, k..kau menolongku?”
“Ne, siapa lagi orangnya? Salahmu juga
kenapa kau pulang sendirian..” namja itu membantunya berdiri, lalu
menggandengnya “Ayo ku antar pulang. Aku tau rumahmu 20 meter dari sini.”
Kyungsoo
terpaksa mengikuti langkah namja itu yang menggandengnya. Padahal niat Kyungsoo
bukan ke rumahnya. Tapi ingin ke halte untuk pulang ke apartementnya. Lalu
Kyungsoo ingin melepaskan gandengannya dari namja itu, tetapi ternyata namja
itu menggandengnya dengan kuat.
“Gomawo, kau sudah menolongku.” Ujar
Kyungsoo membuka suara.
“Hmm,”
Kyungsoo
menunduk, “Apa kau mengenalku? Kenapa kau bisa menolongku dan...tau rumahku?”
“Aku
tau karena dulunya aku tinggal disini. Soal menolongmu, apakah aku setega itu
membiarkan manusia dihadapanku ditabrak begitu saja?”
Kyungsoo
terdiam, tidak bisa merespon pernyataan yang sudah pasti itu fakta. Tidak bisa
dielak lagi.
“Aku
Kris Wu, panggil saja nama depanku. Lain kali kalau kau sedang frustasi,
berteriaklah dikuburan atau ditebing. Jangan bunuh diri lagi. Masa depanmu
masih panjang…”
“Hm,
aku tau. Aku Do Kyungsoo. Kau bisa memanggilku apa saja.” Ia menghembus nafas
pelannya, “Sebagai tanda terima kasih, apa kau tidak meminta sesuatu padaku?”
Kris
mengelus-elus dagunya, “Bagaimana kalau kau mencarikanku kekasih?”
Awalnya
Kyungsoo terkejut, bagaimana bisa namja setampan Kris tidak mempunyai kekasih?
kemudian ia mengangguk. Mencarikan kekasih...bagaimana jika permintaan itu
dimanfaatkannya dengan sebaik mungkin, pikirannya bekerja dan menemukan satu
nama yang menguntungkannya. “Baiklah, aku akan mencarinya, tapi aku hanya
bertugas menunjukkannya padamu. Selanjutnya kau sendiri yang beraksi
mengatakannya.”
“Setuju.”
㊃~D*M*C~㊃
Besok paginya...Di
halte.
Kris
dan Kyungsoo sedang menunggu seseorang yang dikatakannya oleh Kyungsoo untuk
menjadi kekasihnya Kris.
“Lama
sekali…kenapa belum muncul??” tanya cemas Kris setelah setengah jam lamanya ia
menunggu,
“Sabarlah,
dia akan datang...” Kyungsoo menerawang semua sudut disekitarnya, “Nah itu dia.
Yang memakai jas biru gelap membawa tas cokelat.”
“Itu?
kenapa dia cantik sekali?”
“Sudahlah...kau
mau tidak?”
Ketika
Kris melihat namja berjas biru gelap sedang menoleh karena dikejar oleh namja
lain. Lalu namja itu menggandeng tangan namja berjas biru gelap. “Itu siapa?
Jangan-jangan dia kekasihnya?”
“Ng…itu,
itu sahabat. Bukan kekasihnya.” Katanya tanpa menoleh pada Kris,
“Kenapa
mereka mesra?”
“Ya
mana ku tau! cepat datangi dia. Namanya Baek Hyun.” Lalu Kyungsoo menoleh
padanya, “Kurang ajar.. aku disini saja.” desis Kyungsoo geram melihat Kris
sudah berdiri diantara Baek Hyun dan Kai.
Kris
langsung menggeser Kai, membuat posisinya ada ditengah-tengah. “Annyeong...apa aku mengganggu kalian.”
“Eum,
aniya.” Kata Baek Hyun sambil
tersenyum pada Kris.
“Bangapda Kris Wu imnida.”
Baek
Hyun mengulurkan tangannya, “Baek Hyun imnida, dan ini sahabatku.” Menunjuk
dengan jempolnya pada Kai.
“Kai
imnida.” Dengan memberi senyum sinis pada Kris.
“Baek
Hyun-shii, bolehkah kita bicara empat
mata?” ia mengacungkan 2 jari kanan dan kirinya.
Baek
Hyun menoleh Kai, menatapnya sungkan. “Tapi..”
“Ah.
Kebetulan aku ingin ke toko ramyeon untuk membelikan eommaku. Sampai jumpa Baek
Hyun-ah.” Pamit Kai cepat-cepat menyela ucapan Baek Hyun dan berjalan setengah
berlari meninggalkan sahabatnya dan Kris.
“Bagaimana?
Atau kau lapar, kita ke resto saja.”
“Tapi
uangnya?”
“Biar
aku yang traktir. Kau mau kan?”
Baek
Hyun memutar bola matanya. “Daripada menolak dan karena kebetulan perutku
mendemo, aku menerima ajakanmu.”
㊃~D*M*C~㊃
Keesokan harinya.
Di SMA Seunggyan.
Kesal
(!) Marah (!) Cemburu (!) Galau (!) Sedih (!) Suram
Kai
terus memandangi bangku disebelahnya. Dari tadi ia tidak melihat sahabat
terkasihnya tak kunjung datang, padahal sudah 15 menit bel akan berbunyi.
Biasanya saja namja itu sudah datang 30 menit sebelumnya.
Semenit
kemudian ia melihat sosok yang membuatnya khawatir itu datang . Sosok itu
tersenyum sambil memasukkan ponselnya. Lalu meletakkan tas nya tanpa melihat
Kai atau sekedar beritual menyapanya ‘Hay’ maupun ‘Kai’ begitu?
“Kau
bahagia dengan kedatanganmu yang terlambat 15 menit? Apa karena kelelahan
dating (kencan) dengan teman baru mu itu?” sindir Kai dalam sambutannya ke Baek
Hyun.
Baek
Hyun berbalik, menoleh dan mengangkat alisnya. “Kai...jangan posesif seperti
ini. ini tidak ada hubungannya dengan Kris.”
“Sejak
kapan kau menyebutku posesif...” tegasnya walaupun sedikit melirih.
Baek
Hyun terhenyak, bersusah payah menelan ludahnya. “Mi..mian Kai...” jawabnya sedikit takut, sebetulnya sinis
Kai
tidak merespon, pandangannya menunduk tidak menatap wajah Baek Hyun.
“Kai...mianhae, aku tidak bermaksud kurang ajar
bahkan mencelamu. Kai...jebal, mianhae...”
Kau tidak tau
betapa sakitnya aku kemarin saat memberimu alasan palsu__jerit hati Kai, masih tidak
merespon Baek Hyun.
Baek
Hyun memegang kedua punggung tangan Kai yang sedang mengepal dipangkuannya,
“Kai..”
Kai
sekuat tenaganya memberanikan untuk melepaskan tangan Baek Hyun yang
memegangnya. Kai berlari keluar kelas meninggalkan Baek Hyun tanpa sepatah kata
pun.
“Kejar
aku jika kau masih mencintaiku Baek Hyun...” pintanya percuma diucapkan, toh
namja tersebut takkan mendengarnya.
㊃~D*M*C~㊃
“Kita
kedatangan murid pindahan. Perkenalkan namanya Kris Wu. Silahkan pilih tempat
sesukamu.” Ucap Han Sonsaengnim setelah bel masuk terdengar. Kemudian Kris
memilih bangku disebelah bangku Baek Hyun.
“apa
kau keberatan aku duduk disini?” namja itu bertanya
Baek
Hyun mendongak, “Ng...sebetulnya...bo...boleh saja...” jawabnya agak gugup.
“Gomawoya...” Kris mengusap puncak kepala
Baek Hyun. Kemudian Baek Hyun beranjak, ia berjalan ke sonsaengnim dan pamit.
“Anak
itu kenapa” lirih Kris setelah Baek Hyun tidak terlihat lagi dimatanya.
㊃~D*M*C~㊃
Baek
Hyun menyendiri di toilet itu, ia diam tak bersuara. Yang dipikirkannya adalah
kenapa Kai tidak muncul-muncul juga. Yang dipikirkannya pula ialah kenapa ia
bisadengan lancarnya mengatakan Kai itu posesif. Yang dipikirannya jawaban itu
adalah tidak tahu. Kemudian tangannya meraih ponsel disaku kemeja seragamnya
itu.
“Kai...
kau marah padaku?” Baek Hyun mengawali panggilannya.
“Ani.”
“Lalu
apa? Kau sekarang dimana?”
“Di
balkon atap sekolah.”
Baek
Hyun menghela nafas lega, “Jangan pergi, aku akan kesana. Kebetulan sonsaengnim
tidak ada dikelas.”
“Ne,”
㊃~D*M*C~㊃
Dibalkon atap
sekolah.
Baek
Hyun melihat namja yang terduduk gelisah disana. Tubuhnya bergetar menyadari kesalahannya
hingga menyakiti namja separah itu. Baek Hyun menghampirinya dengan pelan.
Namja
itu sedang tertunduk memandangi foto diponselnya. Dan Baek Hyun tau foto
diponsel itu adalah foto dirinya.
Baek
Hyun duduk disebelahnya, ia menyandarkan kepalanya dibahu namja itu. matanya
melihat jelas diponsel namja itu ada beberapa tetes air dilayarnya.
“Kai,
yang diponselmu itu air apa?”
Kai
menghembus nafasnya, pelan...tapi tetap Baek Hyun bisa merasakan. Hembusan itu
dianggapnya sebagai tanda menahan emosinya,
“Ini
air hujan Baek Hyun-ah.” Kai tersenyum, sebetulnya itu senyum palsu karena ia,
masih menyimpan marah.
“Air
hujan dari mata mu kan?”
Kai
memilih diam, tidak ingin menjawab jujur mau pun bohong. Itu sama saja ia
munafik, tidak mengakui perasaan hatinya yang berantakan.
“Kai...
maafkan aku…aku tidak sengaja mencelamu dan...membela Kris dihadapanmu.”
Kai
menghembuskan nafasnya lagi, “Tidak apa-apa. aku sudah memaafkanmu sejak tadi.”
“Lalu
kenapa kau tidak ikut pelajaran pertama? Padahal tadi ada murid baru.”
“Aku
tidak tahu...” ia diam sejenak, “nugu?”
“Kris
Wu.”
Kai
menelan ludahnya susah-susah. Saingan yang kemarin membawa namja terkasihnya
ini sekarang sekelas dengannya. Menjadi saingan terberatnya. Kemudian Kai
memegang tangan Baek Hyun yang ada dipahanya.
“Kajja,
kita ke kelas saja...” seru Kai mengakhiri konfliknya dengan memeluk Baek Hyun
penuh sayang,
㊃~D*M*C~㊃
Dirumah Baek Hyun.
Baek
Hyun asyik memakan camilannya di meja makan sambil menonton TV. Disekitarnya ada eomma dan appa
nya.
“Baek
Hyun-ah, apa hubunganmu dengan Kai masih baik-baik?” tanya appa nya mengawali
perbincangannya.
“Ne appa. Wae?” jawab santai Baek Hyun masih memakan camilannya.
“Eomma...”
lirih appa nya merengek, bukan. Maksudnya memanggil.
Eomma
nya mendekat dan duduk disebelah Baek Hyun. Mengusap-usap punggung Baek Hyun.
“Bagaimana ya... eomma tidak tega.”
“Ayolah
eomma, jangan membuat anakmu ini penasaran.”
Eomma
menghela nafas, “Setelah semua dipikir matang-matang. Kami...bisakah memintamu
tidak tinggal lagi di apartement nya Kai?”
Baek
Hyun terbelalak, sebuah larangan baru muncul memisahkannya dengan Kai.. “Demi
menyenangkan appa dan eomma, aku bisa menurutinya. Tapi bolehkah aku tau apa
alasannya?”
“Se...sebenarnya...”
jawab appa nya terhenti, menyenggol tangan eomma nya yang ada diatas meja.
“Sebenarnya
apa?”
“Sebenarnya,”
kali ini eomma nya yang bersuara. “Bagimu ini terlalu dini tapi kami harus
melakukannya karena sebuah kesepakatan kami dimasa lalu. Bahwa kau akan kami
jodohkan dengan anak sahabat kami.”
“Nugu?” mood nya kini berubah semasam
mungkin.
“Anak
dari keluarga terhormat Cina, keluarga Wu. Mereka baru beberapa hari kembali ke
Korea. Anaknya itu hampir seumuran denganmu.”
“Tenang
saja, dia lebih tampan dari appa dan Kai. Kau pasti akan bangga memilikinya.”
Tambah appa.
㊃~D*M*C~㊃
Malamnya, dirumah
keluarga Wu.
“Silahkan
Tuan Muda Baek Hyun duduk dibalkon.” Sambut lembut seorang yeoja paruh baya
membukakan pintu mobil yang Baek Hyun tumpangi.
“Silahkan
Tuan, Nyonya, ditunggu diruang keluarga.” Yeoja satunya menyambut appa dan
eomma Baek Hyun.
Mereka
mengikuti yeoja-yeoja itu sesuai dengan tempatnya masing-masing.
“Mari,
silahkan menunggu Tuan Muda Kris Wu disini. Permisi...” yeoja itu membungkuk
dan pamit. Baek Hyun membalas senyum sambil menganggukkan kepalanya.
Tidak
berselang waktu lama, Kris sudah datang dan duduk disebelahnya. Memandanginya
penuh gila dan terpesona.
“malam
ini kau..ehem. exotic.”
“gamsahamnida...”
“jangan
kaku. Bukankah kita pernah berdua seperti ini..” Kris menggeser kursinya lebih dekat
dengan Baek Hyun. “tak kusangka ternyata ini terjadi sesuai yang ku impikan...”
“jinja?” mata Baek Hyun melirik jam
ditangannya.
“ne.” Kris membingungkan sikap Baek Hyun
yang dari tadi meliriki jamnya. “wae
Baek Hyun-ah? Kau terikat janji dengan seseorang? Perlu ku antar?”
“ani...eum..sebetulnya
iya tapi...aku sungkan dengan eomma appa jadi...”
“jadi
dibatalkan?”
Baek
Hyun terpaksa mengangguk yakin.
“aku
ada hadiah karena kau
membatalkannya...sini.” dalam sekejap itu juga Kris meraih tengkuk Baek
Hyun dan mempersatukan bibirnya ke Baek Hyun. Melumatnya lembut, tapi lama
kelamaan ia menyesapnya, terkesan menuntut hingga Baek Hyun tidak mampu
mengimbanginya.
“apa
kau kehabisan nafas?” tanya Kris selepas ciumannya itu.
Baek
Hyun mengangguk ragu, takut menyakiti Kris karena menyakitinya sama saja
membuat orang tuanya kecewa.
“setelah
ini, eomma appa ku dan kau akan menyuruh kita mencoba kamar barunya.” Kris
mengulas senyum.
“eh?”
Baek Hyun sedikit terkejut.
Kemudian
datanglah yeoja paruh baya yang tadi menyambut Baek Hyun, kemudian menunduk
hormat pada mereka. “Tuan Muda, silahkan ke kamar. Nyonya dan Tuan sudah mengizinkan.”
Baek
Hyun tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kalau menolak demi Kai, itu percuma saja
karena semuanya berkumpul dirumah itu. kalau menerima, akankah Kai kembali
kecewa karenanya. Baek Hyun menghela nafasnya perlahan. Mengikuti langkah yeoja
dan Kris yang merangkul pinggangnya.
㊃~D*M*C~㊃
Dimalam yang sama.
Kai
mondar mandir di dekat sebuah resto yang telah dijanjikan oleh Baek Hyun tadi
pagi. Keluar masuk restoran itu, melihat apa dijalan ada Baek Hyun.
Jam 8 malam
Kai
masih menunggu Baek Hyun. Tapi namja itu tak kunjung datang
Jam 9 malam
Kai
semakin khawatir, terbersit pikiran bahwa Baek Hyun menemui kendala. Kemudian
ia menelfon nomor Baek Hyun.
“Maaf,
nomor yang anda tuju sedang diluar area.”
Kai
menghela nafas. Mencoba menunggu dan bersabar. Siapa tau Baek Hyun sedang ada
urusan sebentar.
Jam 10 malam
Kai
benar-benar gelisah. Saat itu pegawai resto sudah membersihkan semua sudut dan
bersiap menutup resto itu. kai mencoba menelfon Baek Hyun lagi
“Maaf,
nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif. Silahkan tinggalkan pesan set__”
Ketika
seorang pegawai resto itu keluar untuk membuang sampah. Kai mencegahnya. “Apakah resto ini tidak bisa
ditunda sejam lagi?”
“Maaf
Tuan, ini sudah prosedur kami.”
Kai
menghela nafasnya, sedikit kecewa. “Baiklah, tapi jangan usir saya saat menunggu didepan sini.”
“Geure
Tuan...”
Sampai
5 menit kemudian. Resto itu benar-benar tutup dan pastinya terkunci.
Jam 11 malam
Kai
benar-benar kecewa, sangaat kecewa plus gelisah. Beginikah seorang Byun Baek
Hyun mewujudkan janjinya. Sampai 3 jam lamanya namja itu tidak datang, tanpa
memberinya alasan sedikit pun. Kai menatap sejenak ponselnya, masih tidak ada
tanda dari Baek Hyun akan datang. Keputusan akhirnya ia ambil adalah pulang.
㊃~D*M*C~㊃
Keesokannya di
sekolah.
Hampa...
koridor itu hampa dilewatinya, walau pun disekitarnya banyak murid berlalu
lalang.
PUK
Sebuah
sentuhan lembut melayang dibahunya, saat Kai menoleh pada tangan itu. ternyata
pemiliknya adalah Do Kyungsoo.
“Annyeonghasiminika
Kai...” sambutnya memberi senyum yang sedikit imut, bagi Kai.
“Hmm.”
Jawab Kai tanpa menoleh. Kemudian Kai berjalan lagi
Kyungsoo
berlari hingga menghalangi langkahnya, “Kai...pagi secerah ini jangan lesu
seperti ini..”
Ia
berhenti, “Do Kyungsoo. kemanakah mata mu? Ini mendung ara.”
Kyungsoo
menoleh, melihat langit yang benar dikatakan Kai. Ia mati kutu. Sementara Kai
sudah meninggalkannya beberapa meter.
“Kim
Jong In...” panggil Kyungsoo lagi.
“Apa
lagi?” desis Kai kesal.
“Apa
kau punya kekasih?”
“Tidak.”
“Lalu
Baek Hyun itu apa? kenapa belakangan ini tidak bersamanya?”
“Dia
sahabatku, dia sedang sibuk.”
“Kai...biarkan
aku menjadi kekasihmu. Aku...menyukaimu.”
Kai
menghela nafas, memejamkan matanya sejenak sembari memegangi dadanya. Kemudian Kai menengok Kyungsoo, “Aku tidak
akan menjawabnya sekarang tapi...aku beri kau kesempatan mengisi hatiku…mmmhh”
Kyungsoo
langsung mengunci kalimat Kai dengan melumat bibirnya. Betapa menggemaskannya dia__bisik Kai sambil memeluk punggung
Kyungsoo.
Dibalik
tikungan koridor, seorang namja cantik meneteskan kristal beningnya melihat
orang terkasihnya dicium namja lain seenaknya, apalagi ini disekolah. Ia
meremas kuat kemeja seragamnya saking sakitnya melihat kejadian itu.
㊃~D*M*C~㊃
Dikelas 1A.
Kai
meletakkan tasnya, ia masih tersenyum dengan perlakuan Kyungsoo yang ehem... ia
menoleh ke bangku Baek Hyun. Oh,
lagi-lagi dia belum datang__gumamnya dalam hati. Beberapa detik kemudian. Kai
melihat namja itu sudah duduk disebelahnya dengan matanya yang sedikit sembam.
Namja
itu menghela nafas, “Kai...mianhae, kemarin dinner kita terpaksa dibatalkan...”
“Hm,”
Jawaban
singkat itu membuat namja itu semakin sakit. “Kai...mianhae jeogmal, aku tidak
menepati janji.”
“Dan
tidak memberi tau sedikit pun apa alasanmu padaku sampai aku menunggumu jam 11
malam.”
PLETAARR
Petir
menyambar hati namja itu. merasa bersalah untuk kedua kalinya, kesalahan yang
terulang lagi. Membuat namja bernama Kai itu kecewa lagi.
“Ceritakan
apa yang terjadi, akan kudengarkan.” Balas Kai dari tadi tidak menoleh pada si
namja cantik Baek Hyun. Kai menggeser kursi disebelahnya yang kosong. “Cepat
duduk.”
Baek
Hyun menurut, “Sebenarnya, tanpa ku sangka appa dan eomma mengajakku ke rumah
sahabatnya untuk memenuhi kesepakatannya. Mungkin ini terasa menyakitkan
bagimu, aku sebenarnya juga. Kesepakatan itu yakni menjodohkanku dengan anak
keluarga terhormat Cina, keluarga Wu…
JLEB! Itu pasti
Kris__ralat hati Kai
…kami
semua kerumahnya, dan ternyata itu adalah Kris Wu. Aku...aku dinner dengannya
dan berbicara cukup serius sampai akhirnya dia menciumku...
JLEB AGAIN!
Pastinya itu bibir, iya kan__
…setelah
menciumku, aku masih memikirkan tentang dinner kita tapi...percuma aku protes
karena aku..tidak ingin mengecewakan ajakan eomma dan appa ku. Mianhae Kai…”
Kai
menelan ludahnya kasar, pikiran aneh pun muncul mengelilingi kepalanya. Apa
Baek Hyun melakukan ini itu? bagaimana Baek Hyun merespon ciuman Kris?
Bagaimana dan apa saja yang dilakukan Kris dan Baek Hyun saat berdua seperti
itu ha? Apa jawabannya?
“Kau
memaafkanku Kai chagi…?” akhirnya Baek Hyun bertanya.
Kai
menatap manic mata Baek Hyun, kasihan juga kalau tidak diberi maaf. Pikirnya “ne, aku selalu memaafkanmu.”
“Annyeong Baek Hyunnie sayang...ayo ikut
aku…” sela namja gagah yang langsung menggandeng tangan Baek Hyun, itu Kris.
Baek
Hyun berusaha melepaskan gandengan Kris, “Kris, lepaskan. Ini sekolah...”
Kris
menyungging senyumnya, sebentar. Itu senyum nakal. Kris menarik tengkuk Baek
Hyun dan menyerang leher namja itu dengan ciumannya. Hingga namja itu mendesah
sakit. “Kita bolos saja daripada ditengah sini ada Kai.”
“Kris,
aku...tidak suka membolos...” lirih Baek Hyun tanpa melihat wajah Kris.
Kai
beranjak, menarik salahh satu tangan Baek Hyun yang tidak digandeng Kris. “Kris-shii,
lepaskan Baek Hyun. Berikan dia kebebasan.”
Kris
menggeser Baek Hyun agar dibelakang punggungnya. “Apa kau bilang? Kau ingat,
kau habis menyentuh kulit Baek Hyun dan disini hanya aku yang boleh
memegangnya.”
“Kris...”
lirih Baek Hyun (lagi)
“Sekali
lagi hanya AKU. Kau jangan menyentuhnya lagi. Dia milikku, dan kau takkan
memiliki nya.” Kris meninju pelan bahu Kai.
Kai
mengepal kuat, “Keterlaluan!” ucapnya tepat dimuka Kris. Kai memiringkan kepalanya,
menatap tajam Baek Hyun. “Baek Hyun-ah, kenapa kau hanya diam ketika Kris yang posesif? Kenapa kau tidak
menegurnya seperti kau menegurku ketika aku posesif ha?”
Baek
Hyun menunduk, memutar bola matanya.
“molla...”
“masihkah
kau mencintaiku ha?” dan kata-kata Kai sukses membuat geram Kris didepannya.
“ne saranghaeyo kai…”
Kris
berdecak, “Ck, ayo Baek Hyunnie. Pergi dari sini.” Kris menarik paksa Baek Hyun
agar mengikuti langkahnya.
Kai
diam sejenak, memikirkan apa yang harus dilakukannya untuk Baek Hyun saat ini. sebuah
akal muncul diotaknya. Saat itu pula Kai menyambar tasnya dan mengikuti pasanga
KrisBaek dari jauh.
㊃~D*M*C~㊃
Disebuah taman
bunga yang sepi.
Kai
masih mengendap-endap mengikuti pasangan
itu. sesekali namja cantik itu berusaha memuaskan kenafsuan dari namja
gagah itu. sesekali juga namja cantik itu terlihat terpaksa dan menyesal.
Penyesalan itu jelas Kai tau untuk dirinya.
“Baek
Hyunnie, kau ingin membahagiakan kedua orang tua kita?”
Baek
Hyun mengangguk dan tersenyum “Ne”
“Lalu
sanggupkah kau mencintaiku dan melupakan Kai?” Kris dari tadi memegang tengkuk
Baek Hyun, entah apa itu artinya. #authorgaktau
Baek
Hyun menghembuskan nafas, berusaha setenang mungkin mengontrol emosinya.
“mencintaimu itu bisa, haruskah aku melupakan sahabatku yang itu?”
“dia
ingin merebutmu dari aku. Menjauhlah dari dia Baek Hyunnie.”
Dengan
terpaksa, Baek Hyun harus mengangguk. Kris perlahan mendekatkan wajahnya,
tangan satunya akan melakukan kegiatan nakalnya, membuka kancing kemeja seragam
Baek Hyun.
“KRIS
WU, KAU BERLEBIHAN! Dia sahabatku!”
Suara
itu mengganggu kegiatannya, Kris beranjak dan menatap kesal namja itu.
“PERGI
KAU DARI SINI. KAU PENGGANGGU!”
BUGH—
Kris
memberinya pukulan, tapi itu belum berhasil membuat Kai tersungkur.
“Lepaskan
dia Kris...jangan memaksa malaikat itu melayanimu...”
BUGH—
“Kris...jika
kau mencintainya melebihi diriku..kumohon lepaskan dia. Biarkan dia memilih
jalannya…”
BUGH—
“Kris,
cukup…” seu Baek Hyun pelan...
Kai
berlutut dikaki Kris, “Aku mencintainya, kembalikan dia untukku Kris...
kau...sudah menyiksanya.”
Sayangnya,
Kai terus berdiri dan berusaha meraih tangan Baek Hyun. Tidak jera dengan 3
kali pukulan yang mendarat diwajahnya.
BUGH—
“Bungkamlah
mulut ularmu Kai!” tegas Kris lalu menarik Baek Hyun agar menjauh dari Kai.
“Kai...Kai…bertahanlah.”
sebuah suara baru terdengar ditelinga Baek Hyun. Ia menengok kebelakang dan
mengenal namja itu.
“Minggirlah
Kyungsoo-ah, aku baik-baik saja...” Kai berusaha berdiri dan berjalan menghampiri
Baek Hyun.
Kyungsoo
menahannya dengan memeluk Kai dari belakang. “Kai! Jangan mengejarnya lagi…”
Kai
terdiam, mengerjap-erjapkan matanya.
Mengakui benar kata Kyungsoo yang itu. jangan mengejarnya lagi. Lanjutannya,
karena itu percuma. Baek Hyun sudah dipaksa orang tuanya untuk Kris. Hal yang
mustahil juga jika ia bersikeras mengharap Baek Hyun lagi.
Getaran
apa, gerangan apa yang menuntunnya berbalik dan memeluk sayang namja yang
bernama Kyungsoo itu. Hangat dan erat, Kyungsoo tidak terlalu buruk dianggap
sebagai pengganti Baek Hyun disisinya.
Baek
Hyun menunduk, merenungkan apa yang dilakukan Kai bersama Kyungsoo tadi.
Melakukan pelukan yang bukan sembarang pelukan.
“Kai,
kau sudah melupakanku…” litih Baek Hyun tanpa sadar meneteskan air matanya.
㊃**END**㊃
Tidak ada komentar:
Posting Komentar